Lobar Optimis Juarai BKB Provinsi

Giri menang-Pemkab Lombok Barat (Lobar) optimis mampu keluar sebagai pemenang dalam lomba BKB (Bina Keluarga Balita) tingkat provinsi tahun ini. Optimisme tersebut didasari karena selama empat tahun tarakhir Lobar selalu langganan menjuarai  lomba serupa ditingkat nasional.

Label juara BKB ditingkat provinsi akan dipersiapkan pemkab sebagai kado hari jadi daerah mereka yang ke-55, 17 April lalu. Desa Midang, Kecamatan Gunungsari telah ditetapkan sebagai wilayah yang mewakili Lobar dalam lomba itu. “Kita upayakan untuk dapat juara yang ke-5, karenanya dari jauh-jauh sebelumnya sudah kita persiapkan,” ujar Hj. Baiq Eva Parangan, Kepala BKBPP Lobar kepada wartawan disela-sela penilaian lomba BKB di Desa Midang , kemarin. Selain mengikuti lomba BKB, Lobar juga mengikuti 6 mata lomba lainnya seperti Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina keluarga Lansia (BKL) dan lannya,”tandasnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Lobar Hj. Nanik ZA mengungkapkan bahwa BKB merupakan program yang melekat pada BKBPP. Namun pihaknya tetap intens melakukan penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat menyangkut program tersebut. “PKK Lobar mengambil peran penting dalam program ini, terbukti  4 (empat) tahun berturut-turut sebagai langganan juara,” cetusnya. Istri  Bupati ini mengaku  banyak menemukan di masyarakat adanya persepsi yang salah soal program keluarga berencana (KB). Warga banyak yang mempercayai jika banyak anak menambah rezeki mereka . Selain itu para suami juga kerap mengancam istri untuk memberi keturunan yang beragam kelaminnya.

“Kalau anaknya cewek terus, suami mengancam istri akan dimadu. Inikan membuat istri jadi stres, ini fakta di lapangan.” tandasnya. Desa Midang juara di tingkat kabupaten untuk BKB, dan sekarang kita lombakan tingkat provinsi. Kalau nanti menang kita lombakan di tingkat nasional,” cetusnya. (Lombok Post, Jumat-26/4/2013)

DKP Kembangkan Eko Wisata Mangrove

GIRI MENANG –Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lombok Barat (Lobar) tidak ingin setengah hati melakukan pemeliharaan kawasan laut dan pesisir di wilayahnya. Tahun ini mereka siap mulai melakukan pembangunan eko wisata di kawasan Eat Mayang, Kecamatan Lembar dengan dana mencapai Rp 700 juta bersumber dari DAK (Dana Alokasi Khusus) dan program CCD IFAD.

Kepala DKP Lobar Hasbullah menjelaskan, pengembangan eko wisata mangrove ini bukan hanya upaya untuk menyelamatkan mangrove namun juga sarana wisata alam yang baru dan tidak harus melulu harus ke bagian utara.

“Dana Rp 700 juta yang didapat itu mencakup pembangunan jalan di sekitar lokasi, pembangunan prasarana dan budidaya mangrove,” kata Hasbullah.

Sebagai langkah awal, Jumat (19/4) lalu DKP bersama kelompok tani masyarakat melakukan penanaman mangrove sebanyak 15 ribu bibit. Jarak tanam antara masing-masing mangrove 1,5 kilometer sehingga luas area yang bisa ditanami mencapai 2,5 hektare.

Berdasarkan data DKP, luas area mangrove di Lobar  saat ini mencapai kisaran 315 hektare. Dari jumlah tersebut, 215 hektare merupakan lahan kritis. Dinas pun telah berupaya menggencarkan penanaman mangrove melalui sejumlah program. Selain di Eat Mayang Selatan,  rencananya lokasi penanaman mangrove akan diperluas ke titik lain di wilayah selatan Lobar.

Terkait pengembangan eko wisata, Hasbullah menambahkan pihaknya akan bekerjasama dengan dinas terkait. seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk penataan PKL di wisata kuliner serta Dinas Pariwisata untuk promosi wisata.

Sementara Ketua Kelompok Tani Nelayan Eat Mayang Selatan H. Helmy menyatakan apresiasinya atas perhatian Pemkab menyelamatkan lahan kritis mangrove di wilayahnya. Masyarakat setempat yang tergabung dalam kelompoknya pun telah membuat awiq-awiq khusus untuk menjaga kelestarian mangrove.

“Jadi di kawasan ini apabila ada oknum yang merusak mangrove atau pun melakukan penembakan burung akan dikenai sanksi,” ujarnya.

Saat ini kelompok yang beranggotakan 50 orang itu telah memiliki bibit mangrove sebanyak 150 ribu. Semua pembudidayaan dilakukan secara swadaya dibantu petugas dari DKP untuk melakukan bimbingan.

“Penanaman mangrove seperti ini sudah lama kami ingin lakukan tapi ternyata baru sekarang bisa terealisasi,” pungkasnya (Lombok Post, Rabu-24/04/2013)

UN SMP Lancar

GIRI MENANG – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk jenjang SMP dan sederajat di Lombok Barat (Lobar) kemarin, berjalan lancar di hari pertama. Begitu juga dengan UN untuk SMA, SMK, MA, dan Paket C di hari ke-3. “UN hari pertama untuk SMP Alhamdulillah lancar,” ujar H. Fathurrahim Kepala DKP Lobar kepada wartawan Senin (22/4), kemarin.

soal UN SMP tiba di Dikbud Lobar Minggu (21/4) sore dan ada kelebihan amplop yakni untuk mata pelajaran IPA sebanyak 6 amplop dan bahasa Inggris 15 amplop. “Kelebihan soal ini sudah kita kembalikan ke Provinsi agar bisa dimanfaatkan oleh Kabupaten lain yang mengalami kekurangan soal'” jelasnya.

Lobar justru mengalami kekurangan soal Matematika sebanyak 25 amplop. Mata pelajaran ini akan diujikan pada hari ketiga Rabu mendatang. “Kekurangan soal ini sudah disiapkan di Provinsi tinggal diantarkan, jadi tidak ada masalah untuk pelaksanaan UN tingkat SMP dan sederajat,” paparnya.

pada hari pertama UN SMP, ada tiga siswa yang sudah masuk Daftar Nominasi Tetap (DNT) namun tidak mengikuti UN. “Tiga siswa ini berasal dari rayon 1 Gerung tepatnya di SPDT Aik Ampat, dua siswa kawin dan satu orang ke Bali. Ini baru daftar sementara karena sekolah belum melapor semua,” beber mantan Rektor IKIP Mataram ini.

Sementara itu, UN untuk SMA pada hari ke-3 berjalan lancar. Semua soal sudah lengkap, namun sekitar 300 siswa jurusan bahasa dari 19 sekolah yang tidak kebagian jatah soal pada hari pertama pelaksanaan UN akan mengikuti UN susulan 29 April mendatang. (Lombok Post-Selasa, 23/04/2013)

HUT Lobar Momentum Kebangkitan

Tanggal  17 April adalah hari yang sangat istimewa sekaligus penuh makna bagi seluruh masyarakat Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Hari ini merupakan ulang tahun Lobar yang di 2013 memasuki usia yang ke 55 tahun.

Anggota DPRD Lobar HL. Pattimura Farhan melalui HUT merupakan momentum kebangkitan bagi semua lapisan masyarakat di kabupaten ini. Hari yang bermakna untuk refleksi,  bercermin terhadap apa yang telah dan belum dilakukan. (lebih…)

1 199 200 201 202 203 238