Girimenang, Diskominfotik- “Seorang Pemimpin harus bisa “MEMARAHI” bawahannya. Memarahi adalah sebuah keniscayaan atau keharusan yaitu sebagai alat untuk merubah perilaku bawahan yang tidak sesuai dengan aturan yang ada. Memaknai ini tidak berarti marah tanpa alasan atau sebab atau tidak berarti memarahi dengan ada dendam kepada bawahannya, akan tetapi memarahi bawahan dengan motivasi mengayomi, membimbing dan membina serta tidak melakukan pembiaran terhadap kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh bawahan, agar bawahannya bekerja sesuai dengan harapan dan tentunya tidak terlepas dari aturan yang berlaku.” demikian disampaikan Sekda Lombok Barat dalam arahan Apel Pagi di depan Kantor Bupati Lobar, Kamis 1 Juli 2021.
Tampak hadir juga Para Asisten, Kepala Dinas Kominfotik Lobar,Para Kepala Bagian Setda,Para kepala Bidang Diskominfotik Lobar,Para Kasie/Kasubbag, dan Para Staf Setda dan Diskominfotik Lobar.
Lebih lanjut Sekda Lobar mengatakan,” Dalam bekerja kita harus benar-benar menghargai waktu, yang dimulai dari penekanan terhadap disiplin, yaitu disiplin terhadap jam kerja yang sudah ditetapkan. Allah,Tuhan Yang Maha Esa saja yang menciptakan waktu itu sendiri bersumpah atas nama Waktu seperti yang ada dalam surah Al-Asr : Demi Asyar bahwa sesungguhnya manusia adalah dalam keadaan merugi. Wahai orang-orang yang beriman beramal solehlah kalian dan saling menyerulah kepada kebaikan dan kesabaran.”
” arti kesabaran tidak dimaknai dengan menerima apa saja tanpa dengan ikhtiar, akan tetapi berikhtiarlah dengan maksimal baru kemudian kita berserah kepada Tuhan. Di sinilah dibutuhkan sebuah kesabaran dalam melakukan pembinaan terhadap bawahan dengan cara yang benar yang tentunya sesuai dengan aturan yang berlaku. Akan tetapi jika semua sudah dilakukan namun bawahannya tetap tidak berubah maka barualah kita melakukan tindakan yang lebih tegas dengan memberikan sanksi mulai dari sanksi administratif hingga sanksi disiplin sesaui dengan Regulasi yang ada.” Lanjutnya.
” Salah satu faktor penting dalam melakukan sebuah Pembinaan adalah membiasakan diri untuk disiplin, yaitu dengan cara memaksa agar sikap malas dalam bekerja perlahan-lahan berubah mulai dari dipaksa, terpaksa, terbiasa dan akhirnya menjadi biasa.” Ujarnya.
” Demikianlah, bahwa seorang Pemimpin, baru dikatakan berhasil jika dia mampu menghasilkan pemimpin-pemimpin baru. Saya mau Sekda Lombok Barat setelah saya nantinya adalah Sekda yang sepuluh kali lebih baik dari saya yang nantinya dapat membawa perubahan Pelayanan ke arah yang lebih baik bagi Kabupaten Lombok Barat.” Tutupnya.( Diskominfotik/Hld).