Sabtu malam (3/9/2016), media center Humas dan Protokol Pemkab Lombok Barat kedatangan tokoh-tokoh nasional. Dengan didampingi Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Ketua Panitia Nasional Manimbang Kahariadi, Sekda Prov NTB Rosyadi dan Ketua DPRD Kota Mataram Didi Sumardi, Prof. DR. Mahfud MD, DR. Ir. Akbar Tanjung, dan La Ode Kamaludin menyelenggarakan Konfrensi Pers.
Mahfud MD mengkritisi pembelokan praktik reformasi. Beliau menyatakan bahwa reformasi telah menyimpang menjadi oligarkhi partai. Nasib bangsa hanya ditentukan oleh segelintir elit parpol. Reformasi tidak memberi manfaat kecuali dalam soal kebebasan, demokrasi, dan peluang-peluang bagi sispapun yang sipil untuk menjadi pemangku jabatan publik. Sebaliknya justru menenggelamkan dalam kemiskinan. Index Gini Rasio menjadi smakin menganga. Di jaman orde baru, IGR indonesia hanya 0,2 sedangkan orde reformasi memperlebarnya menjadi 0,43. Artinya pembangunan ekonomi di indonesia hanya pro kepada pertumbuhan. Gap yang miskin dengan yang kaya semakin menganga. Kedalaman kemiskinan membuat yang miskin semakin miskin. Kekayaan dan modal hanya dimiliki oleh segelintir orang kaya saja. Tax amnesty tidak mampu mengatasi kelemahan pengelolaan keuangan negara. Hal tersebut tidak hanya terjadi di era Jokowi, tapi berlangsung cukup lama, bahkan setelah gerakan mahasiswa yang menumbangkan orde baru.
Dalam kesemptan berikut Bang Akbar Tanjung sebagai sesepuh KAHMI mengingatkan peran HMI yang selalu terdepan dalam pertumbuhan dan perkembangan berbangsa dan bernegara. Beliau mengingatkan peran HMI di masa lalu adalah untuk menjadi pembelajaran di masa kini. Silatnas KAHMI di Mataram dan ditutup di Gerung akan menjadi tonggak penyadaran kembali peran-peran luhur HMI. Beliau menegaskan bahwa Deklarasi Mataram akan menjadi deklarasi perubahan dan perbaikan moral untuk tegaknya pilar-pilar kebangsaan; Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan integritas NKRI.
Acara konferensi pers tersebut kemudian dirangkai dengan jamuan makan malam KAHMI, deklarasi Gerung, dan penutupan SILATNAS KAHMI 2016.