Kabupaten Lombok Barat (Lobar), memiliki dua potensi andalan untuk memenuhi kebutuhan PAD. Potensi tersebut adalah, sektor pariwisata dan tambang. Dibanding daerah lain, hanya memiliki sektor pariwisata atau pertambangan saja. Namun Lobar memiliki keduanya; sektor pariwisata dan tambang.
Karena memiliki potensi yang tinggi, pemerintah Lobar terus mengembangkan kedua potensi itu melalui berbagai upaya pembangunan. Di sektor pariwisata misalnya, telah dibangun satu unit SMK Pariwisata di Kecamatan Batulayar. Karena di tempat ini, ikon pariwisata Senggigi sudah mendunia. Begitu pula telah dibangun satu unit SMK Pertambangan di Kecamatan Sekotong. Namun bisa dipastikan, sektor tambang, suatu saat akan bisa habis. Beda dengan sektor pariwisiata. Sektor ini tidak akan pernah habis untuk dikelola. “Pariwisata itu never ending, pengembangan pariwisatai Lobar tak pernah berakhir”, kata Bupati Lobar, H.Zaini Arony saat memberikan arahan pada acara, Sosialisasi Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Peningkatan Pariwisata. Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Pengendali Pendidikan NTB di Narmada, Senin (26/11/2012).
Untuk pengembangan pariwisata, Zaini berjanji, pada tahun berikutnya, akan dibangun sejumlah ikon pariwisata baru. Untuk itu, dalam membangun sebuah ikon pariwisata, perlu skil, keahlian dan keterampilan. Karena, orang melancong itu ingin tenang dalam menikmati keindahan alam. Dengan demikian kata Zaini, mereka perlu kenyamanan, keamanan, ketertiban dan keindahan.
Untuk memenuhi kebutuhan para pelancong ini, Zaini meminta, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sebagai bagian dari sistem pengembangan pariwisata, tentu kehadirannya memiliki peran yang penting dan strategis dalam pengembangan pariwisata Lobar. Zaini juga merinci, saat ini Lobar baru mencapai angka 27 persen PDRB dari sektor pariwisata. Padahal daerah ini memiliki ikon wisata Senggigi, Sekotong, Narmada, Suranadi dan banyak lagi keindahan alam yang bersifat wisata alam, budaya, bahari dan wisata lain seperti wisata tambang. “Semua itu kita punya, tapi terkadang pelancong tidak berani datang”, kritiknya seraya beralasan, karena soal keamanan tidak terjamin. Alasan itu cukup mendasar, karena touris pernah kecopetan dan dirampok. Jika hal ini terjadi di wilayah Lobar, menurut Zaini, saat itu juga seluruh dunia akan tahu. “Informasi itu disampaikan melalui jaringan online seperti internet, cyber net”, katanya.
Dalam setiap keberadaan sentra, destinasi atau tujuan wisata, kehadiran Pokdarwis dinilai cukup penting. Karena itu, tahun depan, Zaini berjanji akan membangun Gedung Budaya di kecamatan Narmada, membangun pusat kuliner di Senggigi, Sekotong dan di sejumlah ikon pariwisata lainnya. Tak ketinggalan, di kecamatan Kediri juga akan dibangun wisata religi. Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan pariwisata, saat ini pemda Lobar menyiapkan dana hampir mendekati Rp.20 milyar untuk tahun 2013.
Zaini memberikan gambaran, selain sektor pariwisata, sektor lain juga penting. Tapi tidak cukup, sektor lain ini belum cukup memberikan tenaga kerja kepada masyarakat. Namun, ketika pariwisata berkembang sudah bisa dipastikan, secara ekonomi, tenaga kerja, transportasi, akomodasi, konsumsi, souvenir dan yang penting ikon pariwisata, semuanya akan menjadi hidup. “Jika semua ini berjalan, kita bisa membuka destinasi pariwisata baru”, ungkapnya seraya berjanji, pada tahun 2013 mendatang, wilayah Gunung Jae menjadi sorotan utama pariwisata pedesaan. Karena di tempat ini, akan dibangun Camping Ground, yaitu pusat camping dan perumahan adat Lobar. Rencananya, danau yang ada di tempat ini akan direvitalisasi sebagai tempat wisata baru. “Gunung Jae, pantai Kuranji atau selain Senggigi, awal tahun depan kita bangun sebuah tempat permainan anak-anak di laut”, janji bupati. (L.Pangkat Ali)