Giri Menang, Rabu 8 November 2017 – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat (Dikes Lobar), H. Rachman Sahnan Putra memasang target, tahun 2018 mendatang, di wilayah Kabupaten Lobar, setiap keluarga sudah memiliki profil keluarga sehat. Kata dia, dalam profil keluarga sehat ini, sudah bisa diketahui profil kesehatan keluarganya seperti apa.

“Misalnya keluarga A, apakah ada anggota keluarganya yang merokok, terindikasi penyakit jantung, diabetes, hipertensi dan seterusnya,” paparnya di sela-sela kegiatan dukungan Germas di Aula Utama Kantor Bupati di Giri Menang-Gerung, Rabu (8/11).

Melalui profil ini lanjutnya, akan terkontrol grafik kesehatan keluarga tersebut seperti apa. Untuk menekan grafik agar kesehatan keluarga dalam kondisi baik, salah satu upayanya adalah melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Germas ini diupayakan dalam rangka promotif dan preventif di bidang kesehatan.
Germas, kata mantan Camat Narmada ini, merupakan implementasi dari program Indonesiab Sehat yang merupakan salah satu penjabaran Nawacita Presiden Jokowi.

Oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dijabarkan dalam bentuk program Indonesia Sehat. Program ini memiliki tiga pilar, yakni paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan Jaminan Kesehatan Masyarakat (JKM).

“Dalam paradigma sehat ini masuk di dalamnya Germas ini. Makan sayur dan buah, aktivitas fisik, rutin memeriksakan kesehatan, tidak ada anggota keluarga yang merokok, bayi diberikan ASI ekslusif dan banyak indikator lain yang bisa diterapkan dalam Germas ini,” tegasnya seraya menambahkan, program Germas akan terus digalakkan, agar masyarakat Lobar lebih sehat dan lebih baik di masa mendatang.

Kata Rachman, kaitannya dengan program Indonesia Sehat, diupayakan melalui pendekatan keluarga. Dalam hal ini ada 12 indikator yang harus dicapai sebagai jabarannya. Dengan kondisi ini, Rachman memasang target, di tahun 2018 seluruh keluarga di Lobar harus memiliki profil keluarga sehat. Alasannya, pada tahun 2018, pemkab Lobar sudah bisa mengetahui setiap keluarga profil kesehatan seperti apa, sehingga keluarga tidak lagi memperkirakan penyakit yang diderita. Semua tercatat dalam data riil yang ada.

Dalam implementasi Germas kata Rachman, perlu keterlibatan semua pihak. Dipusat, Germas ini dikawal oleh 21 lembaga kementerian. Demikian juga di pemerintahan provinsi NTB dan Lobar, tidak harus dikawal oleh orang-orang Dikes.

Dicontohkannya, misalnya Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), harus aktif dalam rangka mengajak masyarakat rutin berolahraga. Begitu juga di lembaga Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian yang tugasnya menjaga ketersediaan buah, sayur dan makanan. “Dia menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan,” sebut Rachman.

Dikaitkan dengan angka harapan hidup (AHH), Lobar berada pada angka 65 tahun, berada di bawah nasional sebesar 70 tahun. Kaitannya dengan AHH, dibanding saat ini, Lobar sekarang berada pada urutan ke-4 dalam capaian angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM). AHH ini kata dia, banyak variabelnya, seperti angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (AKI), angka kesakitan kasar (AKS) dan kasus permasalah gizi lainnya. (LPA/humas)