GIRI MENANG-Tim Penggerak PKK Kabupaten Lombok Barat (Lobar) kembali menorehkan prestasi. Kali ini, organisasi yang diketuai Hj Nanik Zaini Arony itu berhasil menyabet juara satu lomba menulis dengan tema semangat Kartini tingkat Provinsi NTB. “Prestasi ini kami persembahkan sebagai kado Hari Ulang Tahun Lombok Barat ke-56. Untukmu Lombok Baratku,” kata salah satu anggota PKK Lobar Erni Rohanah yang mengikuti lomba menulis kemarin.

Kegiatan yang digelar TP PKK provinsi ini dinilainya sangat positif sebagai wadah untuk kembali menghidupkan semangat Kartini. Perjuangan RA Kartini untuk kaum perempuan dimasa lalu kini telah dinikmati. Kaum perempuan boleh mengenyam pendidikan setinggi-tingginya dan memperoleh kesempatan kerja yang sama, duduk di lembaga legislatif dengan porsi 30 persen.

“Kartini masa kini harus mampu melahirkan dan mendidik generasi hebat. Kartini masa kini harus memiliki semangat juang sebagai pendekar bangsa yang tanguh,” katanya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Lobar Hj Nanik Zaini Arony yang ditemui terpisah terlihat tidak bisa menyembuyikan kebahagiannya atas prestasi yang dicapai anggotanya. Dia juga mengapresiasi TP PKK Provinsi NTB yang telah menggelar lomba menulis tentang RA Kartini.

“Saya kira apa yang digelar PKK provinsi patut dicontoh. Semangat Kartini harus terus dikobarkan dalam kondisi dan situasi apapun karena peran dan kiprah Kartini masa lalu tidak bisa anggap sebelah mata,” tandasnya.

Dikatakan, orang tidak tahu apa yang telah dikerjakan PKK selama ini. Padahal cukup banyak program yang telah dilakukan dalam menunjang kerja pemerintah daerah.

Hj Nanik juga mengulas soal peran perempuan yang tidak terlepas dari kiprah Ibu Kartini dalam memperjuangkan harkat dan martabat kaum perempuan. “Hal ini saya sampaikan karena tugas kaum perempuan adalah meneruskan cita- cita beliau, banyak hal yang dapat kita lakukan dalam upaya meneruskan cita-cita dan perjuangan ibu Kartini,” sambungnya.

Istri dari Bupati H Zaini Arony itu menyadari betul bahwa kaum perempuan masih harus bekerja keras dalam meningkatkan harkat dan martabatnya. Kaum hawa di kota terlebih di desa-desa kondisinya masih dianggap sebalah mata. Padahal peran mereka terutama sebagai ibu sangat penting.

Sumber: Lombok Post, Senin 28 April 2014