Ketua panitia mengatakan upacara ritual budaya tersebut untuk mengembalikan hasil yang melimpah karena setelah upacara biasanya hasil nelayan akan bertambah. Selain ketua panitia ketua adat Samsiah juga menyampaikan dengan adanya upacara roah ini maka tidak terjadi malapetaka yang dapat merusak pantai seperti ada angin besar, kapal tenggelam dan yang dapat membahayakan nelayan. Dengan melepas bayang-bayang seekor sapi yang sudah diambil dagingnya maka diyakini akan mendapatkan berkah dan hasil yang melimpah dengan syarat tidak boleh melaut atau aktifitas apapun selama 3 hari 3 malam, jika itu dilanggar para nelayan akan mendapatkan musibah atau kecelakaan ketika melaut katanya.
Bupati Lombok Barat H. Fauzan khalid dalam sambutanya menyampaikan sangat mendukung apa yang dilakukan masyarakat kuranji. Kegiatan semacam itu terus dilaksanakan sebagai rasa sukur kepada Allah SWT karena bumi lau harus dijaga dan lestarikan budaya. Selain itu Bupati meminta kepada seluruh masyarakat kuranji agar menjaga dan merawat laut dan pantai agar bisa memanfaatkan sumber dayanya untuk menyejahterakan masyarakat.
(DeAndi/humas)