Giri Menang– Bulan Puasa datang berarti dimulai pula Safari Ramadhan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Pemkab Lobar) ke masjid-masjid yang ada di Lobar. Tim Safari Ramadhan Pemkab Lobar terbagi dalam 10 tim. Tim I dipimpin Bupati H. Zaini Arony, Tim II Wakil Bupati (Wabup)  H.Mahrip, Tim III dipimpin Sekretaris Daerah H.M.Uzair, selanjutnya tim-tim lain dipimpin para Asisten dan beberapa kepala SKPD lingkup Pemkab Lobar yang akan mengunjungi masjid-masjid yang tersebar di 10 kecamatan yang ada di Lobar.

Tim II pimpinan Wabup Doktor Mahrip, SE., M.M., memulai Safari Ramadhannya di Masjid Nurul Yakin Dusun Peresak Barat Desa Karang Bayan Kec. Lingsar. Saat diberi kesempatan memberikan arahan, Wabup Mahrip mengutip Ayat Al-Qur`an Surat Al-Ra`du Ayat 11 yang artinya “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum tersebut mengubah nasibnya sendiri”.

“Lombok Barat tidak mungkin berubah hanya oleh bupati, wakil bupati dan jajarannya saja tapi seluruh masyarakat,” ujar Mahrip di hadapan ratusan jamaah tarawih yang hadir. Mahrip mencontohkan, bila pemerintah sudah mendirikan puskesmas maka tugas masyarakat untuk mengisinya dengan datang berobat dan dipelihara supaya tidak rusak. “Jangan pemerintah membangun rakyat yang merusak,” ujar H. Mahrip mengingatkan.

Selanjutnya, orang nomor II di Lobar menyampaikan kedatangannya ke Masjid Nurul Yakin adalah ajang silaturrahim antara Pemkab Lobar dengan masyarakat Peresak Barat. Dijelaskannya, silaturrahmi berasal dari Bahasa Arab, silah artinya jalinan dan rahim artinya kasih sayang. Jadi silaturahim artinya jalinan kasih sayang.

“Bila sudah menjalin kasih sayang maka apapun yang direncanakan akan cepat terwujud,” tegas Mahrip. Dalam kesempatan itu, mengingat Masjid Nurul Yakin yang belum selesai pembangunannya 100%, Wabup Mahrip menyatakan baru bisa akan selesai bila ada jalinan silaturahim melalui musyarawarah masyarakat. Menurutnya, perlu adanya kesamaan niat, kesamaan pikiran dan kesamaan perbuatan di antara masyarakat baru masjid tersebut akan terbangun sempurna.

“Bersama kerjakan apa yang sudah diniatkan dan pikirkan, bersama-sama dengan gotong royong dan berdo`a,” ujarnya. Ada satu lagi ucapan menarik yang disampaikan mantan Wakil Ketua DPRD NTB ini, yaitu masyarakat sebenarnya lebih kuat dari pemerintah.

“Kekuatan masyarakat sangat besar dibanding pemerintah, 1:7,” ujar Mahrip. Dia menjelaskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Lobar yang hanya sekitar Rp 800 miliar jauh lebih kecil dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lobar yaitu sekitar 5,7 triliun. Dijelaskan Mahrip, PDRB merupakan keseluruhan harta milik masyarakat termasuk yang didapat dari hasil bumi, dagang, dsb.

“Kekuatan masyarakat itu sangat besar,” ujar Mahrip. Namun demikian katanya, bila tidak ada dukungan dari pemerintah juga tidak akan jalan. Wabup mengajak untuk bersama-sama mengubah Lobar agar menjadi kabupaten yang maju, mandiri, dan bermartabat.

Sementara itu, Camat Lingsar Suparlan, S.Sos dalam kata-kata penerimaannya  menyampaikan tujuan dari Safari Ramadhan Pemkab Lobar adalah untuk mensosialisasikan hasil-hasil pembangunan yang sudah dicapai serta program-program pembangunan yang akan dan sedang dilakukan.

“Sejak kepemimpinan Bupati Zaini Arony dan Wabup Mahrip, banyak perubahan seperti diaspalnya jalan di Langko-Giri Madia dan Endut,” ujar Suparlan bersemangat. Begitu juga dengan adanya pemekaran desa dari sebelumnya 10 desa menjadi 15 desa yang bertujuan mempercepat pelayanan kepada masyarakat. Yang kesemuanya terjadi di masa Zam-zam.

Hadir dalam safari tersebut sejumlah anggota Tim II di antaranya Kabid Pendapatan PPKD Drs. Fauzan Husniadi, Erfandi, S.Pd., Kabid Pembinaan Usaha Diskop, Sekretaris Dikpora Drs.Komaruddin, Kepala Kesbang Polinmas Drs.H.Ahdiat Soebiantoro, Staf Ahli Bidang Ekonomi Ir.H.Subandi, Joko Marhaendriyanto Kabid Geologi dan Sumberdaya mewakili Kadis Tamben, TGH.M.Yusuf, dari KUA Kec.Lingsar, Kapolsek Lingsar, toga-toga Dusun Peresak Barat, dll.

TGH.M. Yusuf dalam tausiyahnya menyampaikan perlunya menyambut gembira kedatangan bulan suci Ramadhan sehingga terhindar dari api neraka. TGH.M.Yusuf bercerita di zaman Khalifah Harun Al-Rasyid ada seorang anggota masyarakat bernama Muhammad yang tidak pernah melaksanakan shalat. Namun saat Bulan Ramadhan datang selalu disambutnya dengan gembira, membeli wewangian terwangi, baju terbagus, peci termaha untuk shalat. Saat ditanya, si Muhammad ini mengatakan melakukan itu karena dia tahu Bulan Ramadhan adalah bulan ampunan. Jadi kesempatan baginya untuk meminta ampun atas segala dosa-dosanya di bulan-bulan yang lain.

Diceritakan, saat Muhammad ini meninggal ada seorang waliyullah yang mendengar ceritanya. Lalu wali tersebut berdoa agar bisa mengetahui nasib si Muhammad di dalam kubur. Bermimpilah sang wali bertemu dengan Muhammad yang dari cerita Muhammad dia diampuni Allah atas segala dosa-dosanya karena kegembiraan menyambut datangnya Bulan Ramdhan dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya.

Dalam kesempatan tersebut, Wabup Mahrip juga menyerahkan bantuan dari Pemkab Lobar untuk masjid sebesar Rp 2,5 juta. Jamaah menyambutnya dengan ucapan alhamdulillah. Dari pantauan Humas, jamaah yang ramah tampak memenuhi masjid yang belum jadi, mereka begitu gembira dengan kedatangan wabup dan rombongan. (Muh.Busyairi/Dedy Suhirman-Humas)