Giri Menang, Senin 30 Oktober 2017 – Sebanyak 14 komunitas Industri Kecil Menengah (IKM), diantaranya komunitas las, sablon, menjahit, perbengkelan dan lain sebagainya, menerima bantuan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Penyerahan bantuan sarana prasarana itu diserahkan secara simbolis oleh Bupati H. Fauzan Khalid di halaman kantor Disperindag, Senin (30/10).
Dalam sambutannya, bupati memberikan semangat kepada para penerima bantuan. “Saya tidak akan bosan dan akan selalau menyampaikan ini di setiap kesempatan, yaitu kita harus selalu genem (rajin). Karena Insya Allah, kalau kita sudah genem, apalagi di bidang usaha dan keterampilam serta di bidang-bidang yang dapat mendukung dan menambah penghasilan keluarga, Insya Allah dengan itu akan memberikan hasil yang positif bagi keluaraga kita masing-masing,” katanya.
Secara keseluruhan tercatat 381 unit bantuan yang diserahkan Diserindag. Di bidang logam dan mesin sendiri terdapat 64 jenis usaha, baik dalam bentuk kelompok maupun perorangan. Di industri kerajinan hasil hutan ada 67 jenis usaha dan untuk gerobak sendiri sebanyak 250 unit, serta ada 10 sertifikasi halal dari MUI yang sudah keluar turut diserahkan.
Dengan adanya bantuan itu diharapkan para pelaku IKM di Lobar tidak hanya menjadi subyek pembangunan, akan tetapi juga bisa menjadi obyek pembangunan dengan bisa ikut menurunkan angka kemiskinan.
“Kita harapkan kepada para penerima bantuan ini, tahun depan sudah bisa mandiri bahkan sudah bisa memberdayakan warga sekitar,” harap Kepala Disperindag, Agus Gunawan.
Lebih lanjut Agus menjelaskan, kedepannya Dinas Perindag akan membentuk Forum Silaturrahmi IKM se-Lobar. “Harapannya bisa menjadi landasan pengawasan untuk IKM terkait. Kita jadi tahu sejauh mana bantuan itu dimanfaatkan. Jika ditemukan bantuan itu tidak dimanfaatkan, bisa kita tarik lalu serahkan kepada yang lebih membutuhkan,” terangnya.
Sementara itu Inaq Sairim, salah satu penerima bantuan merasa senang dengan bantuan yang diterimanya. “Saya sangat merasa senang. Sudah lama saya berharap akhirnya tewujud,” ungkap wanita yang sehari-hari berjualan cilok asal Desa Selat, Narmada. (ardi/humas)