Agenda Rapim II Tanggal 3 Desember 2015

  1. Pengarahan umum Plt. Bupati Lombok Barat
  2. Mekanisme pemberian Bansos dan Hibah (Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra)
  3. Evaluasi temuan BPK, Inspektorat Provinsi dan Inspektorat Kabupaten (Inspektur)
  4. Evaluasi RPJMD, mekanisme perancangan dan capaian IPM (Bappeda);
  5. Persiapan Refleksi Akhir Tahun 2015 (Asisten Bidang Administrasi Umum)
  6. Target dan realisasi pendapatan asli daerah s/d November 2015 (Kepala DPPKD)
  7. Ekspose Kepala SKPD dalam bentuk Powerpoint, meliputi program, target dan realisasi anggaran (s/d 30 November 2015), kendala/permasalahan dan solusi, serta proyeksi realisasi s/d 20 Desember 2015 (ditunjuk secara acak);
  8. dan lain-lain.

Urgensi Public Speaking Untuk Aparatur Sipil Negara

 Oleh:

H.Prasetya Utama, M.Kes

(Widyaiswara BKD Kab.Lombok Barat)

 

 

Pendahuluan

Public speaking merupakan kemampuan mutlak yang harus dimilik oleh setiap pemimpin, jika kita lihat, para pemimpin besar dunia Hitler, Barack Obama, hingga Presiden Soekarno mempunyai kemampuan public speaking yang luar biasa. Begitu pentingnya Public Speaking bagi seorang pemimpin, maka tidak bisa tidak kemampuan tersebut harus dilatih secara serius. Kemampuan Public Speaking yang sederhana, tidak mungkin bisa membawa pengaruh yang kuat pada para pengikutnya. karena itu dibutuhkan keterampilan khusus dan teknik tertentu agar public speaking yang dilakukan dapat lebih efektif.

Public Speaking adalah kegiatan mengkomunikasikan pesan tertentu kepada lebih dari 2 orang pendengar. Public Speaking juga adalah kombinasi antara pengalaman, kemampuan diri, manajemen serta seni dalam berbicara di depan umum (Charles Bonas Sirait, 2007). Tujuan berbicara adalah menyampaikan pesan, sehingga dalam berbicara perlu diperhatikan situasi dan keragaman pendengar sehingga pesan dapat diterima dengan sebaik-baiknya.

Seni berbicara di depan umum bukan hanya perlu dimiliki oleh pejabat atau muballigh atau pembicara publik lainnya, tetapi perlu dikuasai oleh semua orang, karena keahlian ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan juga kepercayaan publik. Di era komunikasi seperti sekarang ini, semakin diperlukan apalagi sebagai seorang Aparatur Sipil Negara(ASN), maka seharusnya menpunyai kompetensi/kemampuan ilmu berbicara ini untuk dapat mempengaruhi orang lain secara efektif.

Dalam materi ini akan dipaparkan beberapa teknik meningkatkan kemampuan berbicara di depan publik.

  1. Model Komunikasi

Komunikasi yang ideal adalah apabila pesan yang dikirim oleh pengirim diterima dengan baik berupa umpan balik yang sesuai oleh penerima pesan. Tetapi pada kenyataannya, komunikasi seringkali mengalami gangguan, sehingga umpan balik yang diharapkan pengirim tidak dapat tercapai. Misalnya dalam komunikasi kampanye, ada banyak faktor yang dapat menjadi pengganggu sampainya pesan dari pengirim, yaitu antara lain, relawan, media, dll. Oleh karena itu perlu diperhatikan faktor gangguan ini dalam menyampaikan pesan.

Pesan yang sampai kepada penerima secara langsung akan bisa sangat jauh berubah bila diterima oleh pendengar tidak langsung, apalagi bila semakin panjang tahapan pesan tersebut ke sumber pesan. Oleh karena itu, ada beberapa aspek yang perlu dipersiapkan dalam berbicara di depan publik, yaitu :

  1. Merumuskan pesan
  2. Memahami pendengar
  3. Mengkomunikasikan pesan dengan tepat

 

  1. Urgensi merumuskan pesan :
  • Pesan Anda adalah inti dari strategi komunikasi Anda
  • Pesan Anda adalah visi yang memotivasi basis pemilih Anda dan memenangkan suara dari para pemilih yang dapat dipengaruhi
  • Pesan Anda harus:
    • Mewakili nilai-nilai yang Anda miliki
    • Berbicara kepada orang-orang dengan menggunakan bahasa yang berarti/yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari mereka
    • Hubungkanlah pandangan anda dengan pandangan pemirsa yang jadi target Anda
  1. Beberapa tipe pendengar :
  • Pihak Anda/Basis Pemilih Anda – berencana untuk mendukung proyek/ide anda dan tidak akan mengubah pikiran mereka
  • Pihak Lawan – berencana untuk mendukung lawan anda dan tidak akan mengubah pikiran mereka
  • Pemilih yang Dapat Dipengaruhi – saat ini belum memutuskan/memilih, dan akan menetapkan pilihan mereka berdasarkan kesuksesan komunikasi pesan anda
  1. Mengkomunikasikan pesan dengan tepat.

Lima elemen penting dalam menyampaikan pesan dengan efektif

  1. Jelas & Singkat Padat – mudah dimengerti
  2. Mendorong – bagi para pemilih yang dapat dipengaruhi
  3. Memberikan kontras – membedakan Anda dari yang lain
  4. Berhubungan – dengan apa yang dianggap penting bagi pemilih yang dapat dipengaruhi
  5. Disampaikan secara konsisten – sampai Anda bisa mendengarnya, terus menerus… terus menerus… terus menerus…

Perlu diingat, bahwa Pesan seharusnya tidak berubah setiap saat, hati-hati dalam mengeluarkan pernyataan politis, sebaiknya pesan disampaikan bukan sebagai pidato dan bukan hanya slogan. Upayakan berbicara dengan hati- gunakanlah bahasa yang berarti dan yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pendengar akan lebih menanggapi pesan-pesan yang bersifat positif daripada yang negatif.

Ada 5 cara memengaruhi publik, yaitu pertama memberikan hiburan (entertainment) bagi publik, kedua membagi informasi dengan mereka, ketiga memberikan pengalaman yang menimbulkan motivasi, keempat memberikan inspirasi dan kelima transformasi, atau melaksanakan perubahan.

Jagalah agar pesan tetap sederhana dan sering-seringlah ulangi mengatakan pesan itu

Jika Anda belum bosan dengan pesan Anda, berarti Anda belum cukup menyampaikannya. Karena, PENGULANGAN adalah kunci untuk mempengaruhi. Menurut Gary Orren’s “Persuasion”, yaitu rule of 3, dimana pengulangan pesan yang efektif adalah sebanyak 3 kali. Gunakan maksimal 3 jenis topik/sub topik dari semua pesan-pesan Anda, karena penyampaian pesan melalui 3 topik atau 3 kali pengulangan adalah cara yang paling efektif diterima pendengar. Secara khusus, dalam berpidato, perlu diperhatikan hal-hal berikut :Pidato terdiri dari :

  1. Pembukaan – Katakan kepada para penonton apa yang akan Anda sampaikan
  2. IsiSampaikan kepada para penonton
  3. PenutupanKatakan kepada mereka apa yang telah Anda sampaikan

Perencanaan, melakukan persiapan dan berlatih adalah kunci utama agar pidato anda berhasil.

Ketika berada di depan publik, sikap tubuh Anda juga menjadi penentu keberhasilan diterimanya pesan Anda, karena penyerapan informasi selain melalui verbal, juga melalui para verbal dan non verbal. Bahkan, pesan yang disampaikan secara non verbal ternyata lebih mudah diserap (ñ55%) daripada para verbal (38%) dan verbal (7%).

Ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam bersikap dinamis dalam berbicara, yaitu :

Kontrol Tubuh – Gerakan – Kontak Mata – Variasi Vokal

  1. Kontrol Tubuh berdiri dengan sikap santai menghadap pemirsa dengan sikap nyaman dan berat tubuh seimbang.
  2. Gerakan Gunakan tangan dengan cara yang sama seperti ketika Anda berbicara empat mata dengan seseorang. Jadilah diri Anda sendiri. Hindari meletakkan tangan tetap di satu posisi dan terus-menerus berada dalam posisi tersebut. Hindari gerakan yang memperlihatkan Anda gugup – menarik-narik kuping, memainkan rambut, atau menggaruk-garuk lengan Anda.
  3. Kontak Mata Kontak mata yang dilakukan dengan baik akan membuat pemirsa merasa terlibat dan membantu Anda mengetahui reaksi pemirsa. Pandang ruangan dengan mata Anda. Juga seluruh ruangan. Carilah wajah pemirsa yang ramah di depan, belakang, tengah, kiri dan kanan ruangan.
  4. Intonasi / Variasi Vokal
  • Di dalam sebuah pidato, suara pembicara bisa keras atau lembut. Intonasi dapat membuat penyampaian menjadi ringan atau serius, tajam atau berempati.
  • Jalannya pidato dapat bervariasi antara lambat dan cepat. Penggunaan JEDA menciptakan penekanan dan jeda juga merupakan hal yang natural dalam penyampaian pidato/pesan.

Beberapa tips dalam Public Speaking :

  1. Melibatkan audiens
  • Komunikasi perlu diadakan secara dua arah agar dapat saling memberi feedback
  • Menyerap informasi hanya melalui pendengaran hasilnya kurang optimal
  • Sedikit kontak pribadi, tidak melakukan kontak mata, dan tidak memanggil dengan nama peserta
  • Membuat peserta pasif
  • Selalu mengkritik pertanyaan, usulan, jawaban, dan tingkah laku peserta
  • Membuat peserta merasa bodoh karena bertanya

2. Teknik mengajukan pertanyaan :

  • Ajukan satu pertanyaan dalam satu waktu
  • Hindari pertanyaan tertutup dan direktif
  • Pertanyaan harus terfokus, tidak kabur
  • Ajukan pertanyaan yang memungkinkan peserta menunjukkan kepandaiannya
  • Ajukan pertanyaan yang merangsang interaksi peserta
  • Perhatikan peserta yang diam
  • Tunggu jawaban beberapa saat

3. Teknik merespon dari jawaban pendengar :

  • Perhatikan jawaban verbal dan non-verbal
  • Variasikan respon untuk jawaban yang berbeda
  • Puji jawaban yang benar
  • Perbaiki jawaban yang salah dengan cara tidak mengkritik

4. Mengakhiri pembicaraan

  • Simpulkan pembicaraan
  • Akhiri dengan mengutip kata-kata bijak yang sesuai dengan tema anda
  • Buat pertanyaan yang dramatis
  • Jika ide anda berupa ajakan, beri semangat melakukannya

5. Beberapa hal yang TIDAK BOLEH dilakukan ketika berbicara di depan umum :

  • Mengulangi gerakan yang sama terus menerus
  • Menggunakan gerakan tangan secara berlebihan walaupun bervariasi
  • Menyembunyikan tangan dalam saku
  • Berpegangan erat-erat pada podium sepanjang pembicaraan
  • Menggunakan gerakan-gerakan yang liar dan tidak terkendali atau isyarat-isyarat yang tidak jelasBeberapa mitos yang menghambat kemampuan berbicara :

Kegugupan adalah pertanda kelemahan, Anda harus sempurna, Anda harus punya bakat, Anda harus menjadi pelawak, Semua yang Anda katakan harus penting, Kegugupan saya lebih buruk dari kegugupan orang lain, Tugas itu terlalu menakutkan dan sulit untuk ditangani, Anda harus bersikap ramah untuk menghadapi penonton, Semuanya berakhir kalau Anda melakukan satu kesalahan, Semuanya berakhir kalau Anda melakukan satu kesalahan. Demikian beberapa uraian dan kiat dalam melakukan public speaking, untuk menguasai ilmu berbicara di depan publik, tidak ada cara lain selain melakukan latihan sesering mungkin, yaitu dengan misalnya berlatih berlatih di depan cermin, berlatih di depan orang yang dipercaya, berlatih dengan merekam, atau berlatih di tempat pertemuan. Kemampuan berbicara di depan publik disamping amat diperlukan oleh seorang ASN dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, juga dapat menjadi aset bagi karir atau pribadinya.

IF YOU THINK YOU CAN ……YOU CAN

Semoga Allah selalu memberikan kemudahan dan keberkahan atas setiap urusan Anda

Referensi :

Bahan-bahan pelatihan public speaking dari National Democratic Institute (NDI)   2. Charles Bonar Sirait, “The Power of Public Speaking”, Gramedia, 2007

Gilimas, Angin Surga Pariwisata Lobar

F-Kapal-3GIRI MENANG – Pembangunan Pelabuhan Gilimas, dikebut PT Pelindo III Cabang Lembar. Pembebasan 60 hektare lahan dilakukan, guna mendukung pembangunan pelabuhan yang berlokasi di sebelah Barat Pelabuhan Lembar itu.

”Kita sudah bebaskan lahan 60 hektare, 21 hektare di antaranya akan mulai dibayar Desember nanti,” kata General Manager PT Pelindo III Cabang Lembar Baharuddin, kemarin.

Namun kata dia, 60 hektare lahan yang telah dibebaskan, belum mencukupi. Paling tidak, PT Pelindo III Cabang Lembar minimal membutuhkan 100 hektare lahan untuk Pelabuhan Gili Mas.

”Bertahap nanti pembebasan lahannya, untuk sekarang sudah ada 60 hektare,” ujarnya.

Dijelaskan Baharudin, dalam pembebasan lahan ini, pihaknya telah mengeluarkan dana lebih dari Rp 90 miliar. ”Tiga kali pembebasan lahan, tahun 2013 satu kali, di 2015 ini dua kali. Itu dananya kalau tidak salah Rp 90 miliar lebih,” terangnya.

Ke depan, dengan lahan yang telah ada saat ini, PT Pelindo III Cabang Lembar, akan mulai melakukan penataan areal. Awal tahun 2016 nanti, tanah yang telah dibebaskan akan mulai disertifikat.

Menurut dia, keberadaan Pelabuhan Gilimas akan membantu Pemerintah Daerah Lombok Barat dalam pengembangan infrastruktur. Tak hanya itu, pelabuhan yang dirancang untuk pelabuhan kapal pesiar ini, tentunya akan membantu pemda dalam mendukung sektor pariwisata.

”Memang nanti akan difokuskan untuk tempat sandar kapal pesiar yang membawa wisatawan. Tapi, bukan itu saja, Pelabuhan Gilimas akan digunakan sebagai tempat bongkar muat peti kemas,” ungkapnya.

Selama ini, banyak kapal pesiar yang datang, tidak bisa bersandar di Pelabuhan Lembar. Dikarenakan, infrastruktur di Pelabuhan Lembar tidak mendukung untuk bersandarnya kapal pesiar.

Sehingga, nantinya di Pelabuhan Gilimas akan dibuat dermaga dengan panjang mencapai 1.250 meter, dengan kedalaman 18 meter. Sehingga, diharapkan dapat menampung kapal pesiar maupun kapal peti kemas.

”Satu kapal pesiar bisa membawa 4.000 wisatawan, jadi bayangkan efek yang akan diberikan jika nantinya Pelabuhan Gilimas ini rampung,” ujarnya.

Tak hanya itu, dengan adanya Pelabuhan Gilimas, akan mendukung program Presiden Jokowi terkait tol laut. Sehingga, menciptakan sistem transportasi laut yang berkesinambungan. Tanpa putus.

Baharudin mengungkapkan, progres Pelabuhan Gilimas saat ini cukup menggembirakan. Pasalnya, kepengurusan terkait AMDAL (Analis Mengenai Dampak Lingkungan) dan RIP (Rencana Induk Pelabuhan) telah selesai.

”Sudah beres itu, tinggal kita tunggu izinnya keluar,” ungkap dia.

Terpisah, Kepala Desa Labuan Tereng Taufik Asyari menyatakan, menyambut gembira dengan dibangunnnya Pelabuhan Gilimas ini. Terlebih lagi, dalam prosesnya selalu melibatkan desa, hingga ke unsur yang paling bawah.

Hanya saja kata dia, ia meminta kepada PT Pelindo III Cabang Lembar, memprioritaskan warganya, sebagai tenaga kerja di Pelabuhan Gilimas.

”Selama warga kami mampu dalam melakukan pekerjaan yang ada di Pelabuhan Gilimas, kami minta Pelindo untuk tidak mengambil warga luar. Selain itu, diharapkan porsi untuk Corporate Social Responsibility (CSR) 80 persennya diberikan untuk warga Desa Labuan Tereng,” harapnya.

Karena itu, agar warganya menjadi pilihan utama sebagai tenaga kerja di Pelabuhan Gilimas, ia menginstuksikan ke setiap kepala dusun untuk memberikan pelatihan dan sejenisnya.

”Nanti tentu akan ada pelatihan, agar mampu bersaing. Intinya, berdayakan warga kami, selama memenuhi persyaratan. Kalau tidak memenuhi, silahkan ambil dari luar,” tandas Taufik. (cr-dit/r4)

Sumber

Potensi Desa Harus Diperjelas

Potensi Desa Harus Diperjelas

Pengamat ekonomi dari Core Indonesia Dr. Hendri Saparini menilai banyak potensi desa di Indonesia yang belum muncul ke permukaan. Padahal jika potensi itu dimafaatkan, maka upaya membangun ekonomi desa akan lebuh mudah dan cepat terlaksana.

“Potensi di daerah harus diperjelas dan dirumuskan dalam buku agar terlihat lebih jelas. Sebab ini jadi acuan juga dalam menjalankan program desa,” ujar Hendri dalam diskusi peluncuran Indeks Desa Membangun (IDM) di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Jakarta, Senin (19/10).

Masalah yang ada di desa, lanjut dia, harus segera ditindaklanjuti agar proses pembangunan bisa berjalan secara merata. Ketimpangan pembangunan antar desa dan antar daerah juga perlu mendapat perhatian khusus. Pembangunan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, serta penguatan desa berbasis potensi lokal harus dijalankan secara simultan.

“Peningkatan ekonomi untuk membantu membangun desa itu tentu yang sesuai dengan karakteristik dari masyarakat itu sendiri. Membangun desa yang melibatkan masyarakat memang harus,” ujarnya.

Hendri menilai program yang mensejahterakan masyarakat harus dijalankan  berkelanjutan, dengan begitu akan ada langkah-langkah program peningkatan secara terus menerus,” tukasnya.

Sumber

Luncurkan IDM, Menteri Marwan Ingin Pembangunan Desa Lebih Komprehensif

berita1664 kemendesPembangunan desa selama ini dianggap terlalu ekonomistik, padahal selain ukuran ekonomi, desa adalah entitas sosial politik. Karena itu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi meluncurkan Indeks Desa Membangun (IDM) guna memberikan perspektif pembangunan desa yang lebih komprehensif. Menteri Desa Marwan Jafar menegaskan bahwa IDM yang diluncurkan ingin meletakkan prakarsa dan kuatnya kapasitas masyarakat sebagai basis utama dalam proses kemajuan dan pemberdayaan desa. IDM ini diharapkan bisa memperkuat pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 (lebih…)

Mendagri: Deteksi Dini Konflik Sosial Harus Dimulai dari Tingkat Kecamatan

 JAKARTA – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mewacanakan agar forum kerukunan umat beragama oleh pemerintah daerah tidak hanya ada di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Menurut dia, forum tersebut seharusnya sampai ke tingkat kecamatan. Hal ini sebagai langkah mengantisipasi terjadinya konflik sosial dan agama.

“Kecamatan merupakan wilayah terdepan sebagai koordinator pemerintah desa/Kelurahan. Seandainya camat beserta mitranya Danramil dan Kapolsek memiliki kepekaan dan kemampuan deteksi dini yang baik, maka akan mampu mencegah terjadinya konflik seperti yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil,” ujar Tjahjo, melalui pesan singkat, Kamis (15/10/2015).

Menurut Tjahjo, sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, camat sebagai ketua forum komunikasi pimpinan kecamatan (forkompimcam) perlu menjalankan fungsi koordinasi dengan TNI dan Polri, termasuk lurah dan kepala desa.

Selain itu, camat perlu menjalin komunikasi dengan tokoh agama, tokoh adat dan berbagai lapisan masyarakat. Menurut Tjahjo, camat tidak hanya bertugas memimpin pemerintahan daerah di tingkat desa dan kelurahan, tetapi secara terpadu melakukan penanganan konflik sosial. Hal itu termasuk melakukan deteksi dini konflik, dan pencegahan dengan melibatkan berbagai forum yang ada.

Tjahjo mengungkapkan, salah satu tolak ukur keberhasilan pejabat pusat dan daerah antara lain adalah mewujdkan tata kelola pemerintahan yg efektif, efisien, dan taat kepada aturan hukum. Kemudian, dengan cepat dan tanggap menangani masalah-masalah yang dihadapi warganya.

“Seharusnya terbangun interaksi yang kuat antara pemda dan masyarakatnya agar tidak terjadi salah pengertian atau miskomunikasi yang bisa menimbulkan konflik,” kata Tjahjo.

Kementerian Dalam Negeri akan segera membuat surat edaran dan mengirimikannya kepada seluruh camat. Surat edaran tersebut berisi instruksi, agar tugas dan fungsi camat sebagai ketua forkompimcam dan ketua tim terpadu penanganan konflik sosial di wilayahnya dapat dilaksanakan dengan lebih maksimal.

Sumber

Menperin: Kontribusi PDB Ekonomi Kreatif Ditargetkan 7,5%

Menteri-Saleh-HusinEkonomi kreatif merupakan sektor strategis dalam pembangunan Indonesia ke depan, karena telah mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Pada tahun 2013, pertumbuhan ekonomi kreatif mencapai 5,76% atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 5,74%.

Menteri Perindustrian Saleh Husin menyatakan, pada tahun 2015-2019 mendatang kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif ditargetkan mencapai 7-7,5% dengan syarat pertumbuhan PDB Industri Kreatif minimal 5-6%. Selain itu, tingkat partisipasi tenaga kerja industri kreatif juga ditargetkan mencapai 10,5 -11% dari total tenaga kerja nasional, dan peningkatan devisa negara mencapai 6,5% – 8%.

“Oleh karena itu, Pemerintah terus memacu pertumbuhan ekonomi kreatif. Adapun tiga sektor unggulan di industri kreatif yang terus dikembangkan Kementerian Perindustrian antara lain kuliner, fesyen, dan kerajinan yang hingga saat ini menjadi penyumbang terbesar terhadap PDB,” kata Menperin dalam sambutannya pada acara pembukaan Pameran Sriwijaya Exhibition III di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (6/10).

Menperin berharap, tiga sektor unggulan industri kreatif nasional khususnya di Sumatera Selatan akan terus dikembangkan dengan tidak tergantung pada material impor agar tidak terkena imbas kenaikan nilai tukar dollar yang sedang terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia.

“Sumatera Selatan memiliki potensi yang luar biasa untuk mengembangkan ekonomi kreatif.Hal ini dapat dilihat dari unsur kreativitas pada industri kerajinan dan sandang seperti pada produk kainsongket,” kata Menperin.

Songket Palembang dilihat sepintas tampak selaras pada jenis kain-kain songket di wilayah lain seperti Jambi, Riau, dan Medan.Namun menurut sejarahnya, kain Songket Palembang mempunyai pengaruh cukup kuat dari India dan Tiongkok sehingga kain ini memberikan nilai tersendiri yang dapat menunjukkan kebesaran bagi orang-orang yangmengenakannya. Selain itu jugaterlihat bahwa kain songket dibuat dengan keterampilan masyarakat yang tinggi danbukan sekedar memahami cara untuk membuat kain.

“Oleh sebab itu,kain songket masih tetap eksis di era globalisasi ini karena adanya proses pembelajaran antar generasi, dan akhirnya kainsongket tidak hanya sekedar selembar kain sebagai benda pakai, akan tetapi berupa simbol budaya yang telah ada dalam kehidupan tradisi,dan kehidupan sosial di masyarakat,” papar Menperin.

Pada kesempatan tersebut, Menperin meminta kepada para pelaku industri kreatif nasional khususnya di Sumatera Selatan untuk terus berkreasi dan menciptakan produk-produk baru serta memperbaiki kekurangan untuk peningkatan kualitas, sehingga akan mampu bersaing dengan produk-produk sejenis dari negara lain.

Sementara itu, Dirjen IKM Euis Saedah mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah strategis dalam upaya pengembangan industri kreatif yang disebutnya sebagai ”empat langkah ditambah satu”, yakni penguatan keterampilan atau kompetensi para perajin (SDM), memfasilitasi teknis produksi dengan mengoptimalkan peralatan, menguatkan adanya standar, dan melindungi karya mereka dengan HKI. Sedangkan tambahan satunya adalah penguatan pasar dalam bentuk pameran-pameran diberbagai tempat khususnya di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian.

”Melaui ajang pameran ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan bekal kepada peserta ataupun perajin di Sumatera Selatan untuk menjadi wirausahawan yang tangguh, profesional, kreatif dan inovatif sehingga mendorong angka pertumbuhan, penguatan dan peningkatan daya saing global yang kita cita-citakan,” tegas Dirjen IKM.

Pameran yang diselenggarakan selama empat hari, tanggal 6 – 9 Oktober 2015 dan dibuka untuk umum pukul 09.00 – 17.00 WIB, diikuti sebanyak 46 perajin IKM binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan yang menampilkan produk-produk unggulan antara lain: kain songket, kerajinan kayu, rotan, anyaman, keramik, jumputan serta makanan khas Sumatera Selatan seperti pempek dan pindang dengan kerupuk ikan.

Sumber

1 136 137 138 139 140 242