BMKG Ingatkan Pengguna Transportasi Laut

GIRI MENANG-Cuaca buruk yang terjadi belakangan terakhir terus dipantau Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi NTB. Masyarakat pengguna transportasi laut dihimbau untuk mewaspadai ancaman gel- ombang tinggi. Imbauan tersebut disampaikan Prakirawan Stasiun Klimatologi Anas Baihaqi.

“Kita mengimbau kepada seluruh pengguna transportasi laut untuk berhati-hati saat melakukan perjalanan laut, terutama kapal-kapal kecilkata Anas di ruang kerjanya, kemarin.

Himbauan ini juga berlaku untuk pelabuhan lain yang ada di NTB. Hal itu di sebabkan gelombang di perairan NTB masih akan relatif cukup tinggi hingga beberapa hari kedepan. Khususnya pelayaran rute Lembar-Padang Bai, Kayangan-Pototano, dan lainnya.

“Prediksi kita sejak Minggu (2/2) lalu hingga satu minggu kedepan, perairan wilayah NTB tinggi gelombangnya rata- rata berkisar 2-3 meter hingga 3-4 meter,” ujarnya.

Pada Minggu (2/2) lalu, peringatan gelombang tinggi 4-6 meter dengan potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang telah dikeluarkan BMKG. Dan Senin kemarin, gelombang tinggi dipantau di kisaran 3-4 meter. Kondisi yang sama juga akan berlaku di hari ini.

Anas kembali mengingatkan para nelayan dan pengguna jasa angkutan perairan untuk mewaspadai peringatan gelombang tinggi hingga 7 hari ke depan. Informas i prakiraan cuaca ke- lautan akan selalu di update setiap harinya untuk mendapatkan kondisi cuaca teraktual beserta prediksi terkininya.

‘’Untuk situasi seperti ini update kondisi tiap harinyabisa dilihat di http://www.facebook.com/klimatkediri,” ujarnya.

Sementara, lanjut Anas, untuk tanggal selanjutnya gelom­bang kemungkinan bisa turun di hampir semua perairan di selatan NTB yakni di kisaran 2-3 meter. Untuk ketinggiannya juga fluktuatif melihat kondisi putaran angin.

“Tanggal 5-8 Februari ketinggian gelombang turun hanya 2-3 meter,’’imbuhnya.

Meski kini dalam kondisi cuaca kurang bersahabat, stasiun klimatologi tak akan melarang pihak jasa penyeberangan dalam hal ini ASDP dan pihak terkait membuka penyeberan­gan kapal. Karena mereka telah memiliki otoritas untuk menentukan buka tutupnya penyeberangan di pelabuhan.

“Kami hanya berikan himbauan untuk hati-hati gelombang tinggi. Tapi yang menentukan tetap otoritas jasa penyebran- ganterangnya.

Sementara itu untuk para nelayan diharapkan jangan untuk melaut dulu saat ini. Melihat kondisi cuaca yang tak menentu di perairan. “Kondisi gelombang tinggi ini bisamembahayakan para nelayan bila memaksa untuk melaut,” tandasnya.

Sumber : Lombok Post, Selasa, 4 Februari 2014.