Tahun 2018, Lobar Targetkan Profil Keluarga Sehat

Giri Menang, Rabu 8 November 2017 – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat (Dikes Lobar), H. Rachman Sahnan Putra memasang target, tahun 2018 mendatang, di wilayah Kabupaten Lobar, setiap keluarga sudah memiliki profil keluarga sehat. Kata dia, dalam profil keluarga sehat ini, sudah bisa diketahui profil kesehatan keluarganya seperti apa.

“Misalnya keluarga A, apakah ada anggota keluarganya yang merokok, terindikasi penyakit jantung, diabetes, hipertensi dan seterusnya,” paparnya di sela-sela kegiatan dukungan Germas di Aula Utama Kantor Bupati di Giri Menang-Gerung, Rabu (8/11).

Melalui profil ini lanjutnya, akan terkontrol grafik kesehatan keluarga tersebut seperti apa. Untuk menekan grafik agar kesehatan keluarga dalam kondisi baik, salah satu upayanya adalah melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Germas ini diupayakan dalam rangka promotif dan preventif di bidang kesehatan.
Germas, kata mantan Camat Narmada ini, merupakan implementasi dari program Indonesiab Sehat yang merupakan salah satu penjabaran Nawacita Presiden Jokowi.

Oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dijabarkan dalam bentuk program Indonesia Sehat. Program ini memiliki tiga pilar, yakni paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan Jaminan Kesehatan Masyarakat (JKM).

“Dalam paradigma sehat ini masuk di dalamnya Germas ini. Makan sayur dan buah, aktivitas fisik, rutin memeriksakan kesehatan, tidak ada anggota keluarga yang merokok, bayi diberikan ASI ekslusif dan banyak indikator lain yang bisa diterapkan dalam Germas ini,” tegasnya seraya menambahkan, program Germas akan terus digalakkan, agar masyarakat Lobar lebih sehat dan lebih baik di masa mendatang.

Kata Rachman, kaitannya dengan program Indonesia Sehat, diupayakan melalui pendekatan keluarga. Dalam hal ini ada 12 indikator yang harus dicapai sebagai jabarannya. Dengan kondisi ini, Rachman memasang target, di tahun 2018 seluruh keluarga di Lobar harus memiliki profil keluarga sehat. Alasannya, pada tahun 2018, pemkab Lobar sudah bisa mengetahui setiap keluarga profil kesehatan seperti apa, sehingga keluarga tidak lagi memperkirakan penyakit yang diderita. Semua tercatat dalam data riil yang ada.

Dalam implementasi Germas kata Rachman, perlu keterlibatan semua pihak. Dipusat, Germas ini dikawal oleh 21 lembaga kementerian. Demikian juga di pemerintahan provinsi NTB dan Lobar, tidak harus dikawal oleh orang-orang Dikes.

Dicontohkannya, misalnya Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), harus aktif dalam rangka mengajak masyarakat rutin berolahraga. Begitu juga di lembaga Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian yang tugasnya menjaga ketersediaan buah, sayur dan makanan. “Dia menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan,” sebut Rachman.

Dikaitkan dengan angka harapan hidup (AHH), Lobar berada pada angka 65 tahun, berada di bawah nasional sebesar 70 tahun. Kaitannya dengan AHH, dibanding saat ini, Lobar sekarang berada pada urutan ke-4 dalam capaian angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM). AHH ini kata dia, banyak variabelnya, seperti angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (AKI), angka kesakitan kasar (AKS) dan kasus permasalah gizi lainnya. (LPA/humas)

PULUHAN MURID PAUD SERBU KANTOR DAMKAR LOBAR

Giri Menang, Selasa 7 November 2017 – Pemandangan berbeda terlihat di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran Lombok Barat (Lobar). Pagi tadi (7/11), anggota Pemadam Kebakaran (Damkar) Lobar kembali dikejutkan oleh kehadiran puluhan murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kali ini, sepuluh orang guru PAUD Permata Bangsa Kodya Asri Mataram mengajak 40 muridnya untuk mengenalkan serta memberikan edukasi tentang bahaya kebakaran beserta penangannya.

“Kita ingin mengenalkan kepada anak-anak tentang bahaya kebakaran dan bagaiman pencegahannya. Di PAUD kami juga terdapat satu program tematik tentang pengenalan profesi. Diharapakan dengan kunjungan ini para siswa mendapat gambaran tentang cita-citanya kelak,” jelas Bunda Amel, ketua rombongan.

Diakuinya, Kantor Pemadam Kebakaran Lombok Barat menjadi pilihan karena lokasinya dinilai lebih aman bagi anak-anak untuk belajar.

Kepala Dinas Damkar Lobar, Fauzan Husniadi beserta jajarannya menyambut hangat kedatangan rombongan. Dalam kesempatan itu, anak-anak dikenalkan berbagai macam alat pemadam. Keceriaan semakin terpancar saat anak-anak diberikan kesempatan mengelilingi komplek kantor bupati menggunakan mobil pemadam kebakaran.

Fauzan mengatakan, kunjungan para murid PAUD kali ini merupakan kunjungan ke-12 yang diterimanya selama menjabat sebagai Kepala Dinas. Sebelumnya, kantornya juga pernah didatangi siswa-siswi mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).

Menurutnya, kunjungan semacam ini sangat sesuai dengan upaya Damkar Lobar yang lebih mengedepankan upaya pencegahan kebakaran itu sendiri. Dalam programnya, Dinas Damkar Lobar bertugas mengedukasi 75 persen ke upaya pencegahan dan 25 persen ke penanganan.

“Kami senang bisa membagi ilmu. Kami juga melakukan sosialisasi dengan mengumpulkan para Kepala Desa dan perwakilan kecamatan yang ada di Lobar beberapa waktu yang lalu. Mereka diberikan teknik dasar pencegahan dan penanganan kebakaran,” tambahnya.

Diakuinya, meski kekurangan empat armada, namun pihaknya senantiasa memberikan pelayanan yang maksimal ke masyarakat. (budi/humas)

Jokowi Akan Buka Munas Alim Ulama Dan Konferensi Nu Di NTB

Giri Menang, Selasa 7 November 2017 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat terus berbenah menyiapkan gelaran Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU) yang diagendakan berlangsung di Kabupaten Lombok Barat 23 November mendatang.

Siang tadi (7/11), Bupati H. Fauzan Khalid bersama panitia acara melakukan rapat persiapan di Ruang Rapat Jayengrane Kantor Bupati Lombok Barat. Rapat dipimpin langsung oleh bupati dan ketua panitia, H. L. Winengan. Turut hadir pada rapat tersebut sejumlah kepala SKPD Lombok Barat dan pengurus NU Provinsi dan Kabupaten Lombok Barat.

Sekretaris Nahdatul Ulama (NU) Provinsi NTB, Winengan selaku ketua panita menjelaskan, gelaran berskala nasional itu akan dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo di Islamic Center Mataram. “Rencananya, untuk penutupan akan digelar di Pondok Pesantren Darul Qur’an Bengkel, Kecamatan Labuapi Lombok Barat. Kita harapkan Wakil Presiden yang hadir menutup,” jelasnya.

Dalam pertemuan itu, dirinya berharap kepada Pemkab Lombok Barat untuk dapat membantu secara maksimal. Dikatakannya, bantuan diharapkan seperti sarana prasarana termasuk kelengkapan tempat penginapan di masing-masing pondok.

Rencananya ada dua pondok pesantren menjadi tempat berlangsungnya kegiatan Munas, yaitu Pondok Pesantren Al-Hamidy, Sesela dan Darul Qur’an Bengkel. Masing-masing akan menampung 100 orang peserta.

Menanggapi hal itu, Bupati H. Fauzan Khalid akan melakukan kajian bersama jajarannya. “Kami akan adakan rapat dulu dengan asisten dan jajaran. Nanti kita informasikan, kemudian kita tinjau lokasi. Terkait pengamanan kita adakan rapat dengan Polres,” jelas Fauzan.

Sementara itu, sekretaris panitia H. Marinah Hadi menyampaikan, panitia juga sudah menyiapkan agenda kegiatan pra-acara. “Pada tanggal 22 nya, panitia akan melaksanakan sunantan massal, kemudian ada pawai yang dimulai dari Islamic Center Mataram dan berakhir di depan Pendopo Gubernur NTB. Selanjutnya ada pasar murah atau bazar di lokasi pembukaan di Islamic Center,” paparnya. (dedy/humas)

TP- PKK Kabupaten Banyuasin Belajar Adimistrasi Ke Lobar

Giri Menang, Selasa 7 November 2017 – Prestasi PKK Desa Montong Are dalam ajang nasional sebagai juara 1 Lomba Tertib Administrasi PKK Desa telah tersebar luas.

Buktinya, pagi tadi (7/11), Kantor Sekretariat PKK Desa Montong Are dikunjungi tiga puluh anggota TP-PKK Kabupaten Banyuasin.

Kedatangan rombongan disambut langsung oleh Ketua TP-PKK Kabupaten Lombok Barat, Hj. Khaeratun Fauzan Khalid didampingi Ketua PKK Desa Motong Are, Siti Zaenab.

“Maksud dan tujuan kami untuk belajar dan mencontoh Kabupaten Lombok Barat dalam pengelolaan data administrasi dan hatinya PKK, karena selama ini perolehan prestasi yang dicapai sangat luar biasa,” ungkap Ketua TP-PKK Kab. Banyuasin, Karwana.

Dalam kesempatan itu, Hj. Khaeratun mengaku bangga atas terpilihnya Lombok Barat sebagai tujuan belajar. “Terima kasih telah menjadikan Lombok Barat sebagai tempat belajar dan contoh bagi ibu-ibu PKK Banyuasin. Semoga kedatangan ibu-ibu menambah semangat kami untuk lebih berprestasi, sesuai dengan jargon kita Ayo Lanjutkan Berprestasi!” serunya.

Dikatakannya, Lombok Barat sudah dua kali memperoleh juara l di tingkat nasional dalam lomba administrasi TP-PKK Desa, yakni pada tahun 2010 dan tahun 2017 ini.

Di akhir kunjungan, isteri bupati ini tidak lupa mempromosikan potensi wisata di Lombok Barat, terutama daerah Sekotong yang terkenal dengan keindahannya yang masih alami. Acara ditutup dengan saling tukar cinderamata antar ketua TP-PKK Kabupaten ini. (emi/humas)

Pemkab Lobar Gelar Gerakan Dukung GERMAS

Giri Menang, Rabu 8 November 2017 – Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), merupakan salah satu program dalam rangka mengajak masyarakat untuk mencegah, untuk lebih dulu sadar sebelum sakit. Karena sehat itu anugerah dari Allah SWT untuk terus dijaga, sehingga dalam hidup dan kehidupan bisa dinikmati dengan baik. Hal tersebut dikemukakan oleh Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid dalam arahannya pada gelaran Gerakan Ayo Dukung Germas di Aula Utama Kantor Bupati Lobar di Giri Menang-Gerung, Rabu (8/11).

Menurut bupati, ada banyak konten dan aktivitas yang terkandung dalam germas ini. Dia yakin, seluruh masyarakat tahu konten dan materi dalam hidup sehat yang harus dilakukan. Untuk itu, bupati mengajak seluruh komponen masyarakat dan pemerintah untuk mensosialisasikan Germas ini.

Secara khusus di Lobar, dari waktu ke waktu, dicontohkan angka harapan hidup (AHH) terus meningkat. “Sekarang posisi angka AHH kita 65 tahun,” paparnya di hadapan Pejabat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Direktur Poltekes Mataram, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar serta sejumlah mahasiswa/i Poltekes Mataram yang tengah melakukan penelitian di Lobar.

Ditekankan bupati, agar berakselerasi dalam peningkatan harapan hidup ini, minimal menyamai rata-rata AHH di tingkat nasional sebesar 70 tahun. Dan melalui Germas ini lanjutnya, memiliki peran untuk ikut mendorong meningkatnya tingkat rata-rata lama hidup masyarakat Lobar.

Hal lain yang disinggung bupati, dia melihat belakangan ini, aktivitas masyarakat untuk mengunjungi fasilitas kesehatan selalu meningkat. Dari kacamata Dikes, harus dipandang sebagai sebuah tantangan, karena menurut bupati, semakin sedikit masyarakat yang datang berobat, justru dari sisi Dinas Kesehatan dinyatakan sebuah keberhasilan. “Yang penting promotif dan preventifnya perlu ditonjolkan,” sebut bupati.

Terkait dengan kegiatan Germas, gerakan ini tidak akan berhasil jika hanya segelintir lembaga yang turut proaktif. Namun sebaliknya, Germas ini bisa sukses jika semua komponen pemerintah dan masyarakat turut terlibat di dalamnya. “Kita meminta bantuan semua pihak, Germas ini mudah-mudahan menjadi gerakan massal,” harapnya.

Senada dengan itu, kegiatan ajakan untuk mendukung Germas ini, merupakan penjabaran dari kegiatan Kemenkes, disambut oleh DPR, selanjutnya menjalar ke tingkat yang lebih bawah yakni keluarga besar Poltekes Mataram.

“Masyarakat juga perlu mendapat sosialisasi dari kegiatan gerakan hidup sehat ini,” harap bupati.

Di tempat yang sama, wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Dra. Hj. Ermalena mengatakan, dari hasil penelitian terakhir oleh Kemenkes RI menyatakan, saat ini pola penyakit sudah berubah. Kalau dulu disebut penyakit menular, sekarang penyakit tidak menular. Ini secara mudah bisa terindikasi, semisal di sekitar lingkungan rumah. Kalau ada yang meninggal, bisa dipastikan karena stroke, hipertensi, diabet, jantung atau gula darah. “Ini yang terjadi di sekitar masyarakat kita,” kata Ermalena.

Melihat kondisi ini, maka keluarlah kebijakan pusat melalui Germas. Tujuannya, agar masyarakat memiliki pola hidup sehat. Oleh karena itu lanjut dia, ada beberapa perintah dari Germas ini. Perintah itu antara lain, melakukan gerakan fisik selama 30 menit dalam sehari, mengkonsumsi sayur dan buah yang cukup, jangan datang ke Puskesmas hanya saat sakit, berhenti merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, melakukan BAB dalam jamban dalam rumah. “NTB harus lebih baik, jangan sampai saya dikatakan tidak ikut berpartisipasi,” jelas anggota DPR RI Dapil NTB ini. (LPA/humas)

Rayakan Hari Jadi, Desa Saribaye Tampilkan Kayaq Sandongan

Giri Menang, Minggu 5 November 2017 – Memeriahkan usianya yang ke-6, Pemerintah Desa Saribaye menampilkan kelompok kesenian Kayaq Sandongan di halaman SDN 1 Saribaye, Sabtu (4/11). Kesenian asli Dusun Sandongan ini diperkirakan sudah berusia ratusan tahun dan tergolong langka.

Kayaq Sandongan merupakan kesenian menyerupai wayang orang yang dimainkan oleh tujuh orang bertopeng menggunakan kostum khusus. Peran yang dimainkan masing-masing bernama Amaq Darmi (Kayaq), Amaq Pang, Ide, Jempiring, Amaq Kelokop dan Inaq Kue. Dalam pertunjukannya, para pemeran menggunakan Bahasa Sandongan asli dan diucapkan seperti lagu (tembang). Pertunjukan juga diiringi musik khas menggunakan gendang, seruling, rincik dan lainnya.

Kepala Desa Saribaye, Sarawan Sukadani berharap, kesenian Kayaq Sandongan dapat kembali ditampilkan dan dicatat sebagai salah satu warisan budaya Kabupaten Lombok Barat.

“Kayak Sandongan ini konon sangat terkenal se-Pulau Lombok. Saya ingin mengingatkan generasi sekarang, kami harus mampu melakukan apa yang dilakukan generasi terdahulu, yaitu membawa nama dusun dan desa bisa terkenal. Semoga Kayak Sandongan bisa dipatenkan sebagai warisan budaya kita,”harapnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid yang berkesempatan hadir saat itu juga memerintahkan Kepala Dinas Pariwisata, Ispan Junaidi untuk segera menindak lanjuti keinginan Kades Sarawan tersebut.

“Tari-tarian Indonesia justru diklaim oleh negara lain, dan untuk konten seni Kayak Sandongan ini harus kita antisipasi. Segera kita patenkan,” ujarnya.

Untuk lebih mengenalkan kesenian ini, bupati juga menginstruksikan agar kesenian Kayak Sandongan dapat ditampilkan di even Perang Topat dan even lainnya.

Ditemui usai acara, Ispan berjanji akan melakukan pembinaan pada genersi muda untuk melestarikan kesenian ini. Dirinya berjanji akan melakukan kordinasi yang intens dengan Dewan Kesenian dan Kebudayaan bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk tindaklanjut instruksi bupati.

“Tahun depan kita anggarkan untuk pembinaannya juga. Kesenian ini warisan budaya. Jangan sampai punah. Pegelaran ini merupakan proses pelestarian. Kalau tidak ada performance ini bisa dibayangkan nantinya akan punah. Terutama narasinya, pakemnya itu, harus dijaga,” tegasnya.

Hingga saat ini, tercatat ada 223 kelompok kesenian se-Lombok Barat yang hidup dan prodktif. (romi/humas)

Fauzan : Toleransi Di Lobar Terjaga

Giri Menang, Minggu 5 November 2017 – Nusa Tenggara Barat termasuk Kabupaten Lombok Barat, layak masuk menjadi toleransi dunia karena telah memberikan contoh toleransi yang baik antar umat beragama. Itu juga diakui oleh rektor Universitas Al-Azhar Kairo Mesir saat hadir temu ulama di Islamic Center Mataram belum lama ini. Toleransi yang sudah terbangun baik ini harus kita pertahankan.

Hal itu disampaikan Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid saat menghadiri simekrame (silaturrahmi) dengan umat Hindu di Dusun Karang Jasi Tragtag, Desa Batu Kumbung, Kecamatan Lingsar, Jum’at (3/11).

Lebih lanjut mantan Ketua KPU NTB itu mengatakan, di Lombok Barat (Lobar) hampir tidak ada konflik. “Itu membuktikan bahwa masyarakat Lobar khususnya Lingsar, persatuan dan kebersamaannya tetap terjaga,” ujar Fauzan sembari mengambil pegelaran seni budaya perang topat sebagai gambaran toleransi antar suku Sasak dan Bali.

Ajakan senada juga diserukan Ketua Parisade Lombok Barat, I Nyoman Sembah. Ia mengajak seluruh umat Hindu agar menjalin kesatuan dan persatuan untuk mendukung setiap progam pembangunan pemerintah. “ Inilah contoh pemimpin yang mencintai umatnya. Marinkita dukung seluruh program pemerintah untuk memajukan Lombok Barat yang lebih baik,” serunya.

Dalam kesempatan itu, bupati juga menyerahkan dana Punie kepada pengurus pura Tirta Gangga Punikan dan Pure Pancor Munjuk Karang Jasi Lingsar serta sumbangan pipa air sepanjang 400 meter untuk mengalirkan air dari Pancor Munjuk menuju masjid setempat.

Hadir mendampingi bupati, Kepala Dinas Dukcapil H. Muridun, Kepala Dinas PUPR I Made Arthadana, dan sejumlah Kepala SKPD lainnya. (dedy/humas)

Kades Gegelang : Pembangunan Desa Jadi Bukti Perhatian Pemerintah

Giri Menang, Minggu 5 November 2017 – Desa Gegelang genap berusia enam tahun. Sebagai ungkapan rasa syukur, Pemerintah Desa Gegelang menyelenggarakan berbagai kegiatan. Mulai dari aneka lomba, santunan anak yatim dan pengajian umum.

Kepala Desa Gegelang Safiuddin sendiri mengaku bangga dengan perkembangan yang ada di desanya. Ia mengaku, apa yang ada di desanya menjadi bukti bahwa selama ini Desa Gegelang telah melakukan pembangunan.

“Keberhasilan pembangunan di Desa Gegelang merupakan dukungan semua pihak terutama Pemerintah Daerah. Infrastruktur jalan sudah baik, lampu jalan sudah terpasang, begitu juga irigasi untuk petani sudah selesai. Itu bukti kalau Pemerintah memperhatikan kita, termasuk pembangunan kantor desa dan musholla,” jelasnya dalam sambutannya sebelum dimulainya pengajian umum oleh TGH. M. Taisir di kantor Desa Gegelang, Sabtu (4/11).

Bupati Lombok Barat diwakili Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) H. Lalu Edy Sadikin berharap agar Desa Gegelang semakin maju, sejahtera aman dan nyaman. “Jaga kondusifitas desa. Jika aman semua bisa kita lakukan. Komunikasi dan koordinasi itu penting agar informasi ke masyarakat nyambung dan jelas,” tegasnya.

Turut hadir pada kesempatan itu, Kapolsek Lingsar, Ketua Forum Kepala Desa Kecamatan Lingsar, Kepala Desa Bug-Bug dan tokoh masyarakat Desa Gegelang. (dedy/humas)

Ribuan Ibu Dan Anak Hadiri Gebyar PAUD

Giri Menang, Minggu 5 November 2017 – Ribuan balita dan ibu-ibu memenuhi halaman kantor Camat Gunungsari, Sabtu (4/11). Kehadiran ribuan anak dan ibunya itu dalam rangka memeriahkan Gebyar PAUD dan Pendidikan Non Formal Hari Anak Nasional tingkat Kabupaten Lombok Barat (Lobar) 2017.

Ribuan anak dan ibunya itu sudah berdatangan sejak pukul 08 pagi. Mereka berdatangan dari 10 kecamatan yang ada di Lobar. Mereka ditempatkan di bawah terop yang dibagi menurut kecamatannya. Mirip kafilah MTQ, murid Paud beserta orang tuanya ini dengan sabar menunggu dimulainya acara.

Awal acara dimeriahkan dengan tampilan drumband salah satu SD yang ada di kecamatan Gunungsari.

Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam sambutannya mengatakan, anak-anak yang tergabung dalam PAUD adalah generasi bangsa yang akan menggantikan orang tua kelak. Untuk itu anak-anak PAUD harus mendapatkan perhatian guna menyongsong generasi emas yang akan kita peroleh 32 tahun lagi, tepatnya tahun 2045.

“Anak-anak ini adalah modal kita yang akan gantikan kita kelak,” ucap Bupati Fauzan.

Sebagai bentuk perhatian dan dukungan terhadap calon generasi emas ini, bupati berjanji tahun 2018 nanti akan memberikan perhatian lebih kepada para tutor PAUD. Perhatian yang diberikan ini berbentuk insentif pendidikan PAUD. Begitu pula kepada mitra PAUD yang ada di Lobar seperti Himpunan PAUD Nasional Indonesia (HIMPAUDNI) dan Ikatan Guru TAK Indonesia (IGTKI) juga akan diberikan operasional kelembagaan.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Hendrayadi mengatakan, jumlah peserta yang diundang adalah 1.095 peserta yang berasal dari 365 PAUD sebagai Lobar. Masing-masing PAUD mengirimkan 3 anak dan 1 pendamping. Selain itu diundang juga 1.436 guru PAUD sebagai Lobar.

“Dari pengamatan di lapangan, jumlah peserta jauh melampaui jumlah undangan. Dari 1.500 kertas untuk menggambar yang disediakan, semuanya habis. Jadi yang hadir bukan hanya 3 utusan per PAUD tapi seisi PAUD. Ini belum ditambah guru, dan orang tuanya yang ikut hadir mendampingi anaknya,” jelasnya. (afgan/humas)

Tahun 2018, Bupati Prioritaskan Jalan

Giri Menang, Minggu 5 November 2017 – Infrastruktur jalan menjadi salah satu tolak ukur perkembangan pembangunan di desa. Bagusnya akses jalan juga dapat memberikan manfaat besar untuk perekonomian masyarakat khususnya di tingkat pedesaan.

Mengingat jalan yang terus bertambah, selain dibutuhkannya perbaikan juga dibutuhkan pemerataan pembangunan di semua desa. Misalnya, salah satu ruas jalan di Desa Grimak yang panjangnya sekitar 1 kilometer dan lebar 4 meter, namun belum dilakukan pengaspalan.

“Padahal jalan ini banyak manfaatnya. Selain jalan menuju sekolah, juga sebagai akses alternatif menuju tempat pemakaman umum masyarakat Dusun Montor. Itu butuh sentuhan pemerintah daerah, melihat kemampuan desa terbatas tidak mampu membiayai jalan yang anggarannya membutuhkan angka yang besar,” kata Kepala Desa Grimak Habibullah di hadapan Bupati H. Fauzan Khalid dalam kegiatan Safari Jum’at Bupati di Masjid Nurul Yaqin Dusun Montor, Jum’at (3/11).

Menanggapi hal itu, bupati berjanji akan mengabulkan permintaan Kades Habibullah. Bahkan, ia berjanji akan menjadikan infrastruktur jalan sebagai prioritasnya di tahun 2018. Salah satunya kebutuhan jalan di Kecamatan Narmada.

“Untuk itu masyarakat diharap bersabar, karena target Pemerintah Kabupaten Lombok Barat di tahun 2018, ada sekitar 90 kilometer jalan se-Lombok Barat yang harus diaspal,” jelasnya. (dedy/humas)

1 108 109 110 111 112 242