Giri Menang, Kamis 15 November 2018 – Bertempat di Lapangan Duman Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Kementerian Sosial RI selenggarakan simulasi pengurangan resiko bencana, Kamis (15/11).
Melibatkan lebih dari 75 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana) Lobar, simulasi tersebut berlangsung ramai, meriah, dan rapi. Tidak hanya Tagana, nampak ratusan anak-anak sekolah sangat antusias menjalankan peran sebagai korban. Demikian halnya dengan lebih dari 200-an masyarakat desa pun terlibat langsung sebagai para pengungsi dalam skenario yang disimulasikan tersebut.
Kepala Subdit Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana Kemensos RI, Tetrie Darwis mengatakan bahwa simulasi itu bertujuan untuk menguatkan masyarakat dalam menghadapi bencana.
“Paradigma hari ini adalah community disaster based management dan pengurangan resiko bencana. Untuk itu simulasi ini menjadi bagian dari kesiapsiagaan dan mitigasi terhadap bencana yang datang,” ujar Tetrie sesaat sebelum simulasi itu diselenggarakan.
Dalam simulasi tersebut, para Tagana mempraktikkan kesiagaan dan bagaimana memobilisasi masyarakat saat bencana. Di samping mempraktikkan upaya penyelamatan, pengungsian, dapur umum, namun juga diikuti dengan simulasi layanan psiko sosial.
Para Tagana dan masyarakat yang membagi peran dalam simulasi tersebut semakin antusias menjalankan peran masing-masing karena disaksikan langsung oleh penonton. Nampak hadir anggota Komisi 8 DPR RI Nanang Samudera, Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB Ahsanul Khalik, Staff Ahli Bupati Lobar Mahyudin, Kepala Dinas Sosial Lobar Hj. Ambaryati, dan beberapa pejabat Kemensos RI lainnya.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Lobar, Baiq Aprina Rohmawiyanti menegaskan tujuan utama dari simulasi ini.
“Pada saat terjadi bencana, masyarakat bisa melakukan pencegahan terlebih dahulu, tidak perlu menunggu dari Kabupaten atau Provinsi,” ujar Baiq Apriani Rohmawiyanti.
Selain simulasi, Yanti, panggilan akrabnya juga memastikan tujuan lain kegiatan simulasi ini.
“Kita juga membentuk Kampung Desa Siaga Bencana (KSB). Kita menunjuk Desa Gegerung Kecamatan Lingsar karena rawan terhadap bencana,” ujar Yanti.
Di Lobar, tambah Yanti, sudah ada empat Kampung Siaga Bencana, yaitu Desa Gelangsar, Desa Sekotong, Desa Suka Makmur, dan Desa Gegerung. Desa-desa ini diharapkan mampu mandiri dalam pencegahan dan pengurangan resiko bencana di wilayahnya masing-masing serta mampu membantu wilayah lainnya.