TERKAIT VIDEO NASI BASI, BUPATI LOMBOK BARAT AKAN DALAMI

Giri Menang, 25 April 2020- Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid berjanji akan mendalami sumber dan kebenaran isi video yang beredar, bahwa masyarakat yang dikarantina untuk pencegahan penyebaran Covid-19 itu diberi makan Nasi basi.

Seperti beredar di beberapa group WhatsApp, nampak di video itu beberapa warga karantina mengeluhkan nasi yang dikirimkan untuk mereka makan. Saat dikonfirmasi, Bupati Fauzan Khalid mengaku belum mengetahui pasti terkait video tersebut, namun dirinya tidak akan tinggal diam untuk mencari tahu kebenaran informasi itu.

“Saya belum terima Informasi itu, tapi akan kami dalami kebenarannya. Karena fasilitas karantina sudah kita jamin bagus, begitu juga pelayanan,” ungkapnya, Sabtu (25/04/2020).

Dia mengatakan, kalaupun dirinya belum mengetahui kebenaran informasi tentang video itu, namun pasti akan meng-kroscek, karena yang menangani konsumsi (makan) untuk masyarakat yang dikarantina adalah Dinas Sosial Lombok Barat.

“Itu pun, makanan yang diberikan ke masyarakat khususnya yang di karantina dipesan lewat catering,” kata dia.

Fauzan menegaskan, seandainya itu benar, maka tempat memesan (catering) makanan yang akan menerima konsekuensi, yakni pindah tempat mesan.

“Iya konsekuensinya, kami tidak lagi percaya ke perusahaan catering tersebut,” ujarnya.

Fauzan mengaku, sebelumnya alumni Ijtimak Gowa itu pernah minta disiapkan kompor dan kebutuhan lainnya untuk mereka masak. Tapi, pemerintah memiliki pertimbangan sehingga tidak di izinkan.

“Saya tidak izinkan karena banyak pertimbangan, termasuk keamanan,” tegasnya.

Kepala Dinas Sosial Lombok Barat, Lalu Martajaya yang dikonfirmasi via telpon menyayangkan peredaran video tersebut. Martajaya menuturkan bahwa kejadian di video tersebut berlangsung kemarin.

“Saat diantarkan, karena diperiksa dan memang ada keluhan, langsung kita ganti saat itu juga. Mungkin karena ada sayur yang bahan bakunya dari parutan kelapa yang diolah agak lama dari penyajian, tapi langsung diganti saat itu juga,” terang Martajaya.

Untuk menu makanan, tegas Martajaya, pihaknya menerima list dari Dinas Kesehatan menu apa saja yang pas untuk disuguhkan. Penyuguhannya diserahkan ke dua usaha catering yang saat ini berdekatan dengan tempat karantina di Sanggar Mutu Gerung dan Sanggar Kegiatan Belajar Gunung Sari. Untuk bulan Ramadhan ini, penyajian makanan menyesuaikan. Dinas Sosial menyiapkan paket takjil, menu buka puasa, snack, dan juga untuk sahur.

“Untuk kasus di video itu, sesudah diganti, mereka makan dengan lahap kok. Tidak ada lagi keluhan,” tegas Martajaya.

Untuk karantina di Sanggar Mutu, diterangkan oleh Bupati Lombok Barat, saat ini sebanyak 40- an orang di karantina tapi angka itu fluktuatif.

“Ada yang dikirim ke Rumah Sakit jika hasil Swabnya positif. Terhadap hasil rapid test reaktif, dikirim ke Sanggar Mutu Gerung untuk di karantina. Jika hasil Swab negatif, mereka langsung dipindah ke SKB Gunungsari untuk di karantina selama 14 hari,” terang Fauzan Khalid.

Sedangkan yang dinyatakan hasil Swab positif, imbuh Fauzan, petugas langsung menangani di Rumah Sakit sampai sembuh.

“Kita mau massif lakukan ravid test dan akan lebih massif lagi. Itulah sebabnya beberapa Gedung milik Pemprov NTB yang ada di Lobar kebetulan lagi kosong, seperti Bapelkes di Lingsar, Gedung Petirahan Dinsos Provinsi di Selat Narmada dan beberapa SMK yang punya penginapan, kita siapkan untuk tempat karantina,” katanya.

Sayangnya, aku Fauzan, yang jadi persoalann adalah komunikasi di tingkat Pemda yang sudah oke, namun tindaklanjut di bawah yang sulit dengan alasan macam-macam.

Sumber : Humas Lombok Barat

TERKAIT VIDEO NASI BASI, BUPATI LOMBOK BARAT AKAN DALAMIGiri Menang, 25 April 2020- Bupati Lombok Barat, H Fauzan…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Minggu, 26 April 2020

BAEHAQI, “JANGANKAN RUMAH SAKIT, KUBURAN PUN KITA SIAPKAN”

Giri Menang, 25 April 2020 – Penanganan Covid 19 di Kabupaten Lombok Barat tetap mengedepankan protokol dan standar operasional prosedur.

“Kita tidak menginginkan hal terburuk, tapi harus kita siap-siap. Jangankan Rumah Sakit, kuburan pun harus kita siapkan. Lokasinya paling sedikit berjarak lima puluh meter dari mata air untuk menjaga kontaminasi,” terang Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat H. Baehaqi saat mengevaluasi penanganan Covid 19 di Posko Satgas Kecamatan Kediri, Jum’at Malam (24/4/2020).

Kuburan itu, terang Baehaqi masih dikaji untuk disiapkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Lombok Barat.

“DLH kita minta mencari lokasi. Soal pemulasaran dan proses pemakamannya sedang disiapkan SOP nya oleh pihak Kemenag (Kementerian Agama, red) dan RSUD. Petugasnya pun kita siapkan,” kata Baehaqi.

Menurut Baehaqi, jika sampai ada pasien positif Covid 19 meninggal dunia saat dirawat di ruang Isolasi RSUD Patut Patuh Patju, maka tim RSUD itu yang langsung bertugas mengurus jenazah. Begitu juga di RSAM Narmada.

“Kita juga harus menyiapkan peti mati jika ditemukan ada yang meninggal. SOP untuk mengurus jenazah Covid ini sangat ketat,” tegas Baehaqi.

Berbagai persiapan dilakukan bukan karena menginginkan kondisi buruk, imbuh Baehaqi. Tapi semata-mata sebagai persiapan untuk skenario terburuk.

“Kita mengantisipasi berdasarkan kajian permodelan dari para ahli. Menurut mereka, kita harus antisipasi jika puncak penyebaran Covid 19 ini nanti di bulan Juli Agustus,” terang Baehaqi.

Seperti hasil pantauan di lapangan dengan kondisi Lombok Barat yang disinyalir mengarah ke transmisi lokal, maka Pemerintah Kabupaten Lombok Barat pun sigap menyiapkan berbagai lokasi karantina.

“Kita sedang menyiapkan satu blok khusus di Bapelkes (Balai Pelatihan Kesehatan, red) untuk menjadi karantina pasien, sedangkan untuk SMKN 1 Lingsar kita harap bisa menjadi karantina ODP,” terang Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid saat mengunjungi Bapelkes, Kamis (23/4/2020).

Menurut Bupati, pihaknya juga akan meminta dua gedung pelatihan hotel di SMK lainnya untuk menjadi pusat karantina lainnya.

Kepala Bapelkes NTB, Ali Wardana yang menemui rombongan Fauzan menjelaskan bahwa pihaknya pada prinsipnya siap dengan permintaan Bupati.

“Prinsipnya kita siap selama koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi menyetujui,” kata Ali Wardana.

Bapelkes saat ini terang Ali, dalam 3,5 tahun ini masih berada pada masa transisi kewenangan antara pusat dan provinsi. Mengenai kapasitas, Bapelkes ini bisa menampung antara 30 sampai 50.

“1 kamar bisa menampung 2 sampai 3 bed dengan fasilitas lengkap televisi, kamar mandi, dan ac. Jika terpaksa dengan daya tampung dikalikan dengan 10 ruang. Dlm kondisi outbreak, bisa terpakai seluruhnya, termasuk untuk ruang kelas dengan daya tampung 50 orang,” terang Ali Wardana.

Kepala Bidang P3KL Dinas Kesehatan, Ahmad Taufiq Fatoni yang ikut mendampingi Bupati, kepada Kepala Bapelkes memastikan bahwa pihaknya membutuhkan persiapan fasilitas katantina.

“Kita pinjam tempat, soal SDM, kami yang menyiapkan,” tegas Fatoni.

Di Lombok Barat sendiri sampai rilis ini disusun, jumlah Pasien terkonfirmasi positif sudah tembus angka 21 orang, dan 2 orang dinyatakan sembuh. 1 pasien nomor 27 atas nama HW (laki-laki 2 tahun) telah dinyatakan sembuh beberapa hari yang lalu dan disusul hari ini, Jum’at (24/4/2020) pasien nomor urut 30 atas nama RA (laki-laki 51 tahun) dinyatakan sembuh dan keluar dari Rumah Sakit Awet Muda Narmada.

Dinas Kesehatan Lombok Barat juga merilis 53 Orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di mana 13 orang pasien dinyatakan tuntas pengawasannya. Selain itu, terdapat 609 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan 549 orang sudah selesai dalam masa pemantauan.

Sumber : Humas Lobar

BAEHAQI, "JANGANKAN RUMAH SAKIT, KUBURAN PUN KITA SIAPKAN"Giri Menang, 25 April 2020 – Penanganan Covid 19 di…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Sabtu, 25 April 2020

Bupati Lombok Barat Pantau Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Kecamatan Kuripan

Giri Menang, 22 April 2020. Keseriusan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dalam menangangi Covid-19 ditunjukkan dengan aksi-aksi riil. Selasa malam (21/04), Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid meninjau gugus tugas penanganan Covid-19 Kecamatan Kuripan. Di tempat ini, bupati menekankan agar setiap gugus tugas selalu melakukan koordinasi, sehingga penanganan covid-19 lebih terarah dan pasti.

Selain itu, bupati juga mengatakan agar satuan tugas bisa melaporkan kepada Tim Reaksi Cepat Kabupaten Lombok Barat yang telah dibentuk baru-baru ini, jika gugus tugas dalam penanganan mengalami kendala. Bupati menjelaskan, tugas dari tim reaksi cepat ini adalah diantaranya melakukan pendampingan kepada tenaga kesehatan untuk melakukan penjemputan paksa kepada masyarak yang “pagah”.

“Tim Reaksi Cepat ini banyak tugasnya, baik dalam pengamanan dan sebagainya. Di antaranya mendampingi tenaga kesehatan untuk menjemput masyarakat yang pagah (bandel, red) dari rumahnya. Selain itu mereka juga yang akan mengurus pemakaman korban Covid-19,” kata bupati saat berdiskusi dengan Gugus Tugas Kecamatan di Kantor Kecamatan Kuripan.

Di tempat yang sama, Camat Kuripan Banu Harli dan selaku Ketua Gugus Tugas Kecamatan menjelaskan upaya-upaya yang telah dilakukan, berupa mengedukasi dan mensosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat, serta menemui para tuan guru dan penghulu setiap desa.

Ia juga mengatakan pihaknya telah melakukan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat kerumunan masyarakat, seperti tempat ibadah, pasar dan juga ke beberapa rumah warga. Selain itu, kata Banu, pembagian masker kepada masyarakt juga telah dilakukan melalui kepala dusun se-kecamatan Kuripan.

“Hampir semua desa memesan 6.000 masker, jumlah penduduk kita di atas 41.000 dan itu belum termasuk warga kita yng pulang dari luar daerah hampir 400 kepala keluarga dan yang terbanyak di Kuripan utara, “ ungkap Banyu.

Banyu menyebutkan anggota Gugus Tugas Kecamatan Kuripan melibatkan juga Unit Pelaksana Tugas (UPT) yang ada di kecamatan, seperti UPT Puskesmas, Pertanian, KUA, Dikbud dan lain-lain. Misalnya UPT Dikbud, kata Bayu, para guru dan kepala sekolah ikut terlibat dalam penanganan, dengan cara ikut melakukan sosialisasi. Menurut Bayu, para guru dan penyuluh merupakan bagian dari corong pemerintah.

“Kemudian kita memberikan himbauan melalui pengeras suara agar mematuhi Surat Edaran Bupati dan fatwa MUI tentang mengganti sholat Jumat dengan sholat zuhur di rumah masing-masing. Selanjutnya pembatasan jam malam pada setiap malam minggu, dan ke depannya pada awal dan akhir Ramadhan kita akan lebih intens lagi dalam penerapan jam malam, karena menurut evaluasi kami, kemungkinan saat itu masyarakat banyak yang lalu-lalang,” kata Banyu.

Sumber : Humas Lobar

Bupati Lombok Barat Pantau Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Kecamatan KuripanGiri Menang, 22 April 2020. Keseriusan…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Rabu, 22 April 2020

Lombok Barat Terima Bantuan Sembako dan APD dari Masyarakat Tionghoa NTB

Giri Menang, 22 April 2020 – Himpunan Masyarakat Tionghoa Nusa Tenggara Barat (NTB) dari tiga komunitas Tionghoa yaitu Perkumpulan Sosial Bhakti Mulia (PSBM), Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI dan Himpunan Indonesia Tionghoa (INTI) memberikan bantuan berupa 300 paket sembako, dan 50 paket Alat Pelindung Diri (APD) kepada Kabupaten Lombok Barat yang langsung diterima Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid di Kantor Bupati Lombok Barat, Rabu (22/4).

Diwakili Ketua INTI NTB Widjanarko Sangjoko, himpunan masyarakat Tionghoa NTB ini menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi daerah di tengah pandemik Covid-19 ini sehingga tergerak untuk melakukan penggalangan dana antar komunitas Tionghoa yang ada di INTB.

“Kami dari Komunitas Tionghoa sangat perihatin dengan kondisi adanya Virus Covid-19 ini sehingga kami ini berinisiatif untuk mengumpulkan dana bersama-sama untuk bagaimana berpatisipasi pada masyarakat NTB dan Lombok Barat pada khususnya terutama yang terkena Covid-19,” tutur Widjanarko.

Ia juga berharap pandemi ini bisa cepat berlalu, dan ikut menghimbau agar masyarakat bisa mengikuti imbauan pemerintah untuk melakukan physical distancing untuk sementara waktu.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Lobar H. Baehaqi selaku perwakilan penerima bantuan mengungkapkan rasa terimasih atas bantuan yang diberikan komunitas Tionghoa NTB ini. Ia juga menyatakan sumbangan yang diberikan tentunya akan sangat membantu Lombok Barat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19 ini.

“Tentunya Kami atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat kami ucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya atas sumbangsih nya ini,” ucap bupati berterima kasih. Bantuan dari komunitas Tionghoa, kata bupati, sangat dibutuhkan sekali oleh masyarakat dan tenaga medis yang ada di Kabupaten Lombok Barat . Misalnya APD, tidak hanya dibutuhkan oleh tenaga medis tapi juga dibutuhkan oleh masyarakat seperti garda-garda terdepan dalam penanganan Covid-19 seperti TNI/Polri yang langsung menjemput pasien yang terduga kena virus tersebut.

Selain APD, bantuan sembako yang diterima menurut bupati juga tidak kalah penting, karena menurutnya selain berdampak pada sektor kesehatan, dampak yang paling luar biasa dari Covid-19 ini adalah dampak sosial ekonomi di masyarakat. Seperti diketahui semenjak merebaknya wabah Covid-19 ini perekonomian masyarakat tidak bisa berjalan sebagaimana situasi yang normal, lebih lagi kasus PHK besar-besaran banyak terjadi di perusahaan-perusahaan yang ada.

Tidak hanya memberikan bantuan ke Lombok Barat, komunitas Tionghoa NTB juga menyalurkan bantuan yang sama ke semua kabupaten/kota lainnya di NTB. Selain itu mereka juga mempunyai relawan ojek online (Ojol), guide, pasukan kuning untuk membantu upaya penanggulangan, pencegahan serta pemulihan akibat dampak pandemi Covid-19 ini.

Sumber : Humas Lobar

Lombok Barat Terima Bantuan Sembako dan APD dari Masyarakat Tionghoa NTBGiri Menang, 22 April 2020 – Himpunan…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Rabu, 22 April 2020

Pejabat Lombok Barat Urunan Hasil ‘Keringat ‘ di Tengah Pandemi Covid-19

Giri Menang, 22 April 2020-Pejabat Kabuapaten Lombok Barat yang terdiri dari eselon III atau administrator sebanyak 182 orang urunan hasil keringatnya di tengah pendemi virus corona (Covid-19). Hasil urunan itu dipergunakan untuk membeli sembako dan dibagikan ke seluruh wilayah Kabupaten Lombok Barat melalui 10 kecamatan yang ada.

“Alhamdulillah untuk penyaluran tahap pertama kita lakukan melalui kecamatan, karena kecamatan yang mengetahui warganya yang terdampak. Pembagian sembako tahap pertama sebanyak 100 paket,” kata salah seorang pejabat eselon III Lobar Lalu Rifhandani, rabu (22/04) di sela-sela kegiatan pembagian sembako di Kantor Camat Narmada.

Menurut Dani, Penyaluran bantuan sembako saat ini adalah tahap pertama. Sebab, Mantan Kasubbag Protokol ini menambahkan akan ada bantuan sembako tahap kedua. Bantuan sembako yang disalurkan kepada masyarakat ini dalam rangka membantu masyarakat yang terdampak covid-19.

“Kecamatan akan menyalurkan bantuan yang hasil urunan teman-teman dari pejabat eselon III atau Administrator Lombok Barat diserahkan ke masyarakat yang positif Covid-19, Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP)”, pungkasnya.

Dani menyampaikan ucapan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan sedikit hasil keringatnya untuk membantu meringankan masyarakat yang terdampak covid-19.

“Mudah-mudahan wabah covid-19 ini dapat kita lalui bersama. Semoga cepat berlalu dan juga meminta masyarakat mematuhi aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Karena itu kita sama-sama ingin wabah Covid-19 ini cepat berlalu. Ayo kita sama-sama menjaga kebersihan, jangan takut dan panik. Tapi kita tetap waspada, tetap diam di rumah, memakai masker dan jaga jarak,” harapnya.

Sementara itu, PLH Camat Narmada Muhammad Busyairi mengungkapkan rasa terima kasih kepada donator-donatur yang telah menyisihkan hasil keringatnya untuk sedikit meringankan beban masyarakat yang terdampak covid-19.

“Insya Allah ini akan disalurkan sesuai hajat yang memberi bantuan kepada masyarakat yang terdampak covid-19 seperti masyarakat kita yang positif, ODP dan PDP,” imbuhnya.

Untuk diketahui data terakhir per tanggal 21 April 2020 sesuai data yang dirilis oleh Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat khusus di Lombok Barat yang positif sebanyak 10 Orang dan 1 orang sembuh, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 26 orang sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) 70 Orang.

Sumber : Humas Lobar

Pejabat Lombok Barat Urunan Hasil ‘Keringat ‘ di Tengah Pandemi Covid-19Giri Menang, 22 April 2020-Pejabat Kabuapaten…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Rabu, 22 April 2020

BANGGA DENGAN DESA, BUPATI LOMBOK BARAT AJAK MASYARAKAT DENGARKAN PENDAPAT ULAMA’

Giri Menang, 21 April 2020 – Dalam menangani wabah virus Corona, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat telah membentuk Gugus Tugas dan diikuti sampai tingkat desa. Dengan koordinasi yang dilakukan melalui Gugus Tugas Kecamatan, seluruh upaya Pemerintah Kabupaten Lombok Barat diteruskan dan dilaksanakan sampai level desa-desa.

“Saya bangga dengan apa yang telah dilaksanakan oleh desa-desa di Kabupaten Lombok Barat. Tidak hanya dengan melaksanakan berbagai upaya pencegahan secara mandiri, tapi juga membiayai kegiatannya dengan APBDES,” kata Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid usai melakukan pemantauan kegiatan Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kecamatan Sekotong di Halaman Kantor Camat Sekotong, Senin Malam (20/4/2020).

Dihadiri oleh puluhan anggota Gugus Tugas Penanganan Covid 19 dari empat desa, yaitu Desa Sekotong Tengah, Desa Sekotong Barat, Desa Buwun Mas, dan Desa Taman Baru, Fauzan memberikan banyak arahan. Di antara arahannya adalah agar seluruh anggota gugus tugas tetap menghimbau agar masyarakat mengedepankan aspek pencegahan melalui social dan physical distancing.

“Aspek pencegahan itu jauh lebih penting dari aspek pengobatan. Itu adanya di masing-masing individu masyarakat.

Pemerintah itu memiliki keterbatasan yang besar jika penyebaran Covid 19 tidak bisa dikendalikan. Berapa besar biaya yang harus dikeluarkan hanya untuk melakukan rapid test dan dilanjutkan dengan test swab. Belum lagi dari aspek ketenagaan di mana jumlah perawat dan dokter kita sangat terbatas,” papar Fauzan
Bupati memastikan sampai hari ini tidak ada relawan yang mendaftar khusus untuk penanganan Covid 19. Dalam kesempatan itu, Fauzan juga menyinggung tentang masyarakat yang masih enggan mengikuti fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Apa kepentingan ulama’ dan MUI utk meminta agar masyarakat tidak jum’atan dan menggantinya dengan Zuhur?. Jangankan mereka, kita saja sesungguhnya juga sangat sedih (untuk tidak jum’atan, red) tapi pasti mereka memiliki dasar untuk menetapkan fatwa tersebut. Tidak mungkin para tuan guru itu meminta jika tidak karena bahaya penularan Covid 19,” ujar Fauzan menjelaskan.

Dengan merujuk pandangan Mantan Gubernur NTB yang juga Ketua Umum PBNW dan ulama’ besar di Pulau Lombok, TGH.Zainul Madji, Fauzan menyebutkan bahwa umat Islam saat ini lebih mengedepankan perasaan dari pada nash dan fikiran dalam beragama.

“Kata TGB, di kondisi seperti ini jangankan kita, Nabi saja bisa jadi diprotes karena tidak mengikuti pandangan mereka,” keluh Fauzan di hadapan warga Sekotong dan meminta agar pandangan TGB tersebut dapat diikuti oleh umat Islam di Lombok Barat.

Dalam monitoring malam itu, Bupati didampingi oleh Sekretaris Daerah H. Baehaqi, Asisten 1 Agus Gunawan, Kasat Pol PP Baiq Yeni S. Ekawati, Plt. Kabag Humas Protokol Saiful Ahkam dan juga sempat berkoordinasi terlebih dahulu dengan Wakil Bupati Lombok Barat, Hj. Sumiatun.

Hadir pada kesempatan tersebut, Camat Sekotong Lalu Pardita Utama, beberapa Kepala Desa di Kecamatan Sekotong dan Anggota DPRD Lombok Barat Loezawa Abdul Madjid.
Selain mengunjungi Kantor Camat Sekotong, Bupati beserta rombongan juga melakukan monitoring ke Kecamatan Lembar dan Gerung.

Sumber : Humas Lombok Barat

https://www.facebook.com/humaslobar/posts/2699645736824423?__tn__=K-R

Ketua MUI Lombok Barat, Kami Berkomitmen Berjuang Jihad Melawan Covid- 19

Giri Menang. 21 April 2020. “Kami Majlis Ulama Infonesia (MUI) Kabupaten Lombok Barat, FKUB, dan KNPI berkomitmen untuk sama sama berjuang untuk jihad melawan covid 19,”. Hal tersebut disampikan Ketua MUI Kabupaten Lombok Barat TGH. Abdullah Mustafa saat memberikan sosialisasi penyebaran Covid 19 bagi 60 orang Tokoh Masyarakat (toma), tokoh agama (toga) dan Takmir masjid se Kecamatan Lingsar di Aula Kantor Camat Lingsar (21/4).

Tim Sosialiasai ini merupakan satgas gabungan yang terdiri dari Majlis Ulama Indonesia Kabupaten Lombok Barat, Forum Komunikasi Umat beragama (FKUB) dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Lombok Barat.

“Karena agama Islam itu diturunkan dengan tujuan di antaranya memelihara agama itu sendiri dan memelihara jiwa. Melawan covid-19 ini termasuk menjaga jiwa itu sendiri,” kata Mustafa.

Dikatakan, dalam menjalankan ibadah pun perlu ilmu pengetahuan bukan dengan emosional.
“Jangan merasa teguh dengan virus, Islam itu mengharuskan kita berikhtiar berupaya menghindar dari sebuah wabah. Oleh karena itu cara melawan covid 19 ini dengan menghindar yang sudah diajarkan agama,” tegasnya.

Mustapa juga menyebutkan sabda Nabi yang ungkapannya keras untuk menghindar dari penyakit menular.
“Lari dari penyakit menular layaknya dikejar seekor macan,” ucapnya mengutip hadis.

Dalam sebuah pristiwa sebut Mustapa, Rasulullah juga pernah didatangi oleh masyarakat yang ingin dibaiat masuk agama Islam. Di antara puluhan masyarakat itu ada salah satu dari mereka yang terkena penyakit menular. Dan rasullullah mengatakan saya sudah membaiat kamu.
“Itu artinya rasulullah tidak bersalaman dan menyentuh yang terinfeksi penyakit menular,”ujar Mustapa.

Oleh karena itu, pemerintah membatasi krumunan agar tidak menular. Menurut Mustapa, ada potensi penularan ketika saat salat berjamaah atau salat Jumat. Sehingga MUI pusat, Provinsi, dan Kabupaten menganalisis tidak hanya berdasarkan ilmu agama saja melainkan dengan ilmu pengetahuan terkait penularan. Sehingga MUI mengeluarkan Maklumat supaya salat Jumat diganti dengan solat zuhur di rumah masing-masing.

Tidak hanya itu, ia juga mengajak semua kalangan dan semua sektor untuk sama sama berjihad melawan Covid 19.

Kepala Kantor Kementrian Agama H. Jaelani yang jugakordinator satgas mengatakan sosiaslisai Pencegahan Covid 19 ini dilakukan dengan membagi tim menjadi lima tim, satu tim untuk dua Kecamatan.

Dan tim ini akan terus melakukan sosialisasi selama tiga bulan untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat terkait wabah yang sedang dihadapi atau pandemi covid 19 yang terjadi secara global di dunia.

“Tiga bulan ke depan kita turun dan mudah-mudahan kita berharap hadirnya bulan suci Ramadhan akan berakhir wabah ini,” harapnya.

Selain itu Jaelani juga menyebut kehadirannya bersama MUI dan FKUB tidak hanya mensosialisasikan pencegahan dan penularan covid-19 melainkan untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat, karena masih banyak ditemukannya masyarakat yang belum mentaati Fatwa MUI.

Maklumat yang dikeluarkan juga merupakan maklumat yang isinya sama secara menyeluruh dikeluarkan di negara-negara Islam terbesar seperti Arab Saudi, Mesir, Yaman dan seluruh negara di Timur Tengah.

Bahkan, Masjidil Haram dan Masjidil Aqso juga ditutup di tengah wabah yang mendunia ini.
“fatwa sudah dikeluarkan oleh ahlinya bahkan kiyai, dan tuan guru di tempat kita memberi pandangan yang sama, “ujarnya

Bupati H. Fauzan Khalid juga menjelaskan bagaimana akibatnya jika penyebaran Covid 19 ini makin meluas di tengah tengah masyarakat

“Jumlah tenaga kesehatan kita sangat terbatas. Fasilitas kita sangat terbatas. Bila terjadi lonjakan pasien, kita pasti akan sangat kesulitan karena keterbatasan itu. Belum lagi dengan APD bagi tenaga kesehatan kita yang sangat terbatas,” ujar Fauzan Khalid.

Selain keterbatasan tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, dan APD, Fauzan juga meminta kepada para tokoh masyarakat dan para tokoh agama lainnya merenungkan beban pemerintah hanya untuk menanggulangi masalah penyebaran Corona jika masyarakat tidak mengindahkan imbauan.

“Jika seseorang sudah dinyatakan positif, maka wajib ditelusuri riwayat kontaknya dengan siapa saja. Hasil penelusuran itu terus ditindaklanjuti dengan rapid test, terus di swab kalau ada yang reaktif atas hasil rapid test.

“Jika positif, ditelusuri lagi, di-rapid test lagi, di-swab lagi, terus seperti itu. Bayangkan berapa jumlah anggaran yang dihabiskan pemerintah untuk biaya rapid test dan swab,”pungkasnya.

Di akhir sosialisasi Sekretaris MUI Lombok Barat H. Marliadi MA membacakan maklumat penyelenggaraan ibadah di bulan Ramadhan dalam menghadapi covid 19.

Di antaranya masyarakat Lobar untuk sementara masih salat Jumat diganti dengan Salat zuhur di rumah. Juga melaksanakan rangkaian ibadah ramadhan (buka bersama, solat tarawih berjamaah, nuzulul quran) di rumah masing masing.

Selanjutnya Salat Idul Fitri yang lazimnya dilaksanakan secara berjamaah baik di masjid dan lapangan dilaksanakan di rumah masing-masing.

Sumber : Humas Lombok Barat

https://www.facebook.com/humaslobar/posts/2699240526864944?__tn__=K-R

Hari Kartini, Hj Khaeratun Fauzan Khalid: Perempuan Harus Berpendidikan

Giri Menang, 21 April 2020. Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April. Sayangnya, wabah Covid-19 membuat peringatan tahun ini menjadi sangat sederhana. Meski demikian, tidak mengurangi teladan yang diberikan Raden Ajeng Kartini. Salah satu teladan terpentingnya adalah bahwa perempuan haruslah berpendidikan.

Hal itu disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Lombok Barat,Hj. Khaeratun pada peringatan sangat sederhana Hari Kartini di Ruang Kantor Bupati Lombok Barat, Selasa (21/4).
“Perempuan itu tidak akan maju tanpa diiringi dengan pendidikan,” ujarnya. Pendidikan yang dimaksud istri Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid ini adalah pendidikan di manapun baik pendidikan formal maupun informal. Perempuan yang berpendidikan menurutnya kemudian akan bisa mengekspresikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, lanjut Khaeratun, seorang perempuan apapun bidang yang ditekuninya haruslah dikerjakan dengan keikhlasan hingga meraih sukses.
“Apapun bidangnya, baik itu rumah tangga, menjadi ibu rumah tangga yang baik, memberikan pembelajaran untuk keluarganya, karena keluarga itu adalah organisasi yang terkecil sehingga ibu adalah mentor bagi keluarganya,” ujar Khaeratun.

Senada dengan Hj Khaeratun, Hj Nurhikmah yang merupakan istri Sekretaris Daerah Lombok Barat, Dr H Baehaqi, mengatakan, teladan utama dari RA Kartini adalah pendidikan.
“Perempuan kan pada dahulu tidak bebas untuk mengejar pendidikan, apalagi sampai keluar daerah untuk mengejar pendidikan seperti saat ini. Jadi sangat luar biasa untuk Ibu Kartini pada saat itu bagaimana beliau memikirkan kaum perempuan mengejar pendidikan,” ujarnya.
Tidak hanya itu, sambung Hj Nurhikmah, RA Kartini juga menyampaikan pemikirannya lewat buku-bukunya yang dia karang.
“Itu sangat luar biasa menurut saya, dan itu yang perlu dicontoh oleh kaum perempuan untuk sekarang ini. Apalagi saat ini diimbangi oleh teknologi yang sangat maju, maka kita sangat rugi sekali seorang perempuan tidak mencontoh pemikiran seorang Kartini untuk saat ini,” Hj Nurhikmah menekankan.

Kepala Dinas Polisi Pamong Praja Lombok Barat, Baiq Yeni S Ekawati melihat peran wanita di dunia kerja. Menurutnya, wanita juga memiliki hak yang sama dan juga bisa mengimbangi sebagaimana pekerjaan kaum laki-laki. Ia mencontohkan pada dirinya, saat ini ia bisa bekerja sebagai Kepala Dinas Polisi Pamong Praja Kabupaten Lombok Barat, itu menunjukan bahwa perempuan juga bisa mengimbangi laki-laki.
“Sudah gak jaman (dibeda-bedakan), laki-perempuan itu sama, dan wanita sudah mendapatkan kesempatan dan kita buktikan kita mampu. Harapan saya di hari Kartini ini adalah bagaimana wanita bisa menunjukkan diri bahwa perempuan juga mampu,” terangnya.

Acara sederhana ini selain dihadiri Bupati Fauzan Khalid, juga beberapa orang kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Lombok Barat perempuan seperti Assiten II Hj Lale Prayatni, Kepala Dinas Kesehatan drg Hj Ni Made Ambaryati, dan Ketua DPRD Lombok Barat Hj Nurhidayah.

Sumber : Humas Lombok Barat

https://www.facebook.com/humaslobar/posts/2699235800198750?__tn__=K-R

Akibat Covid-19, Pasokan Darah PMI Lombok Barat Berkurang

Giri Menang, 21 April 2020 – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lombok Barat mengalami kekurangan pasokan darah selama masa pembatasan sosial secara massal akibat penyebaran virus corona atau covid-19.

Sekretaris PMI Lobar Ahmad Mustarudin saat ditemui, Selasa (21/4), menuturkan, untuk stok pasokan darah di PMI Lombok Barat sekitar 3.000 kantong lebih dan sejak penyebaran covid-19 menjadi 1000 kantong, sehingga kalau dipresentasekan hampir 60 persen penurunannya. Sedangkan permintaan untuk darah itu tinggi, apalagi selain covid-19 beberapa masyarakat mengalami DBD seperti Lobar, Mataram dan kemarin yang tinggi kasus DBD itu Lombok Tengah sehingga permintaan darah tinggi dan harus terpenuhi permintaannya.

Untuk mengatasi hal itu, PMI Lombok Barat bekerja dengan cara menerima pelayanan jemput bola melayani donor di kantor-kantor dan melayani donor darah dengan mendatangi rumah pendonor. Ini dilakukan guna meningkatkan kembali stok darah karena saat ini sudah mulai berkurang untuk persediaan darah per hari.
“Kami di PMI Lombok Barat menggunakan standar protokol pencegahan covid-19 yang sangat ketat. Jadi setiap yang mendonor dan yang melaksanakan donor di instansi kami terapkan protokol yang super ketat untuk memastikan yang donor aman dan petugas kami aman dan darah yang di ambil juga aman,” katanya.

Cara ini ditempuh untuk mempermudah masyarakat yang ingin mendonorkan darahnya dalam keadaan physical distancing. Dengan cara seperti ini, masyarakat tidak perlu takut untuk donor darah dan juga dapat memenuhi stok darah.

Ia berharap baik masyarakat maupun instansi mau melaksanakan kegiatan donor.

“Alhamdulillah kemarin kita disupport oleh TNI dan Polri dari Kapolda dan seluruh jajarannya melaksanakan donor darah,” terangnya.

Sumber : Humas Lombok Barat

https://www.facebook.com/humaslobar/posts/2699229270199403

KETUA PMI LOMBOK BARAT SERAHKAN 100 APD UNTUK PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT

Giri Menang, 21 April 2020-Bupati Lombok Barat (Lobar) H.Fauzan Khalid yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Lombok Barat menyerahkan 100 Alat Pelindung Diri (APD) kepada delapan puskesmas dan dua rumah sakit yang ada di Kabupaten Lombok Barat.

“APD ini kita harapkan mampu menjaga tenaga medis yang ada di puskesmas-puskesmas dan Rumah Sakit agar terhindar dari transmisi virus corona atau covid-19 dari pasien, sehingga bisa memberikan pelayanan prima kepada masyarakat di tengah pandemik covid-19,” kata Ketua PMI Lobar H.Fauzan Khalid di Aula Kantor Camat Lingsar, Selasa, (21/4).

Ia menyampaikan beberapa hal dalam menyikapi penyebaran wabah covid-19 di Kabupaten Lombok Barat, saat ini masyarakat yang sudah positif terjangkit sebanyak 10 orang dan sedang menunggu hasil tes swab sebanyak 31 orang yg sebelumnya juga telah melakukan rapid test. Dan saat ini pasien sedang menjalankan proses karantina di Sanggar Mutu Belajar yang ada di Kecamatan Gerung.

“Saya berpikir apabila setengah dari 31 orang tadi positif terjangkit, bayangkan bagaimana susahnya tim medis kita. Karena semua orang yang telah melakukan kontak dari orang yang positif tadi, semuanya kita rapid test yang biayanya cukup besar. Dan itu belum kita bicarakan dampak perekonomian dan fasilitas dan tenaga medisnya,” akunya.

Ia juga memohon maaf apabila pemerintah kewalahan menanganinya jika masyarakat tidak ikut berperan mengikuti arahan pemerintah.

“Kita beragama harus berilmu bukan memakai perasaan saja, sehingga kita harus mengikuti ulama yang berilmu. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini bermanfaat bagi masyarakat,” tutupnya.

Sementara itu Sekretaris PMI Lobar Ahmad Mustarudin mengatakan, melihat keprihatinan beberapa petugas medis saat turun ke lapangan saat menjemput masyarakat yang terpapar dan begitu juga tingginya aktivitas mereka di puskesmas dan rumah sakit.

“Tentu ini menjadi catatan semua kita, bagaimana membantu petugas kita aman saat bekerja dan nyaman saat menjalankan tugasnya,” katanya.

PMI bagian tugasnya, kata mustarudin, adalah untuk membantu pemerintah dalam bidang kemanusiaan, tentu harus juga mengambil bagian dan peran bagaimana membantu masyarakat dan petugas medis.

“Namanya Corona atau Covid-19 penyebarannya begitu cepat dan kita melakukan pencegahan. APD yang kita kasih 10 APD di masing-masing puskesmas dan rumah sakit yang penyebaran covid-19 kasusnya tinggi di masyarakat. Seperti Puskesmas Narmada, Puskesmas Lingsar, Puskesmas Sigerongan, Puskesmas Gunungsari, Puskesmas Meninting, Puskesmas Perampuan, Puskesmas Jakem, Puskesmas Gerung, RS. Tripat dan RSUD Awet Muda Narmada,” terangnya.

Ia berharap semoga covid-19 cepat berlalu, tenaga medis sehat aman menjalankan tugasnya dan masyarakat terus mengikuti himbauan pemerintah dan jangan panik.

Di tempat yang sama Direktur RSAM Narmada Dr. Aan Suryanatha mengucapkan terima kasih kepada PMI telah membantu berupa APD dan peduli dalam upaya-upaya bersama di dalam penanganan kasus covid-19 di masyarakat.

“Misalnya kita di RSAM tidak mungkin bisa lepas dari namanya APD dan berbagai sumber sudah memberikan bantuan juga untuk menunjukkan kepedulian dari berbagai lembaga. Dan kita juga menyiapkan anggaran dalam rangka pemenuhan APD di RSAM,” tuturnya.

Sumber : Humas Lombok Barat

https://www.facebook.com/humaslobar/posts/2699226220199708?__tn__=K-R

1 39 40 41 42 43 242