Kabupaten Lombok Barat

Sang Penjaga Wisatawan Sukarela di Sekotong

GIRI MENANG – Sekotong punya pemandangan pantai yang indah, melebihi keindahan pantai-pantai utara. Sayang keindahan pantai selatan sering tercemar oleh kasus-kasus kriminalitas. Nah, ada kelompok warga yang secara sukarela menjadi penjamin keamanan Sekotong.  Mereka terus berusaha menjaga agar kawasan wisata Sekotong aman dan nyaman bagi wisatawan. Mereka yakin, pariwisata maju akan menyejahterakan masyarakat.

Para sukarelawan terdiri terdiri dari para pemuda Sekotong. Mereka sudah aktif  sejak tahun 1999. Sementara  penjaga pantai (Baywatch) Sekotong dikukuhkan pada tahun 2010. Baywatch berawal dari aktivitas seorang pemuda bernama Hariyanto warga Dusun Tawun Desa Sekotong Barat Kecamatan Sekotong. Ia sendiri punya banyak pengalaman di bidang pariwisata.

Awal mula sebagai relawan, Hariyanto kaget dengan kebiasaan warganya yang sembarangan buang sampah di pantai. Tentu saja ini mengganggu keindahan pantai yang ada. “ Saya kemudian berfikir bagaimana cara menyadarkan masyarakat saya atas kebiasan mereka ini,” utaranya kepada penulis, belum lama ini.

Ia lalu merundingkannya dengan rekan-rekannya yang juga peduli akan masalah ini. Di areal pantai Tawun kebetulan ada rumah panggung milik warga bernama Cahyo.Di sinilah mereka setiap hari berkumpul dan berdiskusi. Mereka lalu menyusun program-program terutama program kebersihan. Mereka aktif mengajak warga untuk tidak buang sampah sembarangan. Secara berkala juga ada kegiatan bersih-bersih yang mereka lakukan.

Perlahan-lahan warga mulai sadar. Para relawan mulai mengarahkan program mereka ke penyelamatan terumbu karang. Dulu, Sekotong terdapat banyak kasus pengeboman ikan yang merusak terumbu karang. Awal-awal berkampanye, banyak menemukan rintangan. “ Sekarang alhamdulillah warga sudah mulai sadar,” ungkapnya.

Meski kondisi membaik, mereka tetap melakukan sosialisasi. Sekarang warga sendiri yang punya inisiatif menjaga terumbu karang dengan cara mereka masing-masing. Sebab bagi warga yang sebagian besar nelayan, menjaga terumbu karang adalah juga menjaga masa depan mereka. Jika terumbu karang rusak, maka jumlah ikan pun akan sedikit.

Dalam perjalannya, Hariyanto mulai membina rekan-rekannya menjadi penyelamat wisatawan (Baywatch). Mereka dilatih bagaimana menyelamatkan pengunjung yang mengalami kecelakaan di pantai. “ Kami bantu perenang melepas kepanikan. Kami disini mencegah dengan keterampilan yang kami miliki,” ungkapnya.

Kini Sekotong semakin berkembang. Banyak investor pariwisata yang melirik kawasan ini, terutama pengembangan gili-gili nan indah setempat. Namun, perhatian Pemkab masih belum maksimal dalam hal pengembangan kawasan selatan. Pemkab dianggap lebih fokus mengembangkan kawasan utara, Senggigi dan sekitarnya. “Meski banyak fasilitas belum memadai, wisatawan ke Sekotong mencapai 13 ribu lebih yang tercatat, belum lagi yang tercatat. Apalagi jika diperhatikan oleh Pemkab, maka akan semakin maju,” ungkapnya.(dika)

HERY MAHARDIKA