Lombok Barat – Produksi pada milik petani di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2011 naik 2,7persen dibandingkan tahun 2010. Tahun 2010 produksi padi Lombok Barat seberat 149 ton, selanjutnya naik 157 ton di tahun 2011. “ Produksi padi seberat itu, diperoleh petani di Lombok barat melalui varietas Ciherang, Cigeulis dan lainnya, dengan hasil panen sekitar lima ton per hektar,” kata Sekertaris Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan Lombok Barat Muhammad Sahlan, Rabu (29/2).
Ia mengatakan, produksi beras seberat 157 ribu ton diperoleh melalui sawah seluas 29 ribu hektar dengan jumlah panen sebanuak dua sampai tiga kali dalam setahun. Sedangkan tahun 2010 melalui sawah seluas 28 hektar. Syahlan mengatakan, dari 157 ton padi tersebut telah menghasilkan 98 ribu ton beras sedang sisanya menjadi pakan ternak dan komoditi lainnya. Sementara kebutuhan beras penduduk Lombok Barat mencapai angka 81 ribu ton pertahun dengan asumsi 162 kilogram per kapita.
“ Sehingga dengan hasil itu, Lombok Barat masih tergolong sebagai daerah surplus beras seberat 17 ribu ton di tahun 2011,” katanya.
Dikatakannya, dominasi produksi beras dihasilkan petani di Kecamatan Gunung Sari, Narmada, Lingsar, Kediri dan Gerung. Terhadap tiga kecamatan itu pula, pemerintah Lombook Barat telah mencanangkan gerakan pertanian organik atau go organic farm melalui penghentian penggunaan pupuk kimia. Dijelaskannya, harapan bisa mengembalikan keseburuan tanah pula disandarkan pada target produksi padi seberat 10 ton untuk satu hektar sawah. “Tahun ini, kami telah menetapkan sawah seluas 15 hektar menjadi sawah organik di Desa Mambalan, Gunung Sari,” tambahnya. (NTB05)