Gerung-Diskominfotik. Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat H. Baehaqi menyampaikan ASN harus bersyukur memiliki penghasilan tetap karena hampir dipastikan bulan depan Indonesia dilanda resesi.

Mengutip pernyataan Menkopolhukam Mahpud Md. Pada salahsatu media online (Detik.com) dalam acara temu seniman dan Budayawan Yogyakarta di Warung Bu Agung, Jalan Tirtodipuran Yogyakarta bahwa Bulan depan (September) Indonesia hampir dapat dipastikan 99,9% akan mengalami resesi dengan pertumbuhan ekonomi -5,32%. Jika 1% pertumbuhan ekonomi Indonesia menciptakan 300.000 lapangan kerja, maka kontraksi ekonomi -5,32% akan menciptakan PHK/Pengangguran 1.600.000 orang.

Produksi menurun dan permintaan tetap, maka harga-harga pasti akan naik.

Yang paling merasakan dampak dari resesi ini adalah masyarakat yang berpenghasilan tidak tetap, para petani, Nelayan, pengusaha, pedagang (UMKM).

Sementara yang memiliki penghasilan tetap tidak begitu merasakan karena memiliki gaji yang tetap seperti ASN. Untuk itu menjadi ASN patut disyukuri karena memiliki penghasilan yang stabil.

Tahun 2020 peserta tes CPNS barjumlah 6,8 juta orang sedangkan yang dicari hanya 200.000 orang, “Kita sudah menjadi bagian dari 6.000.000, ASN harus betul-betul bersyukur dan mencintai pekerjaan/Profesi kita.”

Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat H. Baehaqi saat memimpin apel pagi dihalaman kantor Bupati Lombok Barat, Senin, 31 Agustus 2020.

Baehaqi menambahkan sambil  mengutip ayat Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 7 yang artinya “Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan : Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya aku  akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS Ibrahim:7)

Bersyukur bukan hanya dengan ucapan (Alhamdulillah) tetapi implementasi dari rasa syukur itu berupa tindakan melaksanakan kewajiban sebagai ASN seperti :

“Kontrak kita sebagai ASN adalah harus masuk setiap hari kerja, ada pekerjaan atau tidak ada pekerjaan, minimal 22 hari dalam sebulan dan 37,5 jam dalam seminggu. Banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan yaitu terkait penataan administrasi, pengumpulan dan analisa data, penataan inventaris/aset dan optimalisasi pelayanan publik.”

“Berusahalah untuk mempersembahkan sesuatu prestasi bagi Daerah, dan jangan selalu bertanya /berharap apa yang telah diberikan oleh Pimpinan/Bupati.”

“Target kinerja yang sudah ditetapkan oleh pimpinan, misalnya pendataan DTKS ditargetkan 100% dalam jangka waktu 1 bulan, maka sebelum 1 bulan pendataannya harus sudah selesai.” Terangnya.

Setiap ASN harus punya cita-cita dan target kinerja individu. Misalnya, dalam jangka waktu 10 tahun lagi saya harus menjadi Sekda. Untuk mencapai target tersebut, maka seorang ASN harus memiliki motivasi untuk berprestasi, mepersembahkan kinerja terbaiknya untuk Daerah dan mempersiapkan diri dengan upgrading pendidikan formal, diklat struktural dan diklat teknis.

Dan yang tidak kalah pentingnya menghadapai resesi ini ASN harus irit dan hemat dalam pengeluaran belanja rumah tangganya, prioritaskan belanja yang sifatnya wajib, baru yang sunnah, apalagi yang mubah/untuk gaya hidup.

Bekerja harus ikhlas, “ASN Lombok Barat harus bangun lebih pagi, berangkat dengan niat ikhlas untuk mencari rizki, berkendara dengan aman, bekerja dengan baik dan benar, pulang kerja pada waktunya, insya Allah menjadi amal ibadah bagi ibu/bapak sekalian, yang menjadikan seluruh keluarga ASN sehat wal afiat, berkah dan selamat dunia dan akhirat.”

Menutup arahannya Sekda mengingatkan agar ASN wajib menerapkan protokol kesehatan di rumah, di kantor dan di fasilitas umum. “semoga covid-19 cepat berlalu.” Harapnya. (Diskominfo)