Giri Menang – Model pendekatan progresif yang diakomodir salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia seperti Nahdlatul Ulama (NU) baik kepada eksekutif (pemerintah) maupun ke masyarakat akar rumput sekalipun ditunjukkan dengan hajatan silaturrahmi antar pengurus wilayah NU NTB yang belum lama ini terbentuk dengan Bupati Lombok Barat, Dr. H. Zaini M.Pd mengambil lokasi bermunajahah di ruang rapat utama (RRU) kantor Bupati Lombok Barat, Giri Menang, Gerung, Senin (8/10).

Gelar silaturrahmi yang sebenarnya cukup lama dihajatkan dengan Bupati Lombok Barat tersebut dipimpin ketua pengurus wilayah NU NTB terpilih Drs. TGH. Taqiudin Mansur, M.Pd didampingi Sekretarisnya, HL. Winengan, MM dan ketua dewan kehormatan lainnya, Prof. Ir. Mansyur Maksum, P.hd mantan rektor Universitas Mataram.
Kehadiran segenap pengurus pengurus sebanyak tujuh personil tersebut sebagaimana dihantarkan Sekretarisnya HL Winengan, guna melaporkan hasil keputusan Musda PW NU NTB yang menetapkan pengurus NU NTB yang baru sekaligus rencana pelantikan PW NMU NTB tertanggal 10 November 2012 mendatang di Masbagik, Lombok Timur. Terpilihnya Masbagik, mengingat wilayah ini sebelumnya merupakan cikal-bakal berkembangnya NU di Pulau Lombok dan NTB pada umumnya. Namun seiring dengan perkembangan organisasi masa islam lainnya di Lombok, Masbagik seakan terjepit dan sekaligus gaung NU tenggelam seketika.
Ketua PW NTB NTB, TGH. Taqiudin Mansyur tidak menampik jika urat nadi dan gerbong pengembangan NU di Lombok Barat tak kalah pesatnya dengan daerah lainnya. Bahkan tokoh NU NTB sendiri lahir dan besar di Lombok Barat yang dipimpin TGH. Saleh Hambali, Bengkel, Labuapi. TGH Saleh Hambalipun membangun pusat pendidikan yang ditinggal dan berkembang secara berkelanjutan yakni Ponpes TGH Saleh Hambali dan Darul Quran-Al-Hadis Bengkel. “Karena itulah Lombok Barat layak dikatakan pilar perjuangan NU di Lombok,” kata mantan anggota DPRD NTB ini.
Dikatakan, komitmen NU tak bisa dilepas pisahkan garis perjuangannya dengan umara. Dalam organisasi NU yang nota bene banyak ulama dan kaum cendikiawan haruslah bersinergi dengan umara (pemerintah) dalam upaya bersama membangun negara, daerah ini ke arah yang lebih baik dan maju. “Komitmen NU dimaksud tetap konsisten membangun pendidikan. Bahkan kita bersama kaum nahdliyin di Lombok khususnya dan NTB pada umumnya berencana membangun Universitas NU, meski rencana ini juga sudah lama menjadi impian kaum nahdliyin,” jelas Taqiudin.
Bupati Lombok Barat, Dr. H. Zaini Arony, M.Pd menyambut baik terbentuknya kepengurusan baru NU NTB ini. Dan berbicara tentang eksistensi NU di lombok Barat hingga saat ini cukup banyak berkontribusi bagi pembangunan daerah khususnya sektor pendidikan. Terbukti dengan makin bertambahnya pusat-pusat pendidikan dalam wadah Pondok Pesantren milik NU yang menyebar di Lombok Bart ini.
Bagi penerima penghargaan PDT Award dari pemerintah pusat ini, Bupati menilai baginya NU tak asing lagi dan banyak kerjasama yang sudah terjalin selama ini dengan PB NU pusat. Ia memberi contoh pada HUT Lombok Barat beberapa waktu lalu Pemkab. Lobar mengundang Ketua Umum PB NU Prof. Dr. KH. Agil Siraz untuk memberikan tausyiah sekaligus memimpin istigosah “Lombok Barat Berzikir”. “Saya juga menilai tokoh-tokoh NU dalam kompetensi keilmuan adalah orang-orang pemikir, pemrakarsa yang syarat akan keilmuan dan begitu progresif terhadap dinamika ataupun perkembangan ekonomi, sosial kemasyarakatan.
Terkait dengan persoalan ekonomi dimaksud, Bupati mengajak agar NU bisa saling bersinergi memberikan kontribusi bagi peningkatan dan penguatan ekonomi masyarakat agar masyarakat lebih bisa diberdayakan dan bangkit dari keterpurukan ekonomi. Konsep dan atau telaahan membangun ekonomi produktif berbasis kerakyatan yang bermuara pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik sangatlah diharapkan dari NU bisa diformulasikan dengan konsep pengembangan ekonomi Lombok Barat ke depan.
Masih kata Bupati, pembangunan ekonomi dengan pola perencanaan yang agregatif untuk pengembangan usaha dan ummat yang menjadi basis perjuangan NU yang sudah lama tumbuh hendaknya terus dibangkitkan sebagaimana yang ada di kelompok pedagang NU yang disebut Nahlatul Tujjar atau kebangkita para pedagang. “Karena itu kami berharap pola kerjasama seperti apa yang harus kita programkan guna mengangkat perokonomian masyarakat Lombok Barat agar eksistensi NU di Lombok maupun NTB berbeda dengan yang lain,” harap Bupati.
Bupati lebih banyak menyorot persoalan ekonomi masyarakat sebagai pilar utama pengentasan kemiskinan. Baginya kemiskinan merupakan isu sentral saat ini yang perlu kemauan kolektif semua pihak untuk mengentaskannya setidaknya ada grafik penurunan setiap tahunnya.
Dalam kerangka itulah, konsistensi Bupati H. Zaini Arony mengentaskan kemiskinan sehingga terjadi penurunan angka kemiskinan yang cukup signifikan di Lombok Barat pemerintah pusat memberikan penghargaan nasional berupa Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Award  yang telah diserahkan oleh Wapres Boediono beberapa waktu lalu.
Sebagaimana diketahui kata Bupati, Lombok barat menduduki rangking 8 dari 10 kabupaten/kota di NTB pada peringkat IPM dengan nilai 61.71, dibanding nilai IPM NTB 65.20 dan nasional 71.76 tahun 2011. Hal tersebut menunjukkan capaian nilai IPM Lombok Barat masih dibawah nilai IPM NTB maupun nasional, namun shortfall/laju penurunan angka kemiskinan di Lobar sebesar 2.5 melampaui NTB yang hanya 1.1 dan nasional 2.3.
Terkait dengan angka kemiskinan ini, Bupati juga merunut bahwa angka kemiskinan di Lobar dari 28,97 % tahun 2009 menjadi 21.5o9 % tahun 2011. Diobanding dnegan NTB dari 24.99 % tahun 2009 menjadi 21.55 % tahun 2011 dan nasional 20.37 % tahun 2009 menjadi 13.33 % tahun 2011. Tingkat kemiskinan Lobar baru berhasil mendekati angka rata-rata NTB
dan masih jauh dari angka rata-rata nasional. “Karena itu kami berharap kerjasama dan kemitraan yang lebih progresif lagi dengan NU guna menurunkan angka kemiskinan di Lombok Barat khususnya,” pesan Bupati.
Guna suksesnya penyelenggaraan pelantikan PW NU NTB 10 November nanti, Bupati pada kesempatan tersebut berpartisipasi memberikan bantuan dana sebesar Rp. 10 juta. Atas bantuan tersebut, pengurus NU NTB mengucapkan syukur alhamdulillah atas perhatian Bupati bagi terselenggara dan suksesnya pelantikan dimaksud oleh Ketua PB NU pusat. (hernawardi/humas)