GIRI MENANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat mengaku sulit merealisasikan skema biaya pembangunan jalan by pass BIL, tahap kedua ruas Gerung-Mataram. Total biaya pembebasan lahan mencapai Rp 65 miliar. Pemkab mengaku tidak punya uang jika harus ditanggulangi secara fifty-fifty.
Berdasarkan informasi, pembebasan dan pembangunan sekitar 8 kilometer jalan akan dilaksanakan mulai tahun ini sesuai yang tercantum pada mata anggaran APBN. Biaya pembebasan lahan diperkirakan mencapai Rp 65 miliar. Sebanyak Rp 1 miliar menjadi”jatah” Pemkot Mataram. Rp 64 miliar sisanya akan dikeroyok Lombok Barat dan Provinsi. Di Lombok Barat sendiri tidak ada anggaran pembebasan lahan untuk tahun ini.
“Saat rapat beberapa waktu lalu provinsi menawarkan biaya dibagi dua dengan Lombok Barat. Jika Rp 64 miliar berarti dibagi dua sama-sama Rp 32 miliar. Sulit kami terima. Kita tidak punya uang segitu”,ungkap Kepala Kantor Aset, Burhanuddin, kepada Radar Lombok, Rabu kemarin (6/2).
Sebelumnya, pembebasan lahan by pass Gerung-Lombok Tengah tahun lalu sukses dengan skema 70 persen pembiayaan Provinsi dan 30 persen pembiayaan Lombok Barat. Burhanuddin berharap skemanya sama dengan tahun lalu agar keuangan daerah tidak terlalu terbebani oleh proyek pemerintah pusat.
Meski demikian bukan berarti pemkab tidak memikirkan alternatif lain. Saat berlangsungnya pertemuan antara pemkab dengan perwakilan DPD RI beberapa waktu lalu, Lombok Barat telah mengajukan bantuan pemerintah pusat terkait pembebasan lahan. Pemkab komit pembangunan ini harus sukses sesegera mungkin mengingat pada masa-masa mendatang sempitnya jalur Gerung-Bengkel-Mataram tidak akan bias mengimbangi volume kendaraan. By Pass BIL tahap kedua akan melewati beberapa perkampungan, namun secara umum rasio lahan kosong jauh lebih besar. Proses pembebasan diperkirakan tidak terlalu sulit.”Kita sudah minta bantuan pemerintah pusat”,tambah Burhanuddin.
Kesemerawutan Kota Gerung sudah harus ditangani serius. Pemkab menganggarkan Rp 7 miliar untuk proses pelebaran jalan jalur kantor bupati kearah barat sampai simpang empat Masjid Baital Atiq, Gerung.
Pelebaran jalan akan dilaksanakan tahun ini juga. Pihak terkait tengah melakukan negosiasi dengan warga yang rumahnya kena perluasan. “Rencananya, warga yang kena kita akan relokasi ke lapangan Gerung. Nanti akan dibuatkan lapangan baru, tapi belum final,”ungkap Asisten 1 Setda Lombok Barat, HMS Udin.
Perluasan di jalur ini akan disusul oleh perluasan jalur kantor bupati ke timur menuju Kecamatan Kuripan. Masyarakat diminta menyambut positif rencana ini agar proses pembebasan lahan berjalan sukses.
Sumber : Lombok Post 7 Februari 2013