Lombok Barat (Lobar), merupakan daerah yang kaya akan sumberdaya alam berupa hutan. Kondisi daratan yang luas, hampir separoh berupa hutan dengan keanekaragaman ekosistem yang tinggi. Di dalam ekosistem ini, kaya akan sumberdaya lanskap. Selain berupa vegetasi dengan segala isinya, juga berupa pemandangan alam gunung, lembah, ngarai, air terjun, sungai, danau dan goa. Semuanya merupakan sumberdaya alam yang memiliki potensi besar untuk area wisata alam.
Potensi wisata alam hutan, berada di kota dan desa berupa pemandangan alam taman, sungai, kebun, sawah dan lain-lain. Potensi alam hutan ini mulai dari wilayah Sekotong, Narmada, Lingsar, Kuripan dan Lembar.
Sumberdaya hutan di daerah ini cukup pariatif. Menurut Undang-undang Pokok Kehutanan, berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi tiga. Pertama, hutan lindung, yakni suatu kawasan hutan karena keadaan sifat alamnya diperuntukkan guna pengaturan air, pencegahan bencana banjir, erosi dan pemeliharaan kesuburan tanah. Kedua, hutan produksi yaitu, kawasan hutan yang diperuntukkan bagi produksi hasil hutan untuk memenuhi kebutuhasn masyarakat umumnya dan khususnya untuk kebutuhan pembangunan, industri dan ekspor. Ketiga, hutan suaka alam. Hutan jenis ini merupakan hutan yang memiliki sifat khas yang diperuntukkan khusus untuk melindungi alam hayati dan nabati.
Di daerah ini, mencakup seluruh jenis hutan tersebut. Sebagai suatu sumberdaya yang terdiri dari sumberdaya alam nabati dan hewani yang secara bersama-sama dengan unsur non nabati disekitarnya. Secara keseluruhan membentuk suatu ekosistem. Sumberdaya hutan ini memiliki kedudukan dan peran yang penting bagi kehidupan masyarakat sekitar hutan, sehingga perlu dikelola dan dimanfaatkan secara seimbang, selaras dan serasi untuk kesejahteraan.
Sumberdaya hutan dengan berbagai jenis tumbuhan dan satwa yang unik (kera hitam dan burung koak kaok), panorama yang indah dan alami, gejala alam yang unik dan spektakuler, merupakan suatu obyek wisata alam yang menarik untuk dilihat dan dikunjungi wisatawan. Hutan merupakan suatu sumberdaya alam yang dapat dikelola dan dimanfaatkan untuk kepentingan wisata alam. Selain satwa, terdapat juga jenis tumbuhan yang memiliki keunikan dan kekhasan seperti berbagai jenis anggrek.
Daerah Patut Patuh Patju ini memang dikenal dengan keindahan alamnya, sehingga kita tak heran dan tepat kalau alam Lobar disebut sebagai syurga di Timur Bali. Selain alam, daerah ini juga memiliki keragaman jenis tumbuhan dan satwa yang tinggi dengan berbagai keunikan, kecantikan dan kekhasan, sehingga menarik untuk dikunjungi dan dilihat.
Sesuai dengan keadaan geografis kawasan yang sangat variatif, ekosistem di dalamnya akan menunjukkan kekhasan tersendiri, mulai dari ekosistem hutan dataran rendah sampai pada ekosistem hutan dataran tinggi. Dan masih banyak lagi tipe-tipe ekosistem hutan lain yang khas dan menarik.
Potensi alam lainnya adalah berupa fenomena alam atau gejala alam berupa kawah, sumber air panas, air terjun, danau, gua, batu-batuan berukuran besar dan gejala atau fenomena alam lainnya. Keanekaragaman potensi yang dimiliki oleh masing-masing obyek wisata alam di dalam kawasan hutan, dapat menciptakan aneka ragam kegiatan wisata alam. Kegiatan yang dapat dilakukan diobyek wisata alam taman nasional, hutan wisata, taman wisata alam serta kawasan konservasi lain berupa, berkemah, berenang, menyelam, mendaki gunung, rekreasi santai, memotret, memancing, penelitian dan lain-lain.
Seluruh dari kegiatan wisata pada obyek wisata tersebut, di Lobar sudah bisa terelaisasi. Hutan lindung Sesaot misalnya. Di sini pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli, dilekola dengan sistem zonasi dan dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi. Di tempat yang sama berupa taman huatn raya, pelertarian kawasan alam, bertujuan untuk koleksi tumbuhan atau satwa yang alami atau buatan dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata serta rekreasi. Terhadap zona inti, tidak dipebolehkan menambah jenis tumbuhan dan satwa yang tidak asli. Kecuali pemanfaatan dapat dibangun sarana kepariwisataan.
Mengingat pariwisata memegang peranan utama dalam menopang pendapatan dan kesejahteraan rakyat, maka dalam penetapan kawasan konserpasi dan potensi wisata suatu kawasan, juga merupakan faktor penting dalam proses penetapan kawasan wisata. Dalam menentukan suatu kawasan hutan untuk keperluan pariwisata, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, sehingga membuat suatu kawasan hutan menarik untuk dikunjungi sebagai obyek wisata alam. Faktor-faktor tersebut antara lain, apakah kawasan tersebut dekat, agak jauh, jauh dengan bandara atau pusat wisata utama. Perjalanan ke kawasan tersebut dilalui dengan mudah dan nyaman, agak sulit dan kurang nyaman, sulit dan tidak nyaman. Apakah kawasan tersebut memiliki banyak obyek yang menarik, lebih dari satu obyek saja. Apakah kawasan tersebut cukup dekat dengan obyek wisata lain yang menarik, amat potensial, cukup, biasa. Pemandangan sekitar kawasan sangat indah, cukup menarik, biasa. Apakah kawasan tersebut unik dalam penampilanhya, sedikit berbeda atau serupa dengan yang lain.
Di Lobar sendiri, jumlah kawasan konservasi yang memungkinkan untuk kegiatan kepariwisataan alam, terdiri dari kawasan konservasi daratan berupa cagar alam, suaka margasatwa dan taman laut. Dari penguakan sumberdaya hutan untuk wisata alam ini, terdapat hampir diseluruh wilayah kecamatan.
Jurnalis Warga: (Lalu Suhaemi).