Narmada, Diskominfotik
Majelis Adat Sasak bersama Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menggelar ritual budaya mandian keris yang bertajuk “Keris Lombok Bewaran” di Taman Narmada, Lombok Barat, Sabtu 28 Juni 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini (LAZ), Wakil Ketua DPRD Lombok Barat Abubakar Abdullah, Asda III Lombok Barat H. Fauzan Husniadi, Ketua Majelis Adat Sasak Lalu Sajim Sastrawan, Kadis Pariwisata Lobar Drs. Agus Gunawan, Kadis PMD Lobar Mahnan, Ketua Paguyuban Selaparang Mandalika Keris Fathul Mubin Abdullah, Camat Narmada Sumasno, para Kepala Desa se-Kecamatan Narmada, serta para tokoh budayawan dan para pecinta keris se-Kabupaten Lombok Barat.
Dalam sambutannya Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini (LAZ) mengucapkan terima kasih kepada seluruh budayawan yang sudah mempersiapkan acara ritual budaya yang sangat sakral dan perlu dilestarikan. Menurutnya, kegiatan-kegiatan seperti ini perlu di angkat sebagai even besar yang bisa dinikmati oleh dunia, sehingga akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi kepada seluruh masyarakat Lombok Barat. Ia mengatakan even ini harus ditata sedemikian rupa dan seluruh budaya dan tradisi leluhur ini diangkat ke permukaan kemudian dikemas dalam sebuah acara yang menarik. Hal ini tentu akan mudah untuk ditonton ataupun di nikmati oleh wisatawan dari seluruh dunia. Ia juga mengatakan kegiatan-kegiatan budaya seperti ini nantinya bisa masuk dalam kalender of Event Lombok Barat. “Jika event-event ini masuk dalam kalender even pariwisata Lombok Barat tentu ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung sehingga dapat menghasilkan PAD bagi Lombok Barat,”ujarnya.
Bupati LAZ mengungkapkan, ada mimpi yang harus kita wujudkan secara bersama dalam rangka melestarikan budaya leluhur kita. Ia ingin agar nantinya seluruh budaya leluhur bisa ditampilkan yang menjadi daya tarik wisatawan. Hal ini juga sebagai wadah untuk mempromosi agenda-agenda budaya tahunan sehingga akan bisa dinikmati oleh masyarakat maupun para wisatawan mancanegara. Ia juga mengatakan, kegiatan-kegiatan budaya dan tradisi seperti ini kedepan akan diberikan ruang yang lebih besar dan akan kemas dengan lebih menarik lagi. “Mari kita semua mengambil peran dengan segala potensi dan kemampuan yang yang dimiliki, untuk mensosialisasikan serta mempromosikan kegiatan-kegiatan seperti ini sehingga akan memiliki daya tarik yang luar biasa untuk pembangunan Lombok Barat ke depan,” harapnya.
Sementara itu Ketua Majelis Adat Sasak Lalu Sajim Sastrawan mengatakan latar belakang pelaksanaan kegiatan ini adalah Keris memiliki nilai yang sangat luar biasa sebagai karya agung ciptaan manusia dan pada tanggal 25 November 2005 lalu, UNESCO telah mengakui keris Indonesia sebagai warisan dunia yang harus dilestarikan. Selain berakar dalam tradisi budaya sejarah bangsa Keris juga berperan sebagai jati diri bangsa Indonesi dan tentunya sebagai jati diri suku sasak Lombok. Dengan demikian Keris telah bergelar oral and incredible of humanity. Keris masih tetap dipergunakan untuk keperluan acara adat, ritual budaya hajatan keluarga maupun sebagai
cenderamata atau hadiah.
H. L. Sajim mengatakan pada setiap tahunnya pada bulan Muharam Keris mendapatkan perhatian khusus dari warga masyarakat sasak. Pada bulan ini keris dan benda-benda pusaka lainnya dimandikan dan ditempatkan pada tempat yang cukup tinggi dengan salah satu ritual yang disebut “Mandian Keris”. Ritual memandikan keris (Mandian keris) ini dilaksanakan pada setiap bulan Muharram setiap tahunnya dan tahun ini ritual yang ke-5 kalinya. Penyelenggaraan ritual ini sebagai salah satu ekspresi budaya dalam rangka melestarikan dan mengembangkan benda cagar budaya kekayaan intelektual milik suku bangsa Sasak yang merupakan salah satu daya tarik wisata budaya di Pulau Lombok, “Kegiatan ini bukanlah milik pemerintah daerah komunitas maupun individu, ini merupakan gawe kita bersama. Jangan menjadi penonton di rumah sendiri, ikutlah berperan dalam membangun budaya untuk daerah Lombok Barat,” pungkasnya.
Ritual mandian keris ini dilakukan pada awal Muharram pada setiap tahunnya, dimulai selepas Isya dan berlangsung hingga dini hari. Sesepuh dan para tokoh adat memimpin upacara pemandian keris dan benda-benda pusaka lain, seperti tombak dan pedang. Kegiatan ritual mandian Keris ini dibuka oleh Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini (LAZ) dirangkaikan dengan Penandatanganan prasasti seumur hidup sekaligus Lounching kemaliq bangsa sasak, sarasehan keris Lombok dan mandian pusake. Kegiatan pembukaan ini berjalan dengan lancar dan hidmat.
(Diskominfotik/Zul)