Batulayar – Kominfo. Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Lombok Barat RKPD tahun 2018 secara resmi dibuka Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Senin (6/2) yang berlangsung di Hotel Aruna, Sengigi, Batulayar.
Bupati Lobar H. Fauzan Khalid pada Musrenbang kali ini ,menekankan, agar focus pada pencapaian target indikator utama RPJMD yang belum tercapai. Menurut Bupati, dari 35 indikator, 25 indikator atau sebanyak 80 persen diantaranya sudah tercapai. Sebaliknya 20 persen indikator belum tercapai.
Pada Musrenbang tersebut hadir Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bappelitbangda) NTB, ir. H. Ridwansyah, MM, M. Sc, M. TP, Kejari Mataram Rodiansyah SH, Dandim 1606/Lobar Letkol Inf. Ardiansyah, Kepala Bappeda Lobar H. Baehaqi dan Kepala SKPD dan utusan desa se-Lombok Barat.
Dingatkan Bupati, Musrenbang disamping untuk mewujudkan proses partisipasi antar pelaku pembangunan juga untuk mensinkronkan dan mensinergikan perencanaan agar rogram sebagai jalan keluar dari persoalan dapat dicapai secara lebih efektip.
Menurut Bupati, jajaran SKPD perlu melakukan review terhadap beberapa item target RPJMD yang masih sulit dicapai. Perlunya melakukan review, karena situasi nasional terkait dengan inflasi , pertumbuhan ekonomi, nilai tukar petani dan lainnya.
Kepada SKPD ia juga meminta untuk mewujudkan prinsip money follow the program. Sebagaimana yang menjadi kebijakan nasional bukan lagi money folow the function. Hal ini dimaksudkan untuk efektivitas anggaran agar tepat guna dan tepat sasaran. “Hal ini sangat mungkin diwujudkan melihat defisit APBN akan berimbas pada pemangkasan DAU dan DAK,” ujar Bupati.
Sementara itu Kepala Bappeda Lobar, H. Baehaqi menyatakan, jumlah pendduk miskin di Lobar hinga saat ini mencapai 17,38 persen atau sekitar 113.000 jiwa . Sementara jumlah angkatan kerja di Lobar sebanyak 239 ribu jiwa. Jumlah tersebut 38 persen terkonsentrasi di sektor pertanian. Atau sekitar 97 Ribu jiwa penduduk miskin di Lobar berasal dari buruh tani.
Kata Baehaqi, berbagai telah disiapkan. Selain program garam rakyat di Sekotong dan gula aren di Lingsar yang sudah berjalan . Tahun depan berbagai program yang telah disingkronkan dengan program pengentaskan kemiskinan dimulai. “Tahun 2018 bentuknya semua kegiatan SKPD harus mengacu pad sejumlah indikator kinerja utama yang belum dicapai,” tegasnya. (her/Kominfo)