Pawai Ta’aruf dalam rangka STQ XXIII Kabupaten Lombok Barat yang dipusatkan di Lapangan Kecamatan Lingsar pada hari Ahad, 4 Mei 2014 menjadi moment uji tingkat koordinasi Muspika di masing-masing kecamatan.
Bupati Lombok Barat (Lobar), H.Zaini Arony menjelaskan, dalam dunia pendidikan ada dua hal yang sangat mendasar. Yang pertama adalah, terkait dengan akses untuk mendapatkan layanan pendidikan. Hal ini terkait dengan kebijakan program BOS untuk pendidikan dasar menengah, Bantuan Siswa Miskin, Pengiriman Guru untuk daerah terpencil, terdepan dan tertinggal. Selain itu lanjutnya, ada bantuan Operasional untuk Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), pendirian perguruan tinggi baru dan sekolah berasrama merupakan sebagian dari upaya untuk meningkatkan akses secara inklusif dan berkeadilan.
Kedua sebut bupati, yang terkait dengan kualitas yang dipengaruhi oleh ketersediaan dan kualitas guru, kurikulum dan sarana pendidikan. Beberapa kebijakan dan program yang telah ditetapkan antara lain, pendidikan dan pelatihan guru berkelanjutan, penerapan kurikulum 2013, rehabilitasi sekolah yang rusak berat, sedang dan ringan. Hal tersebut dikemukakan Bupati saat membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada acara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Lobar yang digelar di Lapangan Umum Sekotong, Jumat (2/5). (lebih…)
Tak bisa dipungkiri, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) memiliki segudang prestasi. Prestasi itu sebagai bentuk rasa optimisme pemda dan seluruh elemen masyarakat dalam membangun daerahnya. Terbukti, prestasi itu diraih di tingkat daerah maupun nasional. Prestasi di bidang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) misalnya. Lobar mendapatkan prestasi yang cukup membanggakan dengan skor 2,9325.
Perolehan skor dengan nilai 2,9325 ini, artinya bahwa, dalam LPPD yang dievaluasi Kemendagri, kabupaten Lobar menduduki peringkat ke 64 dari 373 kabupaten se Indonesia. Skor dan capaian peringkat ini, tentu sebagai perbandingan peningkatan pada capaian LPPD tahun sebelumnya. Jika dirinci secara data, Kabupaten Lobar pada tahun 2010 berada pada peringkat 126. Kemudian naik menjadi peringkat 110 tahun 2011. Secara drastis, meningkat lagi pada posisi 64 pada tahun 2012. “Peringkat ini patuh kita syukuri dan banggakan. Semoga LPPD tahun 2013 yang sedang dievaluasi Kemendagri bisa naik peringkat” papar Bupari Lobar melalui Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemkab Lobar, Ir.H.Moh.Taufik,M.Sc di ruang kerjanya Rabu (30/4) lalu. (lebih…)
GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT
SAMBUTAN PADAPENGAMBILAN SUMPAH JABATAN DAN PELANTIKAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI LOMBOK BARAT MASA JABATAN 2014-2019
GIRI MENANG, 23 APRIL 2014
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM.ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH.
SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA.
YANG SAYA HORMATI:
Labuapi. Sama-sama mempunyai potensi pariwisata Kabupaten Lommbok Barat (Lobar) dan Kelungkung berkehendak untuk mewujudkan kerjasama untuk pembangunan Pelabuhan Penyebrangan. Rencananya di Labuhan Poh Sekotong Lobok Barat dan Gunarse Kelungkung Bali. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Lombok Barat H. Akhmad Saikhu, SE MM ketika menerima Kunjungan Kerja DPRD Kelungkung kemarin (29/4) di Aula Dishubkoinfo Lobar.
Menurut Saikhu, rencana pembangunan Pelabuhan Penyebrangan sedang dikaji oleh tim pakar. Bila nanti rencana ini terwujud maka dapat meningkatkan arus wisatawan ke Lombok Barat melalui jalur selatan. (lebih…)
Peran seorang istri juga ikut mendukung keberhasilan seorang kepala daerah dalam menjalankan roda pemerintahan. Oleh sebab itu, Hj Nanik S Zaini Arony, selaku Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) mengambil peran untuk kelancaran tugas suami.
GIRI MENANG –“Saya targetkan semua dusun yang belum saya kunjungi akan saya datangi tahun ini,” kata Hj Nanik S Zaini Arony, ditemui usai pelantikan sebagai Ketua Tim Penggerak PKK periode kedua, di Giri Menang, Senin (28/4).
Upaya mendatangi dusun-dusun merupakan salah satu tugasnya sebagai seorang istri bupati. Berkunjung menemui rakyat sebagai bentuk bhaktinya sebagai seorang istri. Pasalnya, sang suami memiliki keterbatasan waktu sebagai seorang kepala daerah untuk menengok rakyatnya di pelosok perdesaan. “Masih ada 224 dari 825 dusun yang belum saya datangi. Kalau desa sudah semua,” ujar perempuan kelahiran Malang, Jawa Timur, ini.
Kunjungan ke desa-desa dan dusun-dusun bukan juga hanya menunjukkan muka. Tapi tujuan utamanya adalah bagaimana melihat permasalahan yang dialami masyarakat. Dengan begitu, bisa dicarikan solusi bersama Pemerintah Kabupaten Lobar.
Tim Penggerak PKK Lobar juga memiliki berbagai program untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Berbagai program yang dilaksanakan setiap tahun di perdesaan sebagian besar dijadwalkan oleh pengurus tingkat desa dan kecamatan. “Tapi untuk tahun ini saya sendiri yang akan menjadwalkan supaya ada target yang harus dicapai,” ujarnya.
Menurut dia, Tim Penggerak PKK memiliki tanggung jawab untuk ikut mendukung berbagai program pembangunan daerah yang dijalankan pemerintah. Oleh sebab itu, upaya memperkuat kunjungan ke masyarakat harus terus dilakukan.
Ketika turun ke lapangan harus benar-benar memanfaatkan waktu dalam rangka memberikan edukasi dan motivasi agar terjadi perubahan di tengah masyarakat. Baik dari sisi pendidikan, ekonomi, kesehatan lingkungan dan hal positif lainnya.
Dalam setiap kunjungannya, Nanik panggilan akrab ibu dari Vauvar F Farinduan, ini banyak menekankan pentingnya nilai-nilai pendidikan, harkat dan martabat wanita serta bagaimana menjadi isteri yang taat menjalankan tugas kepada suami.
Dalam kunjungannya di salah satu desa beberapa waktu lalu, seruan untuk memperhatikan disampaikannya karena melihat kondisi adanya anak-anak muda yang sudah berani melawan orang tuanya. Hal itu sebagai bukti bahwa telah terjadi krisis moralitas.
Bukan hanya pada pendidikan anak-anak saja, kadangkala istri juga dituntut berbakti kepada suaminya, begitu juga sebaliknya. Pasalnya sekarang banyak ibu-ibu memanggil nama suaminya yang aneh-aneh, sehingga suami menjadi tersinggung.
Berbagai kerja kerasnya itu sering mendapat pujian dari Bupati Lobar H Zaini Arony. Bukan karena takut dimarah istri di rumah atau sekadar menghibur isteri. Tapi memang didasarkan pada fakta sesungguhnya. Bahwa Ketua Tim Penggerak PKK, mampu mengambil peran dalam rangka mewujudkan Lobar yang maju, mandiri dan bermartabat.
Apresiasi kepala daerah juga tidak lepas dari fakta berbagai prestasi yang telah diraih organisasi wanita tersebut. Diantaranya, juara satu lomba BKB terintegrasi dengan PAUD tingkat nasional. Selain itu, juara satu lomba administrasi PKK tingkat Provinsi NTB, juara satu lomba KSI tingkat Provinsi NTB, juara satu Lomba PHBS tingkat Provinsi NTB, dan juara dua lomba P2WKSS tingkat Provinsi NTB.
Sumber: Lombok Post, Rabu 30 April 2014
GIRI MENANG-Sebanyak enam orang utusan International Fund for Agricultural Development (IFAD) dari Roma, mengunjungi Kabupaten Lombok Barat (Lobar), kemarin. Mereka ingin mengetahui perkembangan pemanfaatan dana bantuan yang disalurkan kepada masyarakat di kawasan pesisir.
IFAD adalah suatu organisasi internasional di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan kantor pusat di Roma, Italia. Tujuan organisasi ini adalah membantu pembangunan pertanian dan mengatasi masalah pangan di negara-negara berkembang dengan sasaran utama petani- petani yang tergolong di bawah garis kemiskinan. Proyek-proyek lembaga tersebeut difokuskan untuk petani kecil, penduduk yang tidak mempunyai tanah (landless), dan wanita pedesaan.
Para utusan dari organisasi PBB tersebut diterima Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kabupaten Lobar Ahmad Subandi, beserta jajarannya. Hadir juga sejumlah kepala desa yang menjadi sasaran pembinaan IFAD. “Mereka datang untuk memonitor program IFAD yang sudah dilaksanakan pada 2013 dan akan dilaksanakan pada 2014,” kata Kadislutkan Lobar Ahmad Subandi.
Dikatakan, para utusan dari lembaga pemerhati masalah pertanian dan kemiskinan itu akan berada di Lobar, selama dua hari. Mereka akan fokus melakukan monitoring dan evaluasi dengan mengunjungi sejumlah desa binaan. Diantaranya Desa Taman Ayu, Buwun Mas, Sekotong Barat, Batu Putih, Gili Gede dan Desa Lembar. “Hari ini kami mengajak mereka ke Desa Lembar,” ujarnya.
Bantuan yang disalurkan kepada masyarakat pesisir berupa bantuan langsung masyarakat (BLM). Dana itu dimanfaatkan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi produktif yang sudah ada di tengah masyarakat.
Untuk mendapatkan dana bantuan, kata Subandi, kelompok masyarakat mengajukan proposal. Setelah itu, tim pendamping dari desa akan melakukan pengecekan lapangan guna memastikan kebenaran dari proposal yang diajukan. Hasil pemeriksaan kemudian diteruskan ke Dislutkan Lobar untuk diverifikasi ulang.
Kelompok masyarakat yang dinyatakan layak, kemudian memperoleh dana bantuan sesuai dengan jenis dan skala usahanya. “Jadi tidak ditentukan berapa besaran dana yang harus diterima. Tergantung dari skala usahanya,” terang Subandi.
Disebutkan, bantuan dana yang sudah disalurkan IFAD untuk masyarakat pesisir di Kabupaten Lobar sejak 2013 hingga saat ini mencapai Rp 2,6 miliar. Bantuan yang sudah disalurkan tetap diawasi pengelolaannya setiap tahun. Bahkan, Kementerian Keuangan juga ikut terlibat dalam pengawasan. IFAD juga memberikan penghargaan bagi daerah yang berhasil memanfaatkan bantuan dana dengan baik dan sesuai aturan. Begitu juga dengan yang tidak sukses diberikan sanksi.
Subandi mengaku, dari hasil evaluasi IFAD, Lobar masuk kategori kabupaten yang sukses mengelola bantuan. Sehingga masuk klaster satu dari 12 kabupaten yang memperoleh dana pemberdayaan dari organisasi PBB tersebut. “Dari 497 kabupaten/kota di Indonesia, Lobar masuk dalam 12 kabupaten penerima dana IFAD. Ini kami sudah rintis sejak 2009. Tapi terealisasi pada 2013,” tandas Subandi.
Sumber: Lombok Post, Rabu 30 April 2014
Permohonan Minat Membeli Kavling Tanah dan Rumah PNS Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Persyaratan Kepemilikan Rumah Bagi PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Formulir Permohonan Minat Membeli Kavling Tanah dan Rumah PNS
Giri Menang – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Erica Zainul Majdi melantik Hj. Suryatiningsih Zaini Arony sebagai Ketua TP PKK Kab. Lombok Barat (Lobar) masa bhakti 2014-2019. Acara pelantikan yang berlangsung di Aula Utama Kantor Bupati Lobar Senin (28/4) juga diikuti dengan pelantikan pengurus TP PKK Lobar oleh Bupati Lobar Dr. H. Zaini Arony selaku Pembina PKK.
Bupati Zaini Arony dalam sambutannya mengatakan titik fokus dari gerakan PKK adalah pada keluarga. Keluarga menurutnya, merupakan unit terkecil yang menentukan lembaga-lembaga selanjutnya. Bila semua keluarga sejahtera maka itu berarti masyarakat sejahtera. (lebih…)