Bupati Lombok Barat Dr. H. Zaini Arony, M.Pd pagi ini menghadiri pelantikan 3 kepala desa (Kades) se-Kecamatan Lingsar. Para kepala desa yang dilantik itu ialah HM. Abdul Hadi Asrori sebagai Kades Lingsar, Sudirati sebagai Kades Karang Bayan dan Supriadi sebagai Kades Dasan Griya. Ketiga kepala desa tersebut dilantik langsung oleh Camat Lingsar, Suparlan.
Bupati Zaini Arony dalam sambutannya mengatakan, bahwa pengabilan sumpah merupakan janji dan komitmen moral dari para kades. Kenapa perlu saya ingatkan kembali, karena pada saat kampanye pasti ada janji-janji. Agar janji tidak menjadi janji palsu maka harus dilaksanakan. Maka dari itu dilaksanakan dengan sebaik-baknya sumpah tadi.
“Kalian sudah berjanji akan berkerja secara sungguh-sungguh, seadil-adilnya, sejujurnya. Jadi tepatilah janji tersebut,” pintanya.
Kenapa sebaik-baiknya? Karena kades adalah pemimpin di desanya. Ketika kita diberi amanat oleh masyarakat, maka tentu kita harus bekerja sebaik-baknya. Setelah itu kita harus sejujur-jujurnya. Jangan sampai amanah yang telah diberikan tidak dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. Tentu ada ketentuan yang mengikat kita, baik sebagai pemimpin maupun sebagai masyarakat.
Begitu juga seadil-adilnya. Pluralitas masyarakat kita memerlukan sikap yang adil. Adil bukan berarti sama rata, melainkan bagaiamana kita memberikan pelayanan yang mampu memberikan jawaban dan mampu mengayomi semua pihak.
Tugas kita kedepan membangun masyarakat Lobar bukan semakin ringan. Tapi semakin berat, semakin kompleks, dan berwarna-warni. Sekarang anda jangan hanya mengayomi yang memilih saja, tetapi semua pihak. Begitu pula bagi calon kades yang belum sempat terpilih, tidak perlu berkecil hati.
“Pergantian itu merupakan suatu keniscayaan. Jadi bukan berarti yang tak terpilih jadi kades, lahan pengabdiannya jadi tertutup. Saya kira kita bisa bersama-sama membangun desa,” ujarnya.
Kepada para kepala desa yang baru, Bupati Zaini berpesan agar program-program dari kades terdahulu bisa dilanjutnya. “Mana yang sudah bagus, lanjutkan. Ini dimaksudkan supaya ada kesinambungan pembangunan. Jangan karena menganggap ini adalah program pemimpin terdahulu, lalu tidak dipakai lagi,” tegas Bupati yang disambut tepuk tangan hadirin.
Lebih lanjut dikatakan, dalam setiap kompetisi pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Hanya yang berkualitas yang akan menang. Oleh karena itu kepada para kades, dan seluruh komponen masyarakat diharapkan mari bersama-sama perkuat rasa kebersamaan membangun daerah kita. Sebab kalau di era kompetisi kita terpecah-pecah maka kita tidak akan mampu mendayagunakan seluruh potensi.
Bupati apresiasi lokasi pelantikan yang tidak di kantor camat, melainkan di desa. “Ini tentunya membuat saya bisa langsung bertemu dengan masarakat, dan masyarakat bisa melihat langsung pemimpinnya dilantik,” tandasnya. (afgan n tim)