Jogja, Diskominfotik,
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat kembali menorehkan prestasi gemilang dalam transformasi digital dengan meraih penghargaan Gadjah Mada Digital Transformation Governance Index (GM-DTGI) untuk kedua kalinya secara berturut-turut, setelah sebelumnya juga menerima penghargaan serupa pada tahun 2024.

Penghargaan ini diterima oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Lombok Barat, Maad Adnan, yang hadir mewakili pemerintah daerah dalam acara Seminar Nasional dan Penyerahan Penghargaan GM-DTGI di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo, Magister Manajemen FEB UGM, Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Rektor UGM yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan, Usaha, dan Kerja Sama, Dr. Danang Sri Hadmoko, menekankan bahwa transformasi digital merupakan keniscayaan sekaligus kebutuhan dalam meningkatkan kualitas layanan publik. Hal senada juga disampaikan oleh Dekan FEB UGM, Prof. Dr. Didi Achjari, dan Ketua Peneliti GM-DTGI, Prof. Syaiful Ali, yang menegaskan bahwa transformasi digital adalah kunci menuju tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

Sementara itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Nezar Patria, menyoroti pentingnya pemanfaatan Big Data dalam tata kelola pemerintahan daerah. Menurutnya, penggunaan data yang akurat akan memperkuat pengambilan keputusan dan mendukung akselerasi transformasi digital. Pandangan ini selaras dengan visi Bupati Lombok Barat yang menekankan pentingnya evidence-based policy making dalam pembangunan daerah.

Acara berlanjut dengan penyerahan penghargaan kategori Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Terbaik serta Kategori Terbaik Tingkat Provinsi se-Indonesia, yang diserahkan langsung oleh Dekan FEB UGM kepada perwakilan pemerintah daerah penerima.

GM-DTGI sendiri merupakan instrumen penilaian berbasis data konkret yang menilai kesiapan dan pelaksanaan transformasi digital pemerintah daerah berdasarkan tujuh pilar utama: tata kelola dan kepemimpinan, regulasi dan kebijakan, reformasi administrasi publik, tata kelola data, ekosistem digital, desain platform berbasis pengguna, serta keamanan siber. Evaluasi dilakukan melalui eksplorasi data dari website resmi pemerintah daerah, kemudian dikonfirmasi dengan pihak terkait untuk menjamin akurasi.

Keunggulan GM-DTGI terletak pada pendekatan holistiknya, yang menilai transformasi digital dari berbagai dimensi, mulai dari kepemimpinan, kebijakan, hingga keamanan data.

Dalam kesempatan tersebut, Maad Adnan menyampaikan bahwa penghargaan ini menjadi motivasi bagi Lombok Barat untuk terus mempercepat transformasi digital.

“GM-DTGI memberikan gambaran jelas tentang apa yang sudah kami capai dan area yang masih perlu diperbaiki. Penghargaan ini sangat memotivasi kami untuk memperkuat layanan publik yang lebih efisien, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, penghargaan ini bukan sekadar pencapaian, tetapi juga pengingat pentingnya keberlanjutan transformasi digital.

“Kami berharap penghargaan ini dapat meningkatkan komitmen dan kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih baik di Lombok Barat,” pungkasnya.

Selain Maad Adnan, acara ini juga dihadiri oleh Kabid Aplikasi Informatika, Sumirah, yang turut berbagi pandangan mengenai tantangan dan peluang implementasi digitalisasi di daerah. Seminar Nasional GM-DTGI 2025 ini mempertemukan para pemangku kebijakan, akademisi, serta sektor swasta untuk berbagi pengalaman dan best practices dalam mempercepat digitalisasi pemerintahan daerah.

Dengan penghargaan ini, Lombok Barat menegaskan komitmennya dalam melanjutkan transformasi digital, demi menghadirkan pelayanan publik yang semakin modern, efisien, transparan, dan akuntabel bagi masyarakat.
(Diskominfotik/Sumirah/Zul)