Menanggulangi kekeringan yang terus berkepanjangan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Barat (BPPD) memastikan kekeringan yang terjadi saat ini merupakan fase yang diklasifikasikan tanggap darurat dari kondisi sebelumnya, sebelumnya siaga darurat. Kondisi ini dipertegas oleh oleh SK Gubernur NTB dan SK Bupati Lombok Barat.
Kepala BPBD Lobar, H. Halawi Mustafa segera melakukan pendropingan air bersih ke 10 kecamatan se-Lobar. Karena di senua kecamatan tersebut, rata-rata terdapat kekeringan. “Kita sudah hampir sebulan melakukan pendropingan air bersih sebanyak 8 rit atau 8 tangki setiap hari. Satu tangki berisi 4000-5000 liter air. BPBD Lobar sendiri memiliki jadwal untuk melakukan pendropingan air. Bantuan pendropingan air ini berasal dari bantuan BPBD propinsi, Disnakertrans dan PMI Lobar,” kata Halawi.
Menurut Halawi, pendistribusian air bersih diperuntukkan hanya untuk kebutuhan air bersih seperti untuk masak, minum atau untuk kebutuhan pokok yang mendesak. Bukan untuk kebutuhan yang lain seperti untuk acara selamatan tidak diperkenankan. Sementara untuk kebutuhan stok air bekerjasama dengan pihak PDAM Giri Menang.
Kecuali itu distribusi air juga dilakukan dengan system tandon air. Tandon air berasal dari bantuan pusat melalui Dana Siap Pakai (DSP) yang diturunkan ke propinsi lalu di sebar ke masing-masing kabupaten/kota se-NTB termasuk Lobar. Lombok Barat mendapatkan tidak kurang dari 20 unit tendon air yang seluruhnya memamfaatkan Dana Siap Pakai (DSP) dari pusat.
Sejauh ini Lombok Barat memiliki 70 tandon air, namun banyak yang rusak. Namun dalam pendistribusiannya dilakukan secara slektif dan diarahkan ke yang benar-benar membutuhkannya. Selain itu juga sumber air ini berasal dari sumur bor, tidak hanya suplay dari PDAM saja. Sat paket sumur bor dibor hingga kedalaman 80 meter. Sumur bor diupahyakan dibangun di daerah-daerah yang terdekat dengan lokasi pendistribusian air. Bisa di Kecamatan Lembar bisa juga langsung di wilayah Sekotong.
Sementara itu Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lobar juga turut membantu droping air bersih ke wilayah yang dibutuhkan. Dinsosnakertrans Lobar setiap hari mendroping sat tangki air ke wilayah-wilayah yang membutuhkan air bersih. “Pendropingan air berasal dari permintaan desa. Jika kondisi darurat kita segera penuhi. Termasuk kebutuhan air bersih bagi masyarakat Duduk di Batulayar, karena kondisinya tanggap darurat,” kata Kadis. Sosnakertrans Lobar, H. Fathurrahim didampingi Kabid. Banjassos, Ida Ayu Komang Ariani.
Dia juga menjelaskan, bagi Sosnakertrans tak ada masalah, jika ada tambahan droping air bersih bagi masyarakagt yang layak membutuhkannya, ;pihaknya akan segera memenuhinya. Menurutnya, selama ini yang banyak meminta air bersih ini berasal dari dari Kecamatan Sekotong dan Gungsari, mengingtat daerah ini masuk daerah perbukitan.
Terjadinya bencana (kekeringan), katanya disarkan atas laporan masyarakat melalui Kepala Desa setempat. Selama ini pihaknya sudah mengalokasikan sebanyak 50 ribu liter air, 10 ribu liter diantaranya dari bantuan bantuan propinsi. Seluruhnya 50 ribu liter. Bantuan dari propinsi ini diarahkan dalam bentuk tendon air ke desa Bukit Tinggi (Gng. Sari) , Eat Mayang (Lembar), Pelangan (Sekotong), dan Senggigi (Batulayar). “Kami tentu berharap agar hujan segera turun sehingga bisa mengurangi beban masyarakat saat ini yang kekurangan air bersih dan untuk kebutuhan pokok lainnya,” kata Fathurrahim. (her)