Rangkaian kegiatan peringatan Hari kesehatan Nasional (HKN) yang ke-51 tahun 2015 di Lombok Barat (Lobar) masih terus berlanjut. Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar menyelenggarakan “Workshop Aksi 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK)”, Senin (30/11) laludi Hotel Santosa, Senggigi.
Diharapkan kegiatan ini menghasilkan output berupa rencana aksi dalam rangka mengatasi permasalahan-permasalahan yang terkait dengan kejadian seputar 1.000 hari pertama kehidupan.
Peserta pada kegiatan workshop ini berjumlah 260 orang. Terdiri dari Dikes Provinsi NTB, Kepala SKPD se-Kabupaten Lobar, para Camat dan Kepala Desa. Ada juga perwakilan lintas program lingkup Dikes Lobar, kepala Puskesmas se-Lobar, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta beberapa organisasi. Seperti PKK, GOW, Dharma Wanita dan LSM Peduli Kesehatan.
Kepala Dikes Lobar Drs. H. Rahman Sachnan Putra, M.Kes dalam laporannya mengatakan, tujuan umum dari kegiatan ini adalah menggalang kerjasama multisektor dalam pelaksanaan program gizi untuk mengatasi kekurangan gizi pada masyarakat Lobar. sementara tujuan khusus meningkatkan komitmen dan tanggung jawab bersama dari setiap pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak, meningkatkan kerjasama multisektor dalam pelaksanaan program gizi khususnya pada aksi 1.000 HPK. Termasuk termobilisasinya sumber daya baik yang berasal dari pemerintah, dunia usaha, mitra pembangunan dan masyarakat untuk perbaikan gizi khususnya pada 1.000 HPK. Terakhir, tersusun dan dirumuskannya rencana aksi 1.000 HPK yang melibatkan multisektor.
Adapun narasumber dikegiatan selama sehari ini adalah Ir. Doddy Izwardy, MA dari Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan RI dan Kepala Dinas Kesehatan Lobar.
Diakhir acara juga dirangkai dengan pemberian cinderamata untuk narasumber, penghargaan bagi desa ODF (Desa Bebas Buang Air Sembarangan) untuk Kades Golong, Narmada dan Kades Bugbug, Lingsar. Penghargaan Kadus Peduli Kesehatan untuk Kadus Senteluk Lauq, Batulayar serta penghargaan untuk petugas non teknis peduli posyandu wilayah puskesmas sekotong. Ada juga pemberian bantuan dua unit mobil ambulans untuk puskesmas Kediri dan puskesmas Lingsar.
Plt Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, M,Si yang hadir dan membuka acara menyampaikan, sudah seharusnya semua pihak bersatu, tidak bisa hanya mengandalkan Dikes saja. Peran camat, Kepala Desa, Kepala Dusun bahkan sampai tingkat RT sangat dibutuhkan sesuai dengan fungsi masing-masing. “Inti dari acara ini sebenarnya supaya kita bisa menjamin ibu-ibu hamil bisa terpantau oleh petugas kesehatan, terpenuhi kebutuhannya (minimal gizi sewaktu masih hamil) dan gizi anak yang bau lahir. Kalau ada yang kurang gizi supaya kita cepat tangggap,” jelas Fauzan.
Untuk memotivasi, Plt mengatakan, dirinya sudah berdiskusi dengan Kadis Kesehatan. Kedepan, di 2016 harus ada penghargaan yang diberikan untuk Kepala Desa dan Kepala Dusun yang peduli kesehatan. Hadiah bagi mereka bisa sejumlah uang senilai biaya umrah.
“Kita juga butuh support dari Pemerintah Provinsi maupun Pusat agar upaya yangkita lakukan lebih maksimal. Tidak ada yang tidak selesai kalau kita sama-sama,” pungkasnya.