Festival Senggigi yang semula dipusatkan di Pantai Kerandangan berpindah di depan Pasar Seni Senggigi, akhirnya bisa terselenggara Rabu (24/9). Dalam kegiatan tersebut Bupati Lombok Barat, Dr. H. Zaini Arony membukanya dan ditandai degan pelepasan tidak kurang dari lima ekor burung merpati, dilepas bersamaan dengan segenap anggota Muspida Tk. I NTB dan Tingkat II Lombok Barat. Yang hadir pada kesempatan tersebut diantaranya, Direktur Pemasaran dan Promosi Dalam Negeri Kemeterian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Tazwir, SH, MH. Ketua BPK Perwakilan NTB, Pejabat Pemda NTB, Ketua DPRD NTB dan Kab.Lobar, Ketua Forum Koordinasi Pimpinan daerah (FKPD) NTB dan Lobar, para seniman, budayawan, pelaku pariwisata serta seluruh peserta pawai seni dan budaya.
Bupati Lobar yang membuka Festival Sengiigi ini menyatakan, Festival senggighi merupakan bagian dari suatu kegiatan promosi pariwisata di kabupaten Lombok Barat. Hal ini, sakaligus sebagai bentuk realisasi pengembangan pemasaran pariwisata yang dilaksanakan secara rutin tiap tahun dan agenda tetap promosi pariwisata di daerah ini. Secara berkesinambungan, kegiatan promosi ini dilaksanakan dengan menampilkan even-even yang disesuaikan dengan nuansa potensi lingkungan sosial, seni budaya dan ekonomi kreatif.
Bupati H.Zaini Arony lebih jauh menjelaskan, festival senggigi sendiri merupakan agenda tahunan (calender of event) pemda Lobar. Kegiatan ini dikemas dalam berbagai pagelaran seni dan budaya yang dilakukan atas kerja sama antar pemda Lobar dengan para praktisi/pelaku pariwisata seperti Badan Promosi Pariwisata Daerah dan ASITA. Kegiatan ini selain diikuti oleh peserta dari seluruh kecamatan se Lobar, disemarakkan juga dari kabupaten/kota se NTB serta sejumlah peserta dari Pulau Jawa.
Festival Senggigi juga merupakan ruang interaksi budaya, karena berbagai hasanah budaya di Lobar serta kabuaten/kota lain di NTB ditampilkan dengan keunikannya. Secara khusus Zaini menyampaikan, daeah yang kaya akan atraksi budaya, harus memiliki mine set untuk berkesenian harus terpatri dalam jiwa setiap ekspresi.
Menurutnya, ada dua sisi penting dalam industri pariwisata Lobar. Diantaranya, menjual keindahan alam (Nature) dan kedua, harmoni budaya. Harmoni budaya sendiri bermakna, aksi gagasan dan minat keselarasan serta keserasian.
Dengan menampilkan berbagai kesenian dan atraksi budaya lajut Zaini, merupakan peningkatan rasa apresiasi terhadap kesenian, adat dan tradisinya. Festival Senggigi dengan menampilkan tari ‘Terune Semalem’ merupakan bukti bahwa, Festifal Senggigi menjaga keharmonisan budaya yang ada di daerah ini. Demikian juga dengan tampilnya atraksi Presean, Gendang Beleq serta atraksi budaya dan seni lainnya. “Saya tekankan untuk tetap melestarikan nilai-nilai seni budaya daerah. Dengan seni dan budaya daerah, dapat merasakan seluruh warisan nenek moyang yang sarat dengan nilai seni dan filosofi,” ujarnya.
Direktur Pemasaran dan Promosi dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Tazbir, SH, MH mengungkapkan, Festival Senggigi merupakan salah satu instrumen penting dalam rangka memajukan pariwisata daerah. Ia berpendapat jika Senggigi ini merupakan kawasan pariwisata yang lebih dikenal ketimbang daerah NTB itu sendiri. “Orang tahu Senggigi, tapi tidak tahu NTB,” katanya.
Karena itu menurutnya, Lombok Barat ini merupakan magnit pariwisata di NTB. Magnitnya ada di Senggigi dan tentu saja akan ada magit-magnit lain lagi dan tidak bisa dipungkiri, magnit besarnya ada di Senggigi ini. Dan ini sangat nyata, Senggigi ini berbeda dengan tempat lain. Ditempat lain menggelar festival setengah mati apalagi sampai mencari tamu bule. “Tapi disini tamu bule sudah ada,” kata dia.
Festival Senggigi Ini tidak perlu susah, tinggal memberikan atraksi tampilan yang menarik kepada mereka,” lanjut pria beruban ini. Harapan lainnya, lamnjut Tazbir, agar Festival Senggigi ini, tidak hanya dibebankan dari uang pemerintah, tapi juga supaya melibatkan pihak swasta, baik perbankan maupun swasta nasional lainnya. Sehingga ke depan Festival Senggigi ini merupakan produk nasional dalam rangka pemasaran dan promosi dalam negeri. Kegiatan ini akan dibesarkan bersama dengan pemerintah provinsi NTB. Sehingga akan menjadi sebuah kebanggaan masyarakat Lobar khususnya dan NTB pada umumnya.
Di kesempatan yang sama, I Gde Renjane selaku Kadis. Pariwisata Lobar dihadapan Bupati menjelaskan, berkat kerjasama pemerintah Lobar dengan seniman, budayawan, pelaku pariwisata, pengusaha hotel dan seluruh masyarakat Lobar, yang telah memberikan dukungan terhadap apresiasi seni dan budaya daerah yang dikemas dalam pagelaran seni budaya dan pariwisata, Festival Senggigi kali kini dapat dilaksanakan dengan sukses dan aman sesuai harapan.
Festival senggigi ini dinilainya, sebagai satu wahana promosi pariwisata khususnya di Lobar melalui peningkatan kegiatan even dan daya tarik bagi wisatawan. Tujuan lain, untukmenjaga kelestarian dan apresiasi seni dan budaya daerah Lobar. Selain itu sebagai wahana peningkatan pemberdayaan dan promosi baik di bidang seni, industri kerajinan, kuliner. Adapun thema Festival Senggigi tahun 2014 ini adalah, “harmoni budayaku, lestari alamku, untukmu Lombok Baratku”.
Sejumlah kegiatan akan meramaikan Festival senggigi ini, antara lain, pameran industri kerajinan, pameran Bonsai, pameran Photografi, Pagelaran seni budaya pariwisata, Presean, panggung gembira, peragaan busana tradisional serta puluhan jenis lomba dengan nuansa seni budaya dan pariwisata.
Renjana menegaskan, Fetival ini terselenggara berkat rasa simpati dan dukungan dan hubungan yang harminis dari semua pihak. Kepada pemerintah pusat, provinsi NTB, pemerintah kabupaten/kota se NTB sehingga kegiatan ini dapat terwujud dan belangsung dengan baik. (her)