Gerung, Diskominfotik – Pro-4 RRI Mataram bekerja sama dengan SMAN 1 Gerung Lombok Barat menggelar Dialog Budaya bertajuk “Budaya Bersih Dan Sehat di SMAN 1 Gerung Sebagai sekolah Adiwiyata Nasional”, Kamis (28/1/2021).
SMAN 1 Gerung (SMANGER) adalah salah satu sekolah model sekolah sehat yang merupakan sekolah binaan Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Barat yang telah melaksanakan Trias UKS (Usaha Kesehatan Sekolah).
Di samping sebagai model sekolah sehat SMAN 1 Gerung ini juga merupakan salah satu sekolah yang dinobatkan sebagai sekolah “ADIWIYATA” Nasional pada tahun 2012 lalu. Gelar “ADIWIYATA” Nasional ini merupakan salah satu kebanggaan bagi semua warga sekolah di SMAN 1 Gerung yang saat ini dipimpin oleh Hj. Erni Zuhara, MPd.
Dialog ini di hadiri oleh 4 orang narasumber yang berkompeten dalam bidangnya yaitu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB DR. H. Aidy Furqon, MPd.,
Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat H. M. Abdullah, SKM M. qih., Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lombok Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang Penegakan Hukum Dan Kelestarian Lingkungan DLH Lale Widiani, SH., dan Kepala Sekolah SMAN 1 Gerung Hj. Ernu Zuhara, selaku tuan rumah dalam kegiatan tersebut.
Turut hadir juga direktur RRI Mataram yang diwakili oleh Kepala Bidang LPU RRI Mataram Tatik Pudjiastuti , perwakilan Kepala Sekolah dan beberapa peserta didik dari sekolah-sekolah yang merupakan Sister school SMAN 1 Gerung, serta di hadiri oleh para guru, perwakilan siswa dan tamu undangan lainnya.
Kepala Sekolah SMAN 1 Gerung Hj. Erni Zuhara dalam pemaparannya menjelaskan, dengan perjalanan panjangnya untuk kita bisa mencapai gelar sekolah Adiwiyata Nasional, karna gelar ini merupakan penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup bagi sekolah yang mampu menumbuhkan kesadaran bagi warga sekolahnya terkait dengan pelestarian Lingkungan Hidup.
Ia juga menjelaskan, SMAN 1 Gerung dari perjalanan panjangnya itu puncaknya adalah pada tahun 2012 keluar sebagai Adiwiyata Nasional, sampai saat ini terkait dengan pandemi covid -19 seharusnya pada tahun 2018 itu sudah memperbaharui kembali, akan tetapi kebijakan dari Kementerian Lingkungan Hidup adalah memperpanjang masa dari gelar sekolah Adiwiyata Nasional sampai dengan tahun 2023,”terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB Dr. Aidy Furqon mengatakan, dalam Adiwiyata ada 2 hal yang ditanamkan yang pertama yaitu pemahaman tentang pelestarian lingkungan dan yang kedua yaitu, ikhtiarnya atau gerakan langsung untuk mewujudkan sekolah yang beradiwiyata. Dan salah satu indikator yang kita ukur adalah bagaimana tentang penataan lingkungan, kebersihan kemudian pola yang dibangun.
Dialog siaran langsung ini dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan secara ketat. Acara ini juga diselingi oleh berbagai atraksi yang menampilkan bakat dari siswa SMAN 1 Gerung antara lain, Tari dedoro yang di iringi instrumen Perkusi SMAN 1 Gerung, Tembang Sasak bertema lingkungan hidup, Puisi bertema lingkungan hidup, pameran pembudidayaan daur ulang sampah, pupuk kompos, budidaya tanaman hydroponik dan unggulan lainnya. Saat ini menurut salah seorang Guru pembina SMAN 1 Gerung mampu meraih omset yang lumayan besar tiap bulannya melalui kegiatan pembuatan pupuk kompos ini dan sebagainya di sekolah tersebut.
Secara garis besar dialog ini membahas mengenai kiat-kiat apa saja yang dilakukan untuk bisa menjadi sekolah Adiwiyata Nasional dan mampu mempertahankan selama 9 tahun sampai saat ini serta peran masing-masing instansi seperti Dinas Kesehatan, Dinas Dikbud dan Dinas Lingkungan Hidup dalam mendukung serta mensukseskan terbentuknya sekolah Adiwiyata ini.
Ke depannya tentunya di harapkan agar semua sekolah di wilayah Lombok Barat (Lobar) dapat menjadi sekolah ADIWIYATA yang mendukung kelestarian Lingkungan Hidup, dengan demikian sekolah menjadi fasilitas belajar siswa yang BERSIH dan SEHAT sehingga dapat menciptakan generasi muda yang Sehat,Cerdas dan berkualitas, menuju Lombok Barat MANTAP. (Angge/Juan/YL/ Diskominfotik)