Sekretaris Daerah, Drs. HM. Uzair menyatakan, Majelis Ulama Indonesia harus mampu menyumbangkan pemikiran atau ide yang cemerlang serta mampu berkiprah dalam pembangunan khususnya pembangunan moral dan akhlak, mampu memerankan fungsi dan statusnya sebagai organisasi yang menggalang persatuan dan kesatuan ummat yang sinergis serta mampu melakukan pembinaan, penataan dan pembaharuan terutama dalam kaitannya mengantisipasi berbagai perkembangan yang terjadi di masyarakat.
Hal ini disampaikan, HM. Uzair ketika membuka Musyawarah Daerah (Musda) ke-7 Majelis Ulama (MUI) kabupaten Lombok Barat di Aula Kantor Bupati Lobar, Giri Menang, Gerung, Kamis (23/4).
Dikatakannya, musyawarah daerah bagi suatu organisasi merupakan hal yang sangat penting dan strategis, karena dalam musyawarah daerah seperti ini akan banyak materi yang akan dibahas, bahkan ada agenda khusus yang sangat menentukan dalam memajukan roda organisasi, yaitu memilih ketua dan para pengurus lainnya yang akan menjalankan roda organisasi dimasa mendatang. Dalam memilih para pengurus MUI Kabupaten Lombok Barat hendaknya dipilih pengurus yang memiliki visi dan misi jauh kedepan serta mampu membuat dan menjalankan program kerja organisasi. Hal ini sangat penting karena maju dan mundurnya suatu organisasi akan sangat ditentukan oleh figur-figur kepengurusannya.
Peran ulama sangat strategis untuk mendorong dan mengantarkan visi Pemerintah Kabupaten Lombok Barat yang unggul, sejahtera, mandiri dan bermatabat dilandasi nilai Patut Patuh Patju. Dengan demikian sinergitas antara ulama dan umaro mutlak menjadi kebutuhan. Pemerintah Daerah tetap berkomitmen untuk selalu mendukung dan mensupport kegiatan dan program-program MUI Kabupaten Lombok Barat.
“Demikian juga penyusunan dan penetapan pengurus serta program kerja Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Lombok Barat Tahun 2015-2020, perumusan dan penetapan rekomendasi bagi Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dapat ditetapkan bersama,” kata HM. Uzair
Musda tersebut dihadiri Ketua MUI NTB, Prof. H. Syaiful Muslim, MM, Ketua MUI Lobar, TGH. Safwan Hakim dan perwakilan SKPD se Lobar.
Ketua MUI Lobar TGH. Safwan Hakim dalam sambutannya mengakui, pada usia ke-57 kab. Lobar sudah banyak kemajuan-kemajuan yang sudahdicapai ini tak terlepas juga dari dukungan para alim ulama dan para Tuan Guru yang terus secara damai, koperatif memberikan dukungan bagi suksesnya pembangunan di Lobar. Kontribusi para Tuan Guru di Lobar yang sudah sepuh maupun yang masih aktif selalu dari awal bersama membangun Lobar.
Safwan Hakim mengaku, dirinya menakhodai MUI Lobar ini sudah masuk periode ke 5 (25 tahun lamanya), memimpin MUI. “Dan ini yang terakhir barangkali pertemuan kita, bahkan sudah lebih dua tahun di periode ke 5 ini. Sebenarnya masa jabatan kami berakhir 2013, namun, karena sesuatu dan lain hal 2015 ini baru bisa kita laksanakan, sehingga MUI Provinsi memperpanjang tugas kamisampai April ini,” katanya.
Pimpinan Ponpes Nurul Hakim Kediri ini beralasan kepengurusannya sudah cukup lama mengingat usia dan kesibukan lainnya. “Jadi kita harapkan betul para ulama untuk bisa memilih pengurus yang baru yang lebih muda, cerdas, cepat, gesit dan lebih bertanggungjawab, sehingga bisa mengikuti alur pembangunan daerah Lobar agar menjadi kabupaten yang unggul, maju, sejahtera dan bermartabat. Tentu hal ini tidak terlepas dari dukungan para alim ulama kita dan hal tersebut merupakan realita di NTB, peranan ulama itu sangat besar sekali. Dan tidak bisa pemerintah berjalan sendiri. Begitu juga sebaliknya dua hal ini tidak bisa dilepaskan harus bersinergi berjalan dengan sebaik-baiknyam,” katanya.
TGH. Safwan Hakim menyatakan, terdapat dua kelompok yang apabila hubungannya damai, bagus, maka akan semua jadi maju, baik. Sebaliknya kalau kurang harmonis, maka negara akan dibuat hancur. “Karena itu kami harapkan baik periode saya sebelumnya maupun yang akan datang, agar kerjasama dan keharmonisan antara ulama dan umara ini akan tetap dipertahankan,” pintanya.
Ketua MUI NTB, Prof. H. Syaiful Muslim, MM menyatakan, MUI Lobar diharapkan saat ini maupun yang akan datang lebih eksis lagi, karena berbagai macam persoalan-persoalan ummat yang erat kaitannya dengan masalah agama. Dalam posisi seperti ini sangat penting kehadiran para ulama dan tuan guru yang akhir ini ditunggu-tunggu, karena masyarakat kita saat ini dan yang akan dating makin pintar dan membandingkan satu dan yang lainnya. Oleh akrena itu kita harus ikuti perkembangan tersebut.
Meski Pengurus lama tak sanggup lagi untuk dipilih kafrena berbagai alas an. Musda ini tak hanya soal pilih pengurus, namun yang terpenting adalah bagaimana program kerja ke depan bisa dihasilkan dan dilaksanakan dengan baik bagi kepentingan ummat. Namun walaupun pengurus lama beri kesempatan yang lain untuk jadi pengurus tak menutup kesempatan untuk dipilih lagi jadi pengurus berikutnya. Tapi kalau nanti Musyafirin (peserta musyawarah) menghendaki lagi jadi pengurus tidak menjadi masalah.
Ketua Panitia Musda TGH. Abdullah Mustafa melaporkan, tujuan Musda ini untuk memilih Dewan Pimpinan Majelis Ulama Kab Lobar periode 2015-2020, guna dapat berperan aktif untuk mensukseskan pembangunan di Kabupaten Lobar.
Peserta Musda terdiri dari seluruh pimpinan MUI Kab. Lobar, Ketua dan Sekretaris MUI Kec. Se Lobar, Unsur Kemenag Lobar, KUA Kec amatan se-Kab. Lobar, Pimpinan Ponpes se-Kab. Lobar, MUI Provinsi NTB, para pimpinan organisasi keagamaan, peninjau dan organisasi islam lainnya. Adapun jumlah pesertanya sebanyak 100 orang. (her-humas)