Lombok Barat, Kominfotik-SMKN 2 Kuripan di Lombok Barat, Provinsi NTB berhasil meraih juara 2 Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) kategori film dokumentar bersaing dengan 32 provinsi se Indonesia.
Film dokumenter yang berjudul “Unique Of Bayan” ini membutuhkan waktu syuting 8 bulan, dengan durasi 10 menit, dan melibatkan 9 orang crew, sedangkan lokasi syuting di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU). Lokasi ini dipilih karena memiliki filosofi dan keunikan tradisi Bayan.
Budaya yang diangkat tentang proses waktu telu, prosesi maulid yang berbeda di tempat lain dan sejarah penyebaran islam di Lombok.
“Motivasi kami mengikuti kegiatan ini untuk mengukur kompetensi dan bakat siswa. Alhamdulillah, sekolah kami meraih juara, dan dapat mengharumkan nama derah di tingkat Nasional,” kata Guru
Pembimbing Waroeng Seni Multimedia SMKN 2 Kuripan, M Jaya Laksana, S.Pd, kepada wartawan, di Kuripan, Sealasa (24/9).
Menurutnya , kesuksesan film dokumenter ini tidak terlepas dari peran serta dua orang siswa yang yakni Febri Febrian kelas XI jurusan Produksi Siaran Program Televisi (PSPT) dan Gian Sri Rahayu, kelas XII Jurusan Multimedia. Keikutsertaan mengikuti kegiatan ini untuk menambah pengalaman, wawasan dalam berkompetensi di tingkat Nasiona.
“Sebelum memulai penggarapan film ini , saya memberikan kenyamanan kepada crew. Saya juga selalu memberikan motivasi agar crew tetap menjaga kekompakan dan semangat,” kata dia
Ia menambahkan, selama ini sekolah sudah dua kali berturut-turut meraih juara Nasional dalam ajang FLS2N, namun demikian prestasi yang diraih tidak berbanding lurus dengan perhatian pemerintah Provinsi NTB.
“Selama ini pemerintah daerah belum pernah memberikan kami reward atas prestasi yang telah kami raih. Indonesia sangat kaya dengan suku adat dan budaya. Oleh karena haruslah disyukuri lahir di bumi pertiwi ini dan kita saling melengkapi untuk mewujudkan persatuan Indonesia,” katanya.
M Jaya terinspirasi mengangkat judul itu agar Budaya, adat dan keunikan yang ada di daerah bisa lebih di kenal daerah lain.
Ia berharap kedepan ajang FLS2N yang di selenggarakan pemerintah tetap diikuti. Bahkan ia berharap agar pemerintah daerah memperhatikan dan memberikan fasilitas ruang untuk berkarya seperti mengadakan lomba daerah atau workshop tentang film untuk menambah wawasan.
Sementara itu, Kepala SMKN 2 Kuripan Ruju Rahmad, S.Pd., MT mengatakan bahwa FLS2N mampu menjadi ruang penempaan dan kreativitas dalam memajukan dan menguatkan seni dan budaya Indonesia. Sebab, seni dan kebudayaan mampu menyatukan keragaman dan perbedaan.
“Dari sini, mudah-mudahan kita bisa mendapatkan talenta- talenta terbaik di bidang seni. Salah satu tujuan keikutsertaan dalam ajang FLS2N ini di antaranya memberikan motivasi dan menyalurkan bakat serta minat siswa salah satunya terhadap seni dan budaya. Sekolah berupaya menumbuhkan semangat peserta didik agar melalui seni mereka dapat menghasilkan karya terbaik dengan semangat juang tinggi,” ungkapnya.
Menurutnya, ajang FLS2N yang diikuti bukan hanya sekadar kompetisi tapi juga sudah menjadi wahana pembuktian kemampuan siswa-siswi dalam mengembangkan bakat mereka, khususnya di bidang seni yang berakar pada budaya asli daerah. “Alhamdullilah kami selalu raih juara dalam ajang FLS2N tingkat Nasional,” terangnya. (Sahman/her)