Labuapi, Diskominfotik-Kangkung merupakan salah satu komoditas andalan Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Tanaman kangkung asal Lobar sudah menembus pasar Bali, Surabaya, Yogyakarta, dan bahkan di ekspor keluar negeri.

“Kabupaten Lobar menyuplai kangkung yang kualitasnya tidak bisa dibandingkan dengan daerah lain,” ujar Kadis Pertanian Lobar H. Muhur Zokhri.

Hal tersebut dikatakannya pada Rapat koordinasi terkait Kerjasama Kab. Lobar dengan Provinsi  DKI untuk pengembangan komoditi kangkung bertempat di Aula Kantor Dinas Pertanian Lobar, Kamis (1/7/2021).

Rakor diikuti oleh 43 peserta yang terdiri dari 20 kelompok tani tanaman kangkung, 13 UPT, dan 10 pasilitator di wilayah Lombok Barat.

H. Muhur mengatakan terkait dengan pengembangan salah satu komoditas di sektor pertanian di Lombok Barat yaitu kangkong, potensi komoditas kangkung di Lombok Barat kurang lebih 300 hektar yang terseba dibeberapa kecamatan seperti Narmada, Lingsar, Kediri dan Gerung.

“Potensi areal kita untuk komoditas kangkung di Lombok Barat kurang lebih 300 hektar, di tahun ini petani yang budidaya kangkung yang aktif ada sekitar 76 sampai 80 hektar yang tersebar di beberapa Kecamatan di Narmada, Lingsar, Kediri, dan Gerung.

Mengenai produktivitas kangkung sekarang ini baru mencapai 7,6 ton perhektar permusim dan itu antara tiga sampai empat bulan,” terangnya.

Ia juga menambahkan, terkait dengan Pemda Lobar mengadakan MOU dengan DKI Jakarta untuk produksi kangkung, ini baru penjajakan awal dulu dan dilihat secara pasti nanti seberapa besar produksi yang didapatkan dari riilnya, sehingga kebutuhan dalam daerah bisa terpenuhi. “nanti kita analisis seperti apa kebutuhan dalam daerah  kita, Tetapi  untuk prospek ke depan akan mampu kita laksanakan.” ungkapnya

Sementara itu Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengatakan, terkait komoditi kangkung, saat ini yang perlu dilakukan adalah mengumpulkan khusus para petani kangkung untuk meminta langsung informasi terkait dengan potensinya, mulai dari lahan kemudian hasil produksinya dan tingkat kesulitan dari para petani kangkung dan terakhir soliditas Asosiasi Petani Kangkung di Lombok Barat.

“Saya sebenarnya sudah diskusi dengan beberapa pihak di DKI Jakarta, tapi setelah data-data tersebut kita dapatkan baru kita bergerak,” ungkap bupati.

Pasar kangkung Lombok sangat luar biasa dan menjanjikan karena cita rasa kangkung Lombok sangat berbeda dengan kangkung daerah lain.

“Saya kira pasarnya luar biasa dan menjanjikan meliputi Bali,  Surabaya, Jogja, dan Jakarta, cuma kita mau melihat potensi dulu baru kita berani ekspor,” ucapnya.

Ia menambahkan, jangan nanti bergerak ke depan umurnya hanya enam bulan dan selanjutnya tidak berjalan. Kemudian masyarakat tidak bisa beli kangkung di sini karena habis dikirim ke luar. (Diskominfotik/Angge/Juan/Fiyan)