Senggigi, Diskominfotik,
Bupati Lombok Barat secara resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-10 Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (AIPTLMI) yang digelar di Hotel Aruna Senggigi Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat, Kamis (23/10/2025).
Hadir dalam kegiatan ini, Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini (LAZ), Ketua Komisi II DPRD Lombok Barat Husnan Hadi, Ketua Umum AIPTLMI Prof. Dr. Budi Santoso, Ketua Organisasi Profesi Adnan Prayanto, para Pimpinan Perguruan Tinggi, para Tenaga Laboratorium Medis, Perwakilan Lembaga Profesi dari seluruh Indonesia, para Narasumber, dan peserta Rakernas AIPTLMI 2025.

Dalam sambutannya, Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini (LAZ) menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas dipilihnya Senggigi sebagai tuan rumah pelaksanaan Rakernas ke-10 AIPTLMI tahun ini. Ia berharap seluruh peserta dapat menikmati keindahan alam Lombok Barat sekaligus turut mempromosikan potensi pariwisata daerah melalui berbagai platform media sosial.
“Kami menyambut baik kegiatan berskala nasional seperti Rakernas ini karena selain memperkuat jejaring akademik dan profesional di bidang kesehatan, juga memberikan dampak positif terhadap sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Bupati menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Lombok Barat akan terus mendukung kegiatan yang mendorong peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan tinggi.
“Kami berharap melalui Rakernas ini lahir gagasan-gagasan strategis yang dapat memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan laboratorium medis di Indonesia,” tambahnya.
Dari konteks kesehatan, Ia menyoroti pentingnya pengakuan dan peningkatan kompetensi tenaga laboratorium medis, yang menurutnya sering kali masih berada di bawah bayang-bayang tenaga medis lainnya. Padahal, peran tenaga laboratorium sangat menentukan dalam proses diagnosis dan pengambilan keputusan medis.
“Karena itu, kemampuan interpretasi hasil, kalibrasi alat, serta penerapan SOP harus diperkuat agar terhindar dari kesalahan diagnosis maupun dampak hukum,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bupati berharap AIPTLMI dapat segera membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) tingkat 3 untuk memperkuat kualitas dan kemandirian lembaga pendidikan. Ia juga menilai pentingnya dukungan pemerintah daerah dalam penyediaan laboratorium uji, modernisasi peralatan, dan alokasi anggaran pelatihan berkelanjutan bagi tenaga laboratorium.
“Kolaborasi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi sangat penting untuk mencetak lulusan yang unggul dan berdaya saing,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum AIPTLMI, Prof. Dr. Budi Santoso, menegaskan bahwa Rakernas bukan sekadar forum tahunan, melainkan momentum strategis untuk refleksi dan reorientasi arah pendidikan tinggi laboratorium medis di Indonesia. Ia mengatakan Rakernas ini bukan hanya wadah laporan kegiatan, tetapi forum penting untuk menentukan arah dan strategi kemajuan pendidikan laboratorium medis di Indonesia.
Selain itu, Ia juga menyoroti pentingnya adaptasi dunia pendidikan terhadap perkembangan teknologi, termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam pembelajaran dan riset.
“Kita tidak bisa menutup mata terhadap perubahan zaman. Karena itu, AFT-LMI telah menyusun kurikulum baru yang fleksibel dan akan terus diperbarui sesuai kebutuhan,” jelasnya.
Melalui Rakernas ke-10 ini, AIPTLMI diharapkan dapat menghasilkan gagasan konkret untuk meningkatkan profesionalisme tenaga laboratorium medis, serta memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan asosiasi profesi. Dengan semangat kolaborasi, akan membawa tenaga laboratorium Indonesia menjadi lebih unggul dan berdaya saing. Seluruh rangkaian acara berlangsung interaktif, khidmat, dan lancar.
(Diskominfotik)
Credits : (Irma/Erin/Zul)


Penulis