Sekotong Dijadikan Kluster Pengembangan Ekonomi Mandiri
Antusias warga Kayu Putih, Desa Pelangan, Kecamatan Sekotong pada Rabu malam (25/7) cukup tinggi dibuktikan dengan memadatnya para jamaah yang menghadirii kunjungan silaturrahmi Tim I Safari Ramadhan Patut Patuh Patju dipimpin langsung Bupati Lombok Barat, Dr. H. Zaini Arony, M.Pd di Masjid Al-Faehan, Kayu Putih, Desa Pelangan Sekotong. Tentu saja kehadiran Bupati beserta rombongan tim I sangat ditunggu masyarakat setempat. Bupati pada kesempatan tersebut menurunkan tim utuh dari seluruh anggota tim. Bahkan anggota Muspida Lombok Barat baik dari Dandim, Wakapolres disertai Kepala SKPD lingkup Pemkab. Lobar juga turut hadir. Tidak ketinggalan Ketua TP. PKK Lobar. Hj. Nanik Zainy Arony, juga dengan setia mendampingi Bupati bersafari ramadhan keliling kecamatan se-Lobar.
Tausyiah Ramadhan sebagaimana biasanya disampaikan TGH Syubki sasaki Pimpinan Ponpes Al-Madinah, Pelulan, Kuripan Utara. Dalam tausyiahnya Tuan Guru yang masih muda ini menyampaikanbagaimana pentingnya membiasakan diri shalat malam (tahajjud). Pada sholat tahajjud bermunah kepada Allah pada sepertiga malam, akan mempermudah diluluskannya permohonan. Asalkan dilandasi dengan doa yang yakin dikabulkan Allah, khusuk dan sungguh-sungguh berdoa. Selanjutnya waktu ijabah untuk berdoa adalah saat seorang muslim bersujud, doa orang-orang yang tengah berpuasa, doa orang sakit dan doa orang yang terzalimi. “Jika hendak ingin dikabulkan doanya, maka berdoalah sebagaimana cara-cara tersebut dan pilihlah moment yang tepat untuk berdoa, seperti shalat malam,” anjur Tuan Guru nyentrik dan humoris ini.
Sementara Bupati Lombok Barat, Dr. H. Zaini Arony, M.Pd dalam sambutannya menyatakan, Safari ramadhan yang dilakukan secara rutin setiap Tahunnya bagi Pemkab. lobar dan segenap jajarannya dimaksudkan untuk lebih mendekatkan silaturrahmi dengan masyarakat, termasuk memberi motivasi kepada masyarakat untuk terus-menerus berpartisipasi membangun Lombok Barat yang tengah menggeliat menuju kea rah kemajuan, termasuk di wilayah Sekotong.
Pembangunan di Lobar akan terus digelorakan mulai dari penyediaan infrastruktur, pendidikan, kesehatan maupun pembangunan bidang pemerintahan, social kemasyarakatan lainnya. “Semua itu dilakukan dalam upaya mempercepat akselerasi pembangunan di Lombok Barat agar bisa mengejar, setidaknya sejajar bahkan menggungguli raihan pembangunan di daerah-daerah yang sudah lebih maju sebelumnya. Bahkan untuk memperlancar arus lalulintas perekonomian masyarakat, kita sudah bangun Jembatan Mecanggah, Sekotong hyang letaknya dibilang terpencil itu,” sebut Bupati disambut girang warga setempat.
Dalam bidang pendidikan, Pemkab. Lobar saat ini tengah giat-giatnya membangun SMK hamper di sepuluh kecamatan se-Lobar. Pembangunan SK ini didasari atas potensi dan karakteristik serta kebutuhan masyarakat di wilayah kecamatan tersebut. Ia memisalkan di Kecamatan Skotong, derasnya pengembangan pertambangan dan pariwisata, maka dibangunlah SMK Pertambangan dn SMK Pariwisata. Demikian juga di kecamatan lainnya juga dibangun SMK otomotif, SMK Kelautan Perikanan, SMA, SMK Pertanian, SMK Industri, SMK otomotif dan lainnya. Karena itulah Lombok Barat berani mengklaim diri sebagai kabupaten terlengkap yang memiliki SMK berbagai program studi. Semua itu diupayakan agar jusia produktif sekolah bisa menimba ilmu dan menjadi orang yang cerdas dan outputnya memiliki kemandirian dan skil unggulan tertentu yang sangat dibutuhkan pasar kerja.
Namun demikian, Bupati menambahkan, semua itu tak akan bisa jalan, jika kondisi kamtibmas tidak bisa terjaga dengan baik. “Karena itu tugas kita bersama seluruh masyarakat khususnya yang ada di Sekotong untuk selalu menjaga Kamtibmas yang kondusif. Sehingga tak ada lagi rasa khawatir dari calon investor untuk menanamkan investasinya di Kecamatan Sekotong. Karena untuk masyarakat ketahui jika Sekotong terkenal dengan keindahan alamnya terutama pantainya yang otomatis keindahannya itu membuat banyak investor melirik Sekotong. Bahkan baru-baru ini pengusaha dari salah satu Negara di belahan Unisovyet berencana akan membangun Moslem Village (Perkampungan Muslim) di kawasan Sepi. Dipilihnya kawasan Sekotong mengingat daya tarik Sekotong yang sangat luar biasa keindahannya. Unttuk itu saya berharap masyarakat member dukungan dengan mewujudkan kamtibmas yang harus tetap dijaga dengan sebaik-baiknya. Karena bagaimanapun juga dampak positif dari pembangunan wisata di wilayah ini akan bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” ungkap Bupati.
Bupati menambahkan, karena potensi terpendam yang dimiliki Sekotong cukup besar berbagai pasilitas pendukung untuk membangun kawasan yang disiapkan menjadi kluster ekonomi mandiri ini, maka kberadaan dermaga penyeberangan juga sangat diperlukan untuk mengantisipasi derasnya arus kunjungan wisatawan yang berasal dari Bali. Utamanya wisatawan yang sudah mulai nyaman menggunakan kapal penyeberangan dengan jarak tempuh terdekat dengan biaya yang bisa diminimalisir. Untuk itu di Sekotong tahap pertama dibangun dermaga pariwisata menyusul tahap-tahap berikutnya agar para wisatawan hyang berasal dari Nusa Dua maupun Benoa bisa segera mendarat di Lombok. Tentu dalam hal ini, Bupatu mengaku sudah berkoordinasi denganBupati Klungkung agar area penyeberangan dari Bali menuju ke Lombok lebih cepat dijangkau mellaui jalur selat.
Di akhir sambutannya Bupati menyerahkan berbagai bantuan diantaranya Rp. 5 juta kepada pengurus masjid setempat dan 10 lembar sarung, Alqur’an, alat pertukangan kayu, perangkat kelompok usaha tani Aik Naro senilai Rp. 64 juta, Pengembangan Embung parit Rp. 60 juta, Gapoktan Gili Gede Indah Rp. 100 juta.
Yang menarik pada kesempatan itu mellaui protocol acara masyarakat Kayu Putih, Pelangan menyampaikan aspirasinya agar Bapak Bupati H. Zaini Arony, Mpd. Bersedia untuk melanjutkan pembangunan di Lombok Barat pada periode berikutnya. Dan masyarakat Sekotong siap mendukung untuk itu. “Jika memang benar masyarakat Sekotong menginginkan kami kembali dipercaya memimpin Lombok Barat ini dan atas ijin Allah SWT, Insya Allah kami siap untuk itu,” timpal Bupati menjawab aspirasi masyarakat setempat. (Hernawardi/Afgan/L. Budi D)