Pelan tapi pasti, perubahan lombok barat (lobar) menjadi sebuah kota metropolitan makin terlihat. Gerung, sebagai ibu kota kabupaten mengalami perkembangan cukup pesat terutama dari sisi infrastruktur. Jika anda berjalan-jalan ke Gerung, tidak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi bundaran GMS (Giri Menang Square). Selain disuguhkan dengan kemegahan monumen Lobar Bangkit, di kawasan ini pengunjung akan dimanjakan dengan keindahan air mancur berjoget.
Tata pencahayaan disekitar monumen yang temaram makin membuat suasana malam lebih semarak.
Saat malam Minggu, biasanya kawasan bundaran GMS akan dipadati pengunjung. Tidak hanya kaula muda, banyak juga orang tua yang sengaja datang bersama anak-anak mereka menyaksikan keindahan bangunan yang diresmikan jum’at (26/4) malam lalu.
Terdengar suara klakson kendaraan yang terjebak kemacetan di sekitar bundaran. Banyaknya motor yang dibiarkan terpakir dipinggir jalan dan tak beraturan membuat luas area jalan raya yang biasa dilalui makin menciut. Padahal jalan ini merupakan satu-satunya akses menuju kawasan Gerung, Lembar dan Sekotong.
Mulai hidupnya kawasan bundaran ternyata ditangkap oleh sejumlah pedagang kaki lima (PKL). Mereka berbondong-bondong membuka lapak disekitar lokasi. Ibarat hubungan simbiosis mutualisme, kehadiran pedagang dan pengunjung sama-sama saling memberi arti.
Kawasan ini masih ramai hingga pukul 23.00 Wita. Gerung yang biasanya saat malam hari ibarat kota mati kini telah berubah. Lampu penerang jalan sudah didirakan di sejumlah titik. Anak-anak muda asyik menghabiskan waktu mereka untuk sekedar bercengkrama menikmati suasana malam.
Hal senada juga dikatakan oleh Siti, Salah satu warga Dasan Geres, Gerung yang menganggap kecamatannya kini sudah hidup bak kota besar. Hadirnya Bundaran GMS tentu memberikan banyak peluang bisnis untuk warga sekitar.
Sumber : Lombok Post, Sabtu 27/04/2013