Giri Menang, 16 Januari 2017 – Sejumlah pegawai lingkup Bakesbangpol Kabupaten Lombok Barat (Lobar) harus menjalani tes urin sesaat memulai rapat koordinasi rutin di kantor tersebut. Tes Urin ini dilakukan oleh petugas khusus yg datang dari Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi NTB di Aula Bakesbangpol Lobar, Senin (16/18).
Pemeriksan dilakukan secara mendadak oleh pihak BNN tanpa sepengetahuan jajaran Bakesbangpol kecuali PLT Kepala yg saat ini msh dijabat oleh I Ketut Sandiase, SE selaku Sekretaris di Bakesbangpol Lobar. I Ketut Sandiase terlebih dahulu dikoordinasi oleh pihak BNN utk kegiatan test urin mendadak pagi itu.
Seluruh Karyawan yang berjumlah 35 orang diwajibkan untuk mengikuti tes urin, namun ada 1 orang yg tdk melakukannya krn izin untuk mengurus STNK motor. 1 orang yang tidak hadir tersebut telah sepakat untuk tetap melakukan tes urin di Kantor BNN dengan surat pengantar ke pihak BNN dari kantor Bakesbangpol.
“Ini adalah tindak lanjut dari instruksi Bupati Lombok Barat Nomor 3 tahun 2016 tentang wajib lapor bagi ASN dan pejabat publik, termasuk para karyawan tenaga kontrak yang seluruhnya memperoleh pendapatan, baik dari APBD maupun APBN,” papar Plt bertubuh subur ini saat diwawancarai.
Hasil tes urin itu sendiri dapat diketahui hasilnya paling lambat besok. Ketut memastikan apabila ada dari karyawan yang positif memakai narkoba akan dilaporkan ke pimpinan dan akan ditindak lanjuti dengan merehabilitasi karyawan tersebut di BNN.
“Sanksi tegas akan diberikan apabila sudah terjadi rehabilitasi, namun setelah karyawan tersebut diketahui mengkonsumsi narkoba lagi, maka yg bersangkutan akan diberikan sanksi berat sesuai peraturan yg mengikat ASN,” ancamnya.
“Tes urin ini adalah tes pertama yg dilakukan oleh SKPD yang ada di Lobar,” ujarnya bangga sambil berharap hal tersebut diikuti oleh SKPD yang lain. “Ini sesuai dengan intruksi bupati, sampai bulan mei mendatang harus dipatuhi untuk seluruh pengguna APBD dan APBN melakukan test urin,” harapnya dengan didampingi oleh Kabag Humas dan Protokol Setda Lobar.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Provinsi NTB, ibu Anggraini Ninik secara terpisah mengatakan, tes urin ini adalah langkah yang baik bagi kabupaten Lobar, khususnya BaKesbangpol Lobar untuk Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). “Saya berharap kedepannya SKPD-SKPD yang ada di Lobar bisa melakukan kegiatan seperti ini,” cetusnya sambil mengingatkan komitmen Bupati dan Ketua DPRD soal tersebut.
Untuk bisa mengetahui SKPD atau siapapun dan pihak manapun yang ada di Lobar positif atau tidaknya mengkonsomsi narkoba pasti langkah awalnya adalah test urin seperti ini.
Kalau dari pemetaan wilayah, Lobar termasuk rawan narkoba karena lobar merupakan daerah yang memiliki kemajuan dari bidang pariwisata, akan tetapi lobar memiliki komitmen tinggi untuk menjalankan program P4GN tersebut.
“Kalau boleh saya katakan, Lobar adalah salah satu kabupaten/kota yang ada di NTB yg mempunyai komitmen tinggi untuk menjalankan program P4GN dengan mengeluarkan instruksi bupati di seluruh SKPD yang ada di lobar pada tahun 2016 lalu”, tegasnya. Dlm kaitan tersebut P4GN ini juga akan efektif dg komitmen2 anggota DPRD Lobar yg juga siap utk ditest urin seperti dilansir media beberapa waktu lalu.
“Alhamdulillah dengan adanya tes urin ini, akhirnya kita tau bagaimana kondisi kesehatan maupun keadaan dari fisik dari pegawai. Mungkin teman-teman di Kesbangpol ini tidak ada yang memakai narkoba, tidak tau tes urin ini ada pada hari ini, cuman pimpinan menginformasi pada hari jum’at lalu bahwa besok hari senin (hari ini) ada rapat internal di kantor dan ternayata ada kegiatan tes urin,” ujar Suramat M Dahredisi, salah seorang staff di kantor tersebut. (ahkam/man/alok/humas)