Giri Menang, Rabu 14 Februari 2018 – Setelah melewati proses pengerjaan yang cukup lama, Gelanggang Olah Raga (GOR) Patut Patut Patju Lombok Barat (Lobar) akhirnya rampung. Untuk diketahui, GOR ini mulai dikerjakan sejak tahun 2014 dengan beberapa tahapan pengerjaan. Kini, GOR yang menelan dana sekitar Rp. 11,5 milyar ini secara resmi sudah bisa dimanfaatkan.
Hari pertama pemanfaatannya ditandai dengan gelaran pembukaan seleksi atlet Pekan Olah Raga Pelajar Daerah (Popda) Lobar, Rabu (14/2/2018). Seleksi ini untuk persiapan Popda tingkat provinsi NTB akhir Maret 2018 mendatang.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahaga (Dispora) Lobar sangat mengapresiasi Bupati H. Fauzan Khalid yang sejak dua tahun terakhir secara serius mengawal pembangunan GOR yang sempat tertunda pengerjaannya ini.
Ilham memaparkan, selain mampu memfasilitasi berbagai cabang olahraga seperti voli, basket, futsal, bulu tangkis, pencak silat, karate, dan tenis meja, GOR ini juga dilengkapi dengan ruang ganti atlet, toilet yang cukup representatif, tempat meeting serta sejumlah ruangan untuk penyimpanan barang-barang yang dibutuhkan. Bahkan seluruh ruangan dilengkapi dengan AC.
Namun menurut Ilham masih ada kekurangan yang harus dilengkapi. “Belum sempurna total karena belum dilengkapi dengan jam dinding digital untuk waktu berlangsungnya pertandingan. Demikian juga belum terpasang papan score digital untuk kebutuhan catatan waktu cabang olahraga bola basket atau futsal,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Bupati H. Fauzan Khalid mengungkapkan beberapa hal terkait kegiatan ini. Diawali dengan kebijakannya terhadap pembinaan atlet. Bupati menginginkan agar para atlet muda dapat dipersiapkan menjadi benih-benih atlet yang ke depannya bisa diandalkan.
Bupati juga berencana tahun 2019 nanti Pemkab Lobar akan membangun GOR yang sama untuk wilayah Lobar bagian utara. Menurut bupati, dengan penambahan jumlah GOR, maka program pembinaan diyakini akan semakin optimal.
“Jika sudah dibangun GOR lagi maka tidak ada alasan bagi adik-adik pelajar, bahkan bagi masyarakat Lobar untuk tidak bisa memberikan prestasinya di bidang olahraga. Untuk masalah pembinaan olahraga, kita akan membuat semacam bapak angkat yang diawali dari SD. Maksudnya, supaya pembinaan olahraga betul-betul diawali dari bawah, sehingga output yang diharapkan bisa terukur dengan pasti, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Tentunya cara ini akan kita pilih potensi olahraga untuk memberikan prestasi,” janjinya dihadapan sejumlah kepala OPD Lobar, para Pembina atlit sekolah, atlit serta pejabat dari Dispora NTB. (LPA/humas)