Di Desa Sekotong Tengah dilaporkan oleh relawan dan pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Lobar (BPBD LOBAR) terdapat 7 dusun terdampak dengan ketinggian air mencapai 70 cm. Masyarakat mengungsi sejak pukul 04.00 dini hari di kantor desa dan mushalla. Meluapnya Kali Cengok akibat intensitas hujan yang cukup tinggi mulai jam 19.30 yang diikuti secara bersamaan dengan terjadi pasang air laut.
Desa tetangga pun mengalami nasib serupa. Desa Cendimanik dengan 2 Dusun yang terdampak membuat 300 kk atau 920 jiwa penduduknya pun mengungsi di beberapa bangunan yg konturnya lebih tinggi.
Pemkab Lobar melalui BPBD, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan cukup sigap dalam memberikan bantuan pertolongan. Dengan beberapa perahu karet, warga dievakuasi secara cepat agar tidak mengalami gangguan akibat dingin air. Di tempat yg dijadikan pengungsian, Dinas Sosial menyiapkan dapur umum dan Puskesmas Sekotong pun tidak lepas menjadi instalasi sibuk untuk menyiapkan tanggap darurat di bidang kesehatan.
Di gerung sendiri, RSUD TRIPAT disiapkan menjadi instalasi rujukan walaupun di saat bersamaan, hampir semua ruang penuh dengan pasien yg sakit akibat cuaca ekstrim ini.
Tim dari Dinas Kesehatan juga memberikan bantuan logistik dan obat-obatan serta pelayanan pemeriksaan kesehatan untuk warga.
Di tengah kesibukan dalam tanggap siaga bencana itu, paramedik dari Dinas Kesehatan memberikan pertolongan untuk seorang ibu yang sedang hamil besar. Setelah berjibaku beberapa lama, sang Ibu pun melahirkan dengan sehat dan selamat.
Secara khusus, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid pagi tadi (Rabu, 1/2/2017) mengaku bangga dengan kecepatan jajarannya melakukan tanggap bencana.
Sehabis membuka acara NGOPI NGETEH BARENG di Media Center Humas dan Protokol Kabupaten Lombok Barat, beliau langsung bertolak meninjau lokasi bencana. Menyambangi paramedik Dinas Kesehatan, Tim Reaksi Cepat BPBD, dan TAGANA Dinas Sosial, beliau dengan didampingi oleh Kepala SKPD terkait mengunjungi warga dan bahkan sempat menyantap mie instan rebus bersama para ibu-ibu pengungsi.
H. Fauzan Kalid sangat bangga dengan kesigapan seluruh aparatur pemda. “Cukup dengan WA, semua SKPD tergerak memberi bantuan berupa air minum kemasan dan mie instan. Ini positif dan harus diteruskan. Inilah kebersamaan,” tukas beliau sebelum bertolak kembali ke Gerung.