Gerung, Diskominfotik – Kegiatan Seminar Perempuan Teladan, Optimis dan Produktif (TOP) viralkan perdamaian untuk mencegah terorisme dan radikalisme dilaksanakan di Bencingah Agung kantor Bupati Lombok Barat, Kamis (30/06/2022). Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Teroriseme (BNPT) berkerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Nusa Tenggara Barat.
Dalam Sambutannya Perwakilan BNPT Harianto, S.Pd mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk mencegah terorisme dan radikalisme melalui pendekatan keluarga khusus perempuan. Hal ini penting karena perempuan atau ibu menjadi salah satu vigur yang di dengar dan berpengaruh dalam pendidikan anak di dalam keluarga. Karenanya program Perempuan TOP menyuarakan perdamaian ini menjadi salah satu langkah untuk mencegah terorisme dan radikalisme dari media sosial dan internet. Ia mengatakan bahwa Perempuan memiliki posisi sangat vital dalam keluarga ,bahkan dalam masyarakat secara lebih luas perempuan memiliki peran strategis dalam membentengi keluarga dan masyarakat dari segala bentuk penyebaran dan ajakan kelompok radikal terorisme. “Seorang ibu bisa menjadi partner dialog bagi anaknya, sebagai seorang istri, perempuan bisa menjadi partner diskusi suaminya dalam berbagai hal sebagai contoh dalam pemahaman ajaran agama perempuan diharapkan bisa menjadi filter awal pendeteksi awal dari setiap kejanggalan yang ditemukan dalam keluarga masing-masing. Karenanya program Perempuan TOP ini menjadi instrumen penting dalam mencegah terorisme dan radikalisme”ujarnya.
Dalam kesempatan ini Perwakilan Dari BNPT Harianto S.Pd juga menyatakan bahwa kewaspadaan terhadap pertahanan ,keamanan, sosial budaya ,dan aspek-aspek lainnya perlu diterapkan dalam segala aspek kehidupan. Hal ini mengingat terorisme menjadi ancaman bagi peradaban modern,dan merupakan kejahatan terhadap perdamaian dan keamanan umat manusia yang tidak memandang suku,ras,agama dan negara. Karenanya ia mengajak semua pihak untuk terus bersama sama dan berkolaborasi untuk mencegah dan mengantisipasi terorisme dan radikalisme. “Radikalisme dan terorisme menjadi salah satu tantangan besar bagi keamanan masyarakat dan kedaulatan bangsa ini merujuk pada hasil survei yang dilakukan oleh BNPT tahun 2020 menyatakan bahwa faktor yang paling efektif dalam mereduksi potensi radikalisme secara berturut-turut adalah ,inseminasi sosial media, internalisasi kearifan lokal ,perilaku kontra radikal dan pola pendidikan keluarga pada anak “jelasnya.
Sementara itu Sekretaris Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Nusa Tenggara Barat H.Lalu Sajim Sastrawan mengatakan bahwa Nusa Tenggara Barat memiliki posisi yang sangat strategis. Hal ini karena NTB berada diantara tiga selat yang ramai dengan jalur pelayaran internasional yaitu selat makasar, selat lombok dan flores. Selain itu NTB juga dilalui oleh jalur pelayaran internasional. Hal ini tentu menjadi posisi yang sangat strategis dan juga menjadi posisi yang memiliki ancaman yang cukup tinggi. Karena jalur pelayaran internasional ini tidak hanya dilalui oleh kapal kapal komersil dan bisnis namun juga terkadang dilalui oleh sindikat sindikat kejahatan Internasional. Karenanya hal ini mengharuskan masyarakat harus memiliki kesiapan untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya persoalan persoalan transnasional dan transinternasional yang kerap terjadi di wilayah jalur pelayaran internasional. “Kejahatan transnasional dan transinternasional ini mulai dari terorisme hingga peredaran narkoba menjadi ancaman besar yang harus diwasapadai” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa kejahatan terorisme menjadi salah satu hal yang sangat membahayakan. Hal ini harus mendapat perhatian penting dari semua pihak salah satunya adalah kaum hawa atau perempuan. Ia mengatakan bahwa peran perempuan dalam pencegahan terorisme ini sangatlah penting. Hal ini karena perempuan merupakan orang terdekat dalam sebuah keluarga. Karenanya program Perempuan TOP menyuarakan perdamaian ini menjadi sangat penting agar perempuan dan ibu ibu dapat mencegah gejala terorisme sejak dini. Selain itu hal ini penting agar perempuan dapat menyuarakan perdamaian dalam kehidupan sehari hari melalui medsos yang dimiliki. “Karenanya melalui forum ini kami mengajak kita semua untuk terus bersama sama dan bekerjasama dalam mencegah dan menyelesaikan berbagai persoalan di masyarakat. Hal ini sebagai bentuk antisipasi dini terhadap berbagai gejala yang ada di masyarakat. Melalui kegiatan Perempuan TOP menyuarakan perdamaian ini kita juga berharap agar upaya upaya pencegahan terorisme dan radikalisme dapat terwujud” ujarnya.
Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari sejumlah narasumber yang menjadi menjadi pembicara pada kegiatan ini. Seminar yang membahas tema tentang peran perempuan dalam mencegah terorisme dan radikalisme serta kampanye media sosial dan kecakapan digital ini berjalan dengan lancar. Kegiatan ini diikuti oleh organisasi wanita se NTB dan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi. (Diskominfotik/ria)