Bupati Lombok Barat (Lobar), H.Zaini Arony meminta, kepala desa (kades) terpilih desa Gili Gde Indah Kecamatan Sekotong, supaya pegang amanah masyarakat. Hal tersebut dikatakan Zaini ketika memberikan arahan pada gelaran pelantikan dan pengambilan sumpah Kades Gili Gde Indah, Kamis (18/10) kemarin.
Ditekankan bupati, dengan dilantiknya Farhan sebagai kades Gili Gde Indah, berarti masyarakat sudah menentukan pilihan, sudah memberikan amanah. Untuk itu kata Zaini, selaku kades terpilih, Farhan harus memegang kuat-kuat segala amanah yang diberikan oleh masyarakat, “jaga baik-baik kepercayaan itu”, tegasnya dihadapan sejumlah pejabat lingkup Pemkab.Lobar, Ketua TP PKK Lobar, toga dan toma serta masyarakat desa setempat.
Hal lain yang disinggung bupati, ketika pelantikan kades berlangsung, antusuas silaturahmi masyarakat cukup tinggi. Demikian pula dengan nuansa politik masih dalam taraf kondusifitas yang tinggi pula. Hal ini, dibuktikan pula dengan hadirnya Jumahar, satu-satunya pesaing Farhan ketika berlangsungnya pilkades beberapa waktu lalu. Terlebih, setelah usai acara pelantikan, tampak Farhan dan Jumahar saling berangkulan penuh persaudaraan. “Meskipun saya terpilih mari kita berjuang bersama-sama untuk kemajuan desa kita”, pinta Farhan kepada Jumahar. Jumahar pun tampak bersemangat dengan raut wajah sarat optimis, tanpa ada rasa dendam secuilpun.
Melihat situasi itu, akhirnya bupati mengambil suatu kesimpulan. Ini merupakan suatu bukti demokrasi yang sehat. “Kalu kita kalah, akui kekalahan dan kalau menang, jangan sombong”, tegasnya. Dia juga menyindir, budaya kekalahan dalam pilkades belakangan ini selalu diakhiri dengan demo. Lebih dari itu, kantor desa disegel pula sebagai akhir dari ketidakpuasan mereka. Namun di desa Gili Gde Indah, hal seperti itu tidak akan terjadi. “Mari kita belajar berdemokrasi yang sehat”, ajaknya.
Pelaksanaan pelantikan ini, memang ada yang beda dibanding pelaksanaan acara yang sama di desa lain. mungkin jarang terjadi, seorang pejabat kades yang berpoligami menghadirkan semua istrinya. Namun bagi Farhan, kejujuran adalah modal utamanya. Kedua istrinya dihadirkan ketika pelantikan berlangsung. Sampai-sampai bupati Zaini memuji kejujuran Farhan. “Ini jujur, artinya jika punya dua ditunjukkan keduanya”, kata bupati seraya berkelakar, ada pejabat kades yang punya istri dua tapi yang ditunjukkan hanya satu. “Ini yang tidak jujur”, pungkas Zaini. (L.Pangkat Ali)