Tuntutan dilakukan melalui defile pakaian adat nusantara. Usai defile, mereka berhenti di depan Bencingah, dimana bupati Lobar, pimpinan SKPD dan tamu undangan berada. Ada 5 tuntutan pemuda yang dibacakan secara bergantian.Mereka berharap, surat keputusan (SK) bupati No.794/50/BKBPP/2016 supaya bersama-sama menjadikan Kabupaten Lobar menjadi kabupaten Layak Anak.
Terkait tuntutan ini, bupati Lobar, H.Fauzan Khalid usai apel menyebutkan, ada yang menajdi prioritas yang dinilai masih kurang adalah, bagi anak yang menderita disabilitas. Untuk mereka ini, diminta Dinas Pendidikan suoaya pasilitasnya terjamin. “Mulai dari tempat jalannya bisa kita realisasikan,” kata bupati kepada wartawan.
Dikaitkan dengan masalah kekerasan anak, pihak Pemda Lobar telah melakukan semacam fakta integritas dengan seluruh kepala sekolah se Lobar. Sejak itu, di Lobar hampir tidak pernah terdengar lagi adanya kasus kekerasan di sekolah. Kalaupun ada, itu dipastikan terjadi di luar sekolah.