Giri Menang, Selasa 8 Mei 2018 – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI menjadikan Kabupaten Lombok Barat (Lobar) sebagai pilot project pelatihan dan uji kompetensi bagi ribuan tukang. Rencananya, Lobar juga akan dijadikan pilot project pertama pertukangan bidang konstruksi nasional. Selain itu banyaknya tukang terampil yang dimiliki Lobar menjadi alasan Kementerian PUPR RI memilih Lobar dibanding daerah lainnya.
Hal itu dikatakan Direktur Bina Investasi Infrastruktur Ditjen Bina Kontruksi Kementrian PUPR RI, Dr. Ir. H. Masrianto, MT dalam acara pembekalan uji kompetensi bagi seribu tukang konstruksi bersertifikat di Halaman Lombok City Center (LCC) Desa Grimak Kecamatan Narmada, Selasa (8/5/2018).
“Kegiatan ini juga secara tidak langsung dapat meningkatkan daya saing di bidang kontruksi dengan negara lain. Jika para tukang memiliki sertifikat uji kompetensi maka bisa bekerja di seluruh daerah bahkan kerja ke negara lain,” jelasnya.
Untuk itu Masrianto juga meminta Dinas PUPR Lobar mendata kembali para tukang agar lebih banyak lagi untuk diusulkan mendapatkan sertifikat.
“Silahkan tukangnya di data kembali agar bisa diusulkan pada tahun anggaran berikutnya,” katanya.
Pembekalan tukang bidang kontruksi ini sendiri ditargetkan dapat diikuti 1.200 peserta dari 10 kecamatan se-Kabupaten Lombok Barat. Diharapk, melalui kegiatan ini nantinya dapat meningkatkan kemampuan mutu dan kualitas pertukangan khususnya di bidang kontruksi bangunan. Tujuannya, sebagai terobosan pencepatan pembangunan tenaga kerja nasional, selain itu untuk dapat menciptakan tenaga kerja yang kompeten di bidang kontruksi, memiliki keterampilan dan skil sesuai standar agar dapat bersaing secara nasional.
Sementara itu, Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Lobar H. Saswadi yang hadir membuka acara menyambut baik kegiatan yang diinisiasi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lombok Barat bersama Kementerian PUPR RI dan Balai Jasa Kontruksi Wilayah IV Surabaya ini.
“Sertifikat pelatihan ini sangat penting karena mempunyai manfaat multidimensi, terutama meningkatkan kualitas diri menjadi lebih ahli. Begitu juga dalam rangka pertumbuhan ekonomi sangat dibutuhkan pembangunan infrastruktur di mana semua sektor pembangunan pasti membutuhkan SDM yang memiliki kompetensi baik,” ujarnya.
Jumlah tukang di Lobar dari berbagai kualifikasi saat ini berjumlah 3.160 orang dan baru 196 orang yang sudah bersertifikasi.
“Masih dibutuhkan sertifikat untuk ribuan tukang lagi. Dengan demikian, adanya pelatihan tukang ini diharapkan tukang dengan kompetensi tinggi dan bersertifikasi di Lobar secara bertahap dapat terpenuhi,” harapnya. (dedy/humas)