Rapat Koordinasi Nasional dengan tema Mendorong Peningkatan Peran UMKM Pangan Melalui Optimalisasi Digitalisasi untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Stabilitas Harga Pangan diikuti oleh Gubernur Bank Indonesia, para Menteri dan seluruh kepala daerah di Indonesia .
Gubernur Bank Indonesia dalam paparannya mengatakan hingga bulan Juli 2021 ini tercatat inflasi terjaga rendah, yaitu 1,52% dibandingkan tahun lalu.
“Diperkirakan Inflasi pada tahun 2021-2022 akan terjaga dikisaran sasaran 3% meskipun resiko kenaikan inflasi pada tahun 2022 perlu kita antisipasi karena adanya kenaikan permintaan domestik serta kenaikan harga komoditas dunia.” Jelasnya.
Pengembangan UMKM termasuk UMKM pangan terus dilakukan di kantor pusat dan seluruh kantor-kantor Bank Indonesia seperti klasterisasi untuk memperkuat skala ekonomi, peningkatan kapasitas produksi dan pemasaran, perluasan akses pembiayaan bersama ketua OJK, digitalisasi system pembayaran agar UMKM dapat masuk kedalam ekosistem keuangan digital nasional, dukungan penuh gerakan nasional “Bangga Produk Buatan Indonesia”, bahkan promosi eksport UMKM keberbagai negara.
Presiden Ir. H. Joko Widodo dalam arahannya mengatakan bahwa pada bulan Juli 2021 ini pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 7,07%, Rendahnya tingkat inflasi di Indonesia juga memiliki arti yang buruk yaitu dimana turunnya daya beli masyarakat akibat pembatasan aktifitas dan komoditas..
Terdapat beberapa hal yang harus ditekankan dalam rapat kali ini yaitu, pertama selalu menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga terutama barang kebutuhan pokok. Kedua TPIP dan TPID tidak hanya fokus mengendalikan inflasi saja, tetapi juga harus proaktif dalam mendukung sektor ekonomi yang semakin produktif. “ kita harus memanfaatkan momentum pandemi ini untuk meningkatkan nilai tambah di sektor pertanian karena sektor pertanian saat ini sedang menjadi unggulan dan dapat melibatkan banyak tenaga kerja.” Terangnya.