Manajemen PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok (BIL) menghentikan 11 penerbangan tujuan Bali, saat perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1935 tanggal 12 Maret 2013.
“Tapi akan kembali normal pada Rabu (13/3) pagi, hanya disesuaikan dengan Hari Suci Nyepi di Bali,” kata Pejabat Kehumasan PT Angkasa Pura I BIL Desmi Indra, ketika dihubungi dari Mataram, Minggu.
Ia mengatakan, setiap hari ada 11 penerbangan rute Bali-Lombok-Bali yang melibatkan empat maskapai penerbangan, yakni Garuda Indonesia Airlines (GIA) satu flight, Merpati Nusantara Airlines (MNA) tiga flight, Lion Air dua flight, Trigana Air tiga flight, dan Indonesia Air Transport (IAT) dua flight.
Jumlah tempat duduk (seat) penerbangan yang tersedia dari 11 flight itu lebih dari 700 unit/penumpang.
“Seluruh penerbangan dari Lombok ke Denpasar, Bali, itu dihentikan sementara, namun hanya sehari, atau saat Nyepi saja, dan hal itu sudah menjadi tradisi yang juga telah diketahui publik,” ujarnya.
Sejauh ini, pergerakan pesawat baik datang maupun pergi di BIL berkisar antara 75 kali sehari hingga 86 kali sehari, dengan jumlah penumpang sekitar 2.400- 2.700 orang setiap hari.
Jumlah maskapai penerbangan yang beroperasi di wilayah NTB meningkat dari delapan maskapai pada 2009 bertambah hingga menjadi 12 unit maskapai di 2012, namun kini tinggal 11 unit karena Batavia Air dinyatakan pailit.
BIL yang berlokasi di Tanaq Awu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, sekitar 40 kilometer arah selatan Kota Mataram, Ibukota Provinsi NTB, melayani penerbangan domestik seperti Garuda Indonesia, Merpati, Lion Air, Wings Air, Trigana Air dan rute internasional dilayani oleh AirAsia dan Silk Air.
BIL berada pada kawasan seluas 551 hektare,memiliki landasan pacu 2.750 meter x 40 meter yang mampu didarati pesawat Airbus 330 atau Boeing 767 dan dapat menampung 10 unit pesawat di lapangan parkir (apron).
Terminal penumpang BIL seluas 21 ribu meter persegi, yang mampu menampung tiga juta penumpang setahun. Luas areal parkir mencapai 17.500 meter persegi.
Sumber : www.antaranews.com