Menggugah Hati Masyarakat, Bupati Lombok Barat Bagikan Ratusan Parcel untuk Tenaga Kesehatan Covid-19

Giri Menang, 3 April 2020. H.Fauzan Khalid, Bupati Lombok Barat memberi dukungan kepada tenaga kesehatan yang menangani virus corona (covid -19). Dukungan itu ditunjukan bupati dengan memberikan ratusan parsel berisi buah kepada dokter dan perawat rumah sakit serta puskesmas di Lombok Barat. Dijelaskan bupati, pemberian parsel ini diharapkan bisa menggugah hati masyarakat yg mampu untuk turut memberi dukungan moril maupun materil kepada insan kesehatan yg menangani covid-19.
“Kita berharap masyarakat kita yg mampu tergugah hatinya membantu para pejuang terdepan kita menghadapi virus corona,” harap bupati.

Menurut bupati, para tenaga kesehatan ini telah berupaya melakukan yang terbaik untuk mencegah mewabahnya virus corona di Kabupaten Lombok Barat. Ratusan parsel ini, kata bupati, berasal dari sumbangan masyarakat untuk disalurkan kepada tenaga kesehatan yang telah berusaha keras melakukan tindakan medis kepada masyarakat.

“Kita Bagikan di Rumah Sakit Tripat (Patut Patuh Patju), Rumah Sakit Awet Muda dan sisanya untuk semua puskesmas. Parsel ini berasal dari masyarakat untuk disalurkan kepada teman-teman yang bertugas menangani covid-19,” seru bupati usai memberikan parsel kepada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Tripat. Juma’at (3/4).

Bupati juga mengatakan saat ini ia telah menginstruksikan kepada jajaranmya untuk mengumpulkan madu yang berasal dari Lombok Barat untuk disalurkan, karena menurut bupati, madu mengandung sumber vitamin, salah satunya vitamin C yang berperan aktif menjaga sistem imun. Di samping itu, bupati juga berharap langkahnya ini bisa memajukan petani- petani madu di lombok barat.

Bupati juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Lombok Barat akan memberikan perhatian dan dukungannya kepada tenaga kesehatan yang menangani covid-19 ini berupa pemberian insentif.

“Saya juga minta ke Pak Sekda untuk menghitung insentif berupa uang, insyallah nanti kita akan berikan kepada para tenaga kesehatan yang menangani covid -19 ini. Mudah-mudahan dengan cara ini mereka tambah semangat dan semakin termotivasi,” imbuhnya.

Bupati juga berharap agar masyarakat sadar dan memahami bahwa tugas sebagi tenaga kesehatan yang menangani virus ini tidak mudah dan tantangannya sangat besar.

“Bayangkan saja kalo kita mengkarantina masyarakat yang ODP, itu protes sangat luar biasa banyak, itu karena takutnya masyarakat kita, padahal itu tidak apa-apa. Apalagi petugas kesehatan, mereka yang langsung bersentuhan dengan pasien,” tegas bupati.

Direktur Rumah Sakit Tripat drg. H. Arbain Ishak menyebutkan, sampai tanggal 31 Maret kemarin sudah ada 13 PDP yg dirawat di RSUD TRIPAT. Pasien tersebut tidak hanya berasal dari Lombok Barat saja, tetapi ada juga dari Lombok Tengah. Pasien ini, kata Arbain, ada yang pernah kontak dengan PDP dan ada juga yang memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah.

“Kita rawat dulu sampai hasilnya keluar. Dari 13 pasien yang dirawat sekitar 10 orang berasal dari Lombok Barat, karena yang 2 orang berasal dari Lombok Tengah dan satu orang dari luar,” imbuhnya.

Terkait dengan ketersediaan ruang rawat, Arbain mengatakan Rumah Sakit Tripat dalam jangka waktu dekat akan menambah dua ruang rawat pasien covid-19. Sebelumnya, Rumah Sakit Tripat sudah memiliki tiga ruang rawat, sehingga dengan penambahan tersebut Arbain berharap bisa menampung banyak pasien.

“Kemarin kita coba rujuk satu orang ke RS Provinsi, karena saat ini kita hanya punya tiga ruang rawat dan dalam waktu dua tiga hari ini kita akan menambah dua ruang rawat lagi,” Kata Arbain.

Sumber : Humas Lombok Barat

Menggugah Hati Masyarakat, Bupati Lombok Barat Bagikan Ratusan Parcel untuk Tenaga Kesehatan Covid-19Giri Menang, 3…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Jumat, 03 April 2020

Tim Penyemprotan Disinfektan Lombok Barat Semprot Sejumlah Jalan dan Pasar

Giri Menang, 3 April 2020. Melanjutkan program pencegahan dan penanggulangan virus korona dengan menyemprotan cairan disinfektan di sejumlah tempat dan jalan-jalan di Lombok Barat (Lobar) beberapa hari yang lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lobar pagi tadi melakukan aksi serupa dengan menyasar jalan-jalan umum dan sejumlah pasar di kawasan Kecamatan Gunungsari, Jum’at, (3/4).

Kali ini relawan penyemprotan yang berjumlah ratusan orang berasal dari anggota TNI, anggota Polri, Badan Penanggulangan Bencana Derah (BNPB) Lobar, Pemadam Kebakaran (Damkar) Lobar, Dinas Kesehatan Lobar, Dinas Sosial Lobar, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lobar, beserta sejumlah anggota pramuka dan beberapa masyarakat Gunungsari sendiri.

Aksi diawali dengan apel persiapan di halaman kantor camat Gunungsari dan langsung dipimpin oleh Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dan Danrem 162 Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani.

Dalam arahannya, bupati menyampaikan terimakasih atas semua pihak yang terlibat dalam aksi ini, aksi ini disebutkan bupati adalah untuk mwnyemangati masyarakat di tengah pandemi yang melanda saat ini.

“Apa yang kita lakukan saat ini untuk meningkatkan kepercayaan diri masyarakat bahwa untuk menghadapi penyebaran virus korona ini mereka tidak sendiri. Justru rekan-rekan TNI, Polri dan Pemda beserta para relawan selalu berada di depan, ada bersama-sama masyarakat,” ucapnya di hadapan danrem, dandim beserta para relawan yang hadir.

Ia juga tak henti mengimbau masyarakat untuk selalu melaksanakan imbauan-imbauan yang sudah disampaikan pemerintah.

“Karena wabah ini tidak memilih korbannya, mau orang kaya, miskin, TNI ato Polri semua bisa kena. Karena itu dibutuhkan kerjasama antar kita semua,” lanjut bupati lulusan Magister Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta ini.

Setelah bupati, Kolonel Ahmad Rizal pun memberi semangat kepada para relawan dan masyarakat. Mengetahui angka korban positif Covid 19 di NTB sudah 6 orang, Ahmad Rizal mengajak masyarakat untuk tetap selalu disiplin dan tidak lupa bersyukur atas kesehatan yang masih kita dapatkan sampai saat ini.

“Kita bersyukur di Lobar masih belum ada kasus, dan kita masih tetap sehat dibandingkan saudara-saudara kita yang lain, tapi walaupun di Lobar belum ada yang positif, namun upaya penanggulangan harus tetap dijalankan seperti kegiatan hari ini,” tegasnya.

Tak lupa ia juga mengajak masyarakat untuk selalu disiplin dalam segala hal terutama terhadap imbauan pemerintah terkait wabah covid 19 ini.

Selain penyemprotan manual dengan hand sprayer, tim penyemprotan kali ini juga menurunkan 3 kendaraan mobil untuk menyemprotkan disinfektan di ruas jalan-jalan di Kecamatan Gunungsari.

Tim kendaraan mobile pertama memulai penyemprotan dari depan kantor Camat Gunungsari menuju jalan raya Senggigi hingga perbatasan KLU.

Tim kendaraan mobile kedua memulai dari jalan depan kantor camat menuju pasar Gunungsari, sedangkan tim kendaraan mobile ke-3 menyemprot jalan menuju pasar Hilir Gunungsari lalu menuju jalan ke arah Pasar Narmada.

Untuk tim dengan alat manual (hand sprayer) sendiri dibagi menjadi tiga yaitu tim Pasar Hilir, tim Pasar Narmada dan tim Pasar Gunungsari yang juga sekaligus menyemprot ke Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Gunungsari.

Sumber : Humas Lombok Barat

Tim Penyemprotan Disinfektan Lombok Barat Semprot Sejumlah Jalan dan PasarGiri Menang, 3 April 2020. Melanjutkan…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Jumat, 03 April 2020

Dandim, Kapolsek dan Danramil pantau Peyemprotan Pasar Narmada

Giri Menang. 3 April 2020. Komandan Kodim 1606/Lobar Kolonel Czi Efrijon Kroll, S.IP. MM, bersama Muspika Kecamatan Narmada, memantau langsung jalannya penyemprotan disinfektan yang dilakukan tim gabungan di Pasar Tradisional Narmada Lombok Barat, guna pencegahan penyebaran virus corona.

Dalam penyemprotan di pasar tersebut, terlihat nampak beberapa pedagang masih berjualan di masing-masing standnya. Tetapi, ada juga pedagang pasar yang menutup stand tempat jualan.

Kolonel Czi Efrijon di dampingi Danramil, M. Yuni Priyanto Kapolsek Narmada Suparta dan, Sekcam Narmada M. Busyairi, turut serta berkeliling bersama petugas penyemprotan terdiri dari TNI, Polri, Tim dari Pramuka Dan BPBD Lombok Barat ke seluruh los pasar, terlebih di los los pasar yang padat pengunjung.

Dandim menyampaikan, penyemprotan dilakukan pada bagian tempat di stand pasar, termasuk bagian lantai, tiang stand, termasuk bagian yang sering bersentuhan dengan pedagang.

“Saya minta kepala Pasar untuk menyiapkan disinfektan tempat mencuci tangan di semua pintu keluar masuk pasar Narmada, sebagai upaya pencegahan penularan covid 19. Itu tidak ada toleransi ,”ujarnya.

Selain itu Dandim juga berharap jangan sampai ada penularan setelah menyiapkan disinfektan di semua pintu masuk, jika kepala pasar tidak mengindahkan dandim minta bupati ganti kepala pasar.

Di tempat terpisah Danramil Narmada Kaften Infantri M. Yuni Priyono selaku Ketua tim Penyemprotan di Pasar Narmada juga ikut menghimbau agar masyarakat mendengar apa himbauan pemerintah, serta mentaati aturan Pemerintah.

Caranya yaitu dengan melakukan hidup sehat, makan makanan yang bervitamin, makan buah buhan dan sayur. Selain itu berjemur di atas jam sepuluh, dan sebelum dan sesudah berkegiatan agar mencuci tangan dengan air yang mengalir.

Tidak hanya itu Yuni juga menyarankan masyarakat untuk menghindari perkumpulan yang melibatkan banyak orang karena menurutnya Virus tidak menular lewat udara tapi dengan bersentuhan langsung.

Terkait penutupan pasar Yuni katakan itu kebijakan Pemerintah Daerah. “Jika Pemda bilang tutup kita dukung itu,” pungkasnya.

Sumber : Humas Lombok Barat

Dandim, Kapolsek dan Danramil pantau Peyemprotan Pasar NarmadaGiri Menang. 3 April 2020. Komandan Kodim 1606/Lobar…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Jumat, 03 April 2020

BPKP Perwakilan NTB Beri Pendampingan OPD Teknis Di Lombok Barat

Giri Menang, Selasa 31 Maret 2020 – Badan- Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memberi pendampingan melalui Teleconfrence kepada organisasi perangkat daerah (OPD) teknis di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) bertempat di Ruang Unit Layanan Pengadaan (ULP) Lobar, (31/3).

Sekretaris Daerah Lobar, H Baehaqi dalam arahannya mengatakan kegiatan yang dilakukan adalah karena adanya penggeseran anggaran terkait dengan virus corona (Covid-19). Beberapa OPD, jelas Baehaqi perlu mendapat asistensi terkait surat edaran Kementerian Dalam Negeri bahwa semua dana alokasi khusus (DAK) selain yang ada pada Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan itu diarahkan untuk penanganan Covid – 19.

“Dalam hal ini hadir Inspektur, para Asisten, Bappeda, BPKAD dan OPD-OPD yang terkait langsung dengan penanganan Covid – 19 sehingga di dalam pelaksanaan ini sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujar Baehaqi.

Edi Sunardi dari BPKP NTB dalam arahannya menjelaskan bahwa sesuai dengan Instruksi Presiden tahun 2020 BPKP diberikan amanah untuk pendampingan mengenai akuntabilitas keuangan dalam rangka penanganan Covid – 19 dan selanjutnya sudah disampaikan surat BPKP No. 366 ke seluruh gubernur dan bupati/walikota untuk penanganan Covid-19 dengan menghubungi BPKP perwakilan untuk melakukan konsultasi.

“Dalam rangka melakukan pendampingan ini sudah dibuat surat edaran Kepala BPKP, isi dari surat earan tersebut bagaimana fokus-fokus dari akuntabilitas terkait dengan refocusing dan relokasi,” ujarnya.

Menanggapi ini, Kepala Inspektorat Lobar H.Ilham mengatakan sedang membentuk tim untuk melakukan pengawalan dan pembinaan kepada OPD teknis seperti BPBD, dinas sosial, dinas kesehatan yang akan membantu untuk mengawal dalam perencanaan proses dan pertanggungjawabannya.

“Untuk nantinya kami mohon kepada BPKP NTB dan kawan-kawannya untuk membantu kami dalam hal ini untuk lebih lanjut lagi di lain waktu kita akan tetap melalukan hubungan melalui teleconfrence ini,” harap Ilham.

Sumber : Humas Lombok Barat

BPKP Perwakilan NTB Beri Pendampingan OPD Teknis Di Lombok BaratGiri Menang, Selasa 31 Maret 2020 – Badan- Pengawasan…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Selasa, 31 Maret 2020

10 Jabatan Tinggi Pratama di Lombok Barat Akhirnya Terisi

Giri Menang, Sabtu 28 Maret 2020 – Setelah mengalami kekosongan yang cukup lama akibat dari purna bhakti dan mutasi pejabat tinggi pratama sebelumnya, 10 jabatan tinggi pratama (JTP) yg kosong di Lombok Barat (Lobar) terisi penuh.

10 pejabat yang mengisi kekosongan dilantik Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid Jum’at (27/3) bertempat di Aula Kantor Bupati Lobar.

10 jabatan itu adalah Sekretaris Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) dijabat oleh Aisyah Desilina Darmawati, S.I.P yang sebelumnya merupakan Kepala Bagian Keuangan di DPRD Lobar.

Selanjutnya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) diisi oleh H. Nasrun, S.Pd, MM yang sebelumnya merupakan sekretaris Dikbud.

Kemudian Kepala Dinas Sosial (Dinsos) kini diduduki oleh L. Marta Jaya, S.Pi, MM. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) dipimpin oleh Drs. H. Sabidin yang sebelumnya merupakan sekretaris di dinas yang sama.

Kemudian Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) sekarang diisi oleh Ir. Moh. Sahlan yang sebelumnya merupakan Inspektur pembantu wilayah di Inspektorat Lobar.

Jabatan kepala dinas lain yang juga mendapat pimpinan baru adalah Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Komimfotik) yang kini dipimpin Ahad Legiarto yang sebelumnya merupakan Kepala Bagian ULP Sekretariat Daerah (Setda) Lobar.

Selanjutnya Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) diisi oleh Plt sebelumnya yakni Maad Adnan, S.Pd.

Kemudian Kepala Dinas Pariwisata yang baru adalah H. Saepul Akhkam, S.Ag, M.Hum, dimana sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Lobar.

Dua jabatan lain yaitu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan diisi oleh Ir. Lalu Sukawadi, M.Si. dan yang terakhir adalah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) diisi oleh Bq. Yeni Satriani Ekawati, S. Sos yang sebelumnya merupakan Camat Narmada.

Dengan terisinya 10 jabatan penting di Lobar ini, bupati menyampaikan kelegaan serta harapannya di hadapan para pejabat pemerintah Lobar yang hadir.

“10 jabatan ini diisi oleh seluruhnya berasal dari pejabat dari eselon III, oleh karena itu saya berharap ada semacam semangat yang menggebu-gebu dari para pejabat yang dilantik hari ini untuk bisa melaksanakan tugasnya dengan baik,” ucap bupati Fauzan.

Tidak hanya melaksanakan kewajiban dan melenyelesaikan program-program yang sudah dicanangkan sebelumnya, Fauzan juga berharap pejabat baru ini bisa melakukan sesuatu yang lebih bagi masyarakat terutama dalam kondisi global sekarang ini yang sedang diliputi ancaman virus corona.

“Naiknya jabatan ini selesaikan dia sebatas sumber legitimasi untuk bisa berbuat lebih banyak, jangan lebih dari itu, jika lebih biasanya ada kesombongan yang menyertai kita dalam bekerja,” lanjut bupati dua periode ini.

Terkait proses seleksi para pejabat yang baru dilantik, bupati menegaskan jika prosesnya telah dilakukan secara objektif dan rasional serta sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Istimewanya, persetujuan dari pengisian jabatan ini, termasuk persetujuan nama-nama yang kita lantik pada sore ini dilakukan melalui media online dengan komisi Aparatur Sipil Negara di Jakarta,” imbuhnya.

Pesan lain yang disampaikan Fauzan kepada para pejabat tinggi pratama yang baru dilantik adalah untuk bisa melebur dan menjaga soliditas dengan pejabat dan staf yang dipimpin, karena bagaimanapun menurut bupati semua staf memiliki peran penting dan merupakan satu kesatuan yang tidak boleh dikesampingkan.

Bupati juga menyampaikan bahwa ia dan sekretaris daerah (sekda) setelah pelantikan ini akan bergerak untuk melakukan seleksi pengisian pejabat Eselon III dan IV yang kosong. Ia meminta agar proses seleksi juga dilakukan dengan standar yang berlaku dan secara objektif berdasarkan penilaian-penilaian seperti seleksi yang dilakukan sebelumnya kepada para pejabat Eselon II yang baru termasuk akan meminta pendapat kepada para pejabat-pejabat lain tentang penempatan jabatan yang kosong ini.

Lombok Barat Dukung Orbitkan Kopi Berkualitas

Giri Menang, Kamis 26 Maret 2020. Tecatat Nusa Tenggara Barat (NTB) belum masuk dalam catatan daerah penghasil kopi nasional. Kondisi ini menjadi titik perhatian pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Pemkab Lobar) bersama Asosiasi Kopi NTB untuk mengorbitkan hasil kopi Lobar masuk catatan penghasil kopi nasional.

Bupati Lobar H.Fauzan Khalid menyatakan, siap mendukung Asosiasi Kopi NTB dalam rangka mengorbitkan hasil kopi berkualitas. Ke depan kata bupati, Asosiasi Kopi NTB agar tetap melakukan pendekatan dan bimbingan khususnya bagi petani kopi di daerah Patut Patuh Patju ini.

“Selain Asosiasi Kopi, saya minta kepada OPD terkait juga melakukan hal yang sama untuk memunculkan potensi kopi yang kita miliki,” pinta bupati saat digelar pertemuan informal bersama Asosiasi Kopi NTB di ruang kerja Dinas Koperasi Lobar, Kamis (26/3).

Prinsipnya bupati tetap mendukung. Dari sisi bantuan, pihaknya tidak ingin bantuan diberikan dalam bentuk nominal. Karena sistem ini sudah menyalahi aturan. Demikian juga bantuan dalam bentuk fisik mesin. Ini bisa saja diperjualbelikan oleh kelompok tani (Poktan) bersangkutan. Namun bupati meminta, sarana dan prasarana jalan, koperasi atau fisik bangunan poktan memadai tempat berkumpulnya pengurus poktan.

“Bantuan pelatihan ataupun sejenisnya, menurut saya ini tidak mendukung. Lebih baik kita buatkan sarana dan prasarana jalan penghubung dari hulu ke hilir,” pinta bupati di hadapan Sekda H.Baehaqi, Asosiasi Kopi NTB, Asisten I, Kadis Koperasi, Kadis Perindag, Kadis Pertanian, Kabag Ekonomi, Kabag Humas dan Protokol, Sekcam Lingsar dan sejumlah perwakilan OPD terkait.

Dalam kesempatan itu, Sekda Lobar H.Baehaqi meminta pengembangan kopi jangan sampai tidak mengarah kepada wisata lokal. Ini sebagai bentuk mengangkat kembali nuansa pariwisata yang punah setahun belakangan ini.

“Melalui kopi ini bagaimana mengarah kepada wisata desa. Selain terangkatnya ekonomi warga pedesaan, tapi juga mengangkat pariwisatanya sekaligus,” papar Baehaqi.
Dalam rangka pengembangan hasil kopi ini, pihak Dinas Pertanian sudah menyiapkan bibit kopi sebanyak 23.600 pohon. Bibit ini didapatkan melalui dana APBD tahun 2020. Sementara dari dana Pokok Pikiran (Pokir) direncanakan akan dbicrakan dengan pihak DPR.

“Bibit-bibit kopi ini kita akan tanam pada lahan seluas 669 hektar di Lombok Barat,” papar Kadis Pertanian Ir.H.Muhur Zohri.

Tidak hanya Dinas Pertanian, Dinas Koperasi Lobar pun sudah siap menggelar pelatihan bagi petani. Ini sebagai upaya menciptakan SDM dan skil para petani khususnya kopi. Demikian pula dengan Dinas Perindag. Siap memfasilitasi bantuan berupa lapak bila hasil kopi petani ingin dikembangkan dalam bentuk produk kemasan.

“Prinsipnya kita siap mendukung. Untuk sarana jalan ke lokasi nanti pihak DPU PR memfasilitasi,” cetus Kepala Dinas Koperasi Lobar, H.Fajar Taufiq.

Di tempat yang sama, Ketua Asosiasi Kopi NTB, Dody Adi Wibowo mempresentasikan hasil kunjungnnya ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Alam Lestari di Dusun Rumbuk Desa Batu Mekar-Lingsar beberapa waktu lalu. Di Gapoktan ini kata Dody, direncanakan sebagai basis awal pengembangan kopi di Lobar. Beralasan, karena sudah ada dukungan pihak provinsi melalui BKPH NTB, Kepala Resot Jangkok dan Rinjani Barat.

“Untuk sampel pengelolaan kita bina dulu dari hulu.Kebetulan di Gapoktan Alam Lestari memiliki 15 Kelompok Tani Hutan (KTH,red) didukung Koperasi dan ratusan ribu bibit kopi siap panen,” papar lelaki pengusaha kopi kondang ini.

Hanya saja Dody mengklarifikasi bantuan pemda. Di Gapoktan Alam Lestari, menurut Dody sangat membutuhkan 4 alat dalam rangka mendukung pengembangan kopi. Diantaranya adalah para-para (sempara). Ini sebuah alat untuk menjemur kopi yang sudah dipanen. Berikutnya mesin kupas basah, mesin kupas kering dan mesin sortir.

“Selain alat itu, petani juga butuh perbaikan sarana jalan menuju HKm Rumbuk, karena kondisinya sekitar 2-3 kilo rusak berat,” harap Dody seraya menyatakan optimis, pengembangan kopi di Lobar sangat cerah, mengingat luas lahan 830 hektar HKm di Batu Mekar ditanami kopi siap panen.
Dari pertemuan ini, direncanakan sejumlah OPD siap berkunjung ke HKm Rumbuk, sambil menikmati alam sebagai bentuk memutus hubungan dengan corona.

Sumber : Humas Lombok Barat

Lombok Barat Dukung Orbitkan Kopi BerkualitasGiri Menang, Kamis 26 Maret 2020. Tecatat Nusa Tenggara Barat (NTB) belum…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Kamis, 26 Maret 2020

BUPATI LOMBOK BARAT MINTA PERKETAT PELABUHAN

Giri Menang, Selasa, 24 Maret 2020 – Rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Khusus kembali digelar, Selasa (24/3) di Ruang Kerja Bupati Lombok Barat, Giri Menang, Gerung.

Rapat itu dilakukan mengingat situasi terkini Kabupaten Lombok Barat dalam menghadapi Corona. Bupati H. Fauzan Khalid mengungkapkan, hingga saat ini di untuk kasus Covid-19 Lombok Barat masih tetap zona hijau atau negatif corona. Namun demikian kata Fauzan, kewaspadaan harus tetap dilakukan termasuk dengan memperketat jalur keluar masuk ke Lombok Barat yaitu Pelabuhan Lembar.

“Meski demikian kita harus tetap dalam kewaspadaan dan tidak boleh lengah akan status yang kita sandang saat ini ,” tukas orang nomor satu di Lombok Barat ini.

Ditegaskan bupati, jalur keluar masuk dari dan ke Lombok Barat yakni melalui Pelabuhan Lembar harus dilakukan pengawasan dan pemeriksaan para penumpang.

“Jangan sampai kita kecolongan, tidak saja dari jalur resmi seperti Pelabuhan Lembar, namun juga dari jalur-jalur masuk lainnya yang tidak resmi perlu mendapatkan perhatian yang lebih ekstra. Karena kalau sekali saja kecolongan akan berakibat fatal bagi banyak orang dan kita berharap hal ini tidak boleh terjadi. Setiap orang yang masuk ke wilayah Lombok Barat harus melalui pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu,” kata bupati.

Di kesempatan yang sama, perwakilan ASDP Lembar, Yulianto menjabarkan hal-hal yang telah dilakukan pihaknya.

“Kami juga komit tidak hanya melakukan penyemprotan kepada manusia, tapi juga kendaraan agar tidak ada penularan,” terang Yulianto.

Sayangnya imbuh Yulianto, pihaknya sangat kekurangan bahan untuk penyemprotan dan Alat Pelindung Diri (APD).

“Ruang Tunggu harusnya disemprot tiga kali, tapi kekurangan alat dan bahan membuat kami kesulitan melakukannya sesuai kebutuhan,” aku Yulianto.

Bagi Yulianto, para petugas yang bekerja di kapal dan pelabuhan juga sangat rawan dengan penularan

“Karena mereka pegang tiket dan pegang uang. Sama dengan anak buah kapal yang melayani penumpang,” terang Yulianto.

Pemkab Lombok Barat sendiri sangat serius mengatensi jalur strategis ini. Tim Satgas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Lombok Barat telah beberapa kali melakukan Sidak, bahkan menyelenggarakan simulasi penanganan pasien di Pelabuhan Lembar. Semua itu untuk memastikan kesiapan Lombok Barat menghadapi wabah pandemi itu.

Dalam Rapat Khusus ini juga terungkap masih minimnya tenaga kesehatan maupun Alat Pelindung Diri (APD) yang dibutuhkan para petugas selama menjalankan misi kemanusiaan ini.

Menurut bupati, Pemerintah Daerah akan berupaya untuk memback-up kerja-kerja tenaga medis tersebut dengan tujuan untuk menghambat laju penyebaran virus Corona. Fauzan juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak terpancing oleh informasi-informsi yang tidak jelas melalui media sosial lalu menyebarkannya kembali ke berbagai akun Medsos.

“Itu justru akan semakin meresahkan dan menakutkan masyarakat. Masyarakat hendaknya hati-hati bermedsos apalagi menyebarkan informasi yang tidak bertanggungjawab,” himbaunya.

Pada pertemuan tersebut, selain menghadirkan unsur Forkompimda juga dihadiri oleh sejumlah Kepala OPD terkait seperti Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, Kepala BPBD Lobar, Camat Lembar, Polsek Lembar, Posramil Lembar, Kepala Puskesmas Jembatan Kembar dan seluruh otoritas jasa pelabuhan seperti ASDP, KKP, KSOP, Adpel Lembar, Pelindo dan lainnya.

Sumber Humas Lombok Barat

BUPATI LOMBOK BARAT MINTA PERKETAT PELABUHANGiri Menang, Selasa, 24 Maret 2020 – Rapat Forum Komunikasi Pimpinan…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Selasa, 24 Maret 2020

LOMBOK BARAT POTENSIAL UNTUK KOPI

Giri Menang, Senin 24 Maret 2020 – Komoditas kopi sebagai komoditas perkebunan unggulan belum banyak mendapat sentuhan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), terutama di Kabupaten Lombok Barat. Hal itu ditegaskan oleh Ketua Asosiasi Kopi NTB, Dody Adi Wibowo.

“Peta perkopian di Indonesia biasanya yang dikenal itu mulai dari Gayo di Sumatera, lalu ke Pulau Jawa mulai dari Jawa Tengah, Jawa Timur, terus ke Bali, dan langsung ke Flores. NTB itu tidak pernah disebut masuk sebagai penghasil kopi, padahal potensi kopi kita jutaan ton,” sebut Dody saat mengunjungi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) “Alam Lestari” Dusun Rumbuk, Desa Batu Mekar Kecamatan Lingsar – Lombok Barat, Senin (23/3/2020).

Dody berkunjung ke Gapoktan tersebut dalam rangka melakukan pendampingan yang dimediasi oleh Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) NTB, KPH Resot Jangkok dan KPH Resot Rinjani Barat.

Dody juga berasumsi, nihilnya NTB dalam catatan sebagai penghasil kopi kemungkinan karena dampak cara penanaman dan panen kopi yang serba sembarang. Padahal dengan sedikit sentuhan pembinaan dan edukasi, semua tidak akan menjadi ribet, termasuk soal harga dan marketing.

“Sebagai penggiat, pengusaha UKM, usaha pengolahan kopi serta ketua asosiasi Kopi NTB, saya ingin memberikan edukasi dan pembinaan terlebih dahulu,” jelas Dody.

Kata dia, hal ini dilakukan, mengingat gaung kopi Lombok di luar daerah belum ada namanya. Kondisi ini, membuat asosiasi merasa ikut bertanggung jawab, karena secara data kopi di Indonesia, daerah NTB tidak masuk dalam hitungan sebagai daerah penghasil kopi.

Pihaknya aku Dody merasa optimis prospek kopi di Lombok Barat ke depan sangat cerah. Dari 830 hektar lahan Hutan Kemasyarakatan (HKm), para petani paling sedikit menanam sekitar 100 ribu pohon kopi dan saat ini siap panen. Dua puluh persen di antaranya merupakan kopi dengan sistem sambung.

“Kami sudah minta restu pak Bupati Lombok Barat melalui Kepala Bagian Humas untuk melakukan edukasi kepada Gapoktan. Kami tidak pasang target volume hasil, tapi targetnya pembinaan dari hulu dulu,” papar Dody menyebutkan potensi hasil panen kopi bisa mencapai 3000 ton biji kopi berkualitas baik.

Untuk sasaran pembinaan dari hulu, pihak asosiasi dan Gapoktan lalu memilih Kelompok Tani Hutan (KTH) “Cobak Bae” Dusun Rumbuk sebagai sample pengelolaan kopi. KTH ini terpilih karena tercatat sebagai anggota pengelola awal Gapoktan Alam Lestari. Dari 15 sub KTH yang ada, Gapoktan Alam Lestari memiliki anggota sebanyak 1.400 orang. Selain itu difasilitasi juga oleh Koperasi serta lahan garapan seluas 830 Hektar.

Di tempat yang sama, Kepala BKPH Rinjani Barat NTB, Mustara Hadi menyatakan, pertemuan ini sebagai pertemuan perkenalan. Jika kopi yang akan dikelola ternyata hasilnya baik, ada tindak lanjutnya, akan menggelar pertemuan kembali dengan pihak asosiasi kopi.

“Sebelum panen nanti kita langsung praktek pengolahan, sortir serta menjaga kualitas dan prospek pasar yang akan dibina oleh asosiasi,” jelas Mustara.

Pembinaan tersebut disambut gembira oleh Ketua Gapoktan Alam Lestari, Warni.
Warni mengaku saat ini cukup leluasa memanfaatkan hutan untuk kesejahteraan ekonomi keluarganya, terutama melalui HKm.
“Kalau dulu saya masuk HKM itu sembunyi seperti maling. Sekarang boleh, asal taat pada proses dan tercatat resmi sampai di pusat,” kata Warni sambil berharap agar mereka bisa dibina seara berkelanjutan oleh asosiasi dan pemerintah daerah.

Sumber : Humas Lombok Barat

LOMBOK BARAT POTENSIAL UNTUK KOPIGiri Menang, Senin 24 Maret 2020 – Komoditas kopi sebagai komoditas perkebunan…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Selasa, 24 Maret 2020

SIDAK SENGGIGI, BUPATI DAN TIM DILAWAN

Giri Menang – 24 Maret 2020 – Hingga hari ini, Selasa (24/3/2020), Pandemik virus Co’rona (Covid-19) tercatat telah menjangkiti lebih dari 378 ribu orang di seluruh dunia dengan jumlah korban lebih dari enam belas ribu lima ratusan orang. Di Indonesia sendiri, hingga kemarin berdasarkan rilis Kementerian Kesehatan, tercatat 579 orang positif corona, 49 orang meninggal dan 30 orang berhasil sembuh.

Untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), per hari ini (Selasa, 24/3/2020) Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkifliemansyah telah memastikan satu pasien positif terjangkit virus Covid-19. Perempauan 50 tahun tersebut disinyalir terjangkit virus saat mengunjungi daerah dengan zona merah dalam 14 hari yang lalu.

Dengan kondisi tersebut jajaran Pemerintah Provinsi NTB dan Kabupaten/ Kota tidak berdiam diri. Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) sendiri telah melakukan berbagai upaya pencegahan, di antaranya adalah dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah titik di area wisata sekitar Senggigi, Selasa (23/3).

Sidak ini adalah untuk menindaklanjuti Maklumat Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor Mak/2/III/2020 tentang kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan penyebaran virus corona (Covid-19) serta Surat Edaran Gubernur yang ditindak lanjuti juga oleh Bupati Lombok Barat dengan membuat edaran tentang hal yang sama.

Sayangnya, selain mendapat sambutan yang baik dari beberapa penyedia jasa hotel dan hiburan, ada juga perlawanan dari pemilik jasa hiburan.

Dipimpin oleh Bupati H. Fauzan Khalid dan didampingi Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Lobar, Bagus Satriyo Wibowo dan Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1606/ Lobar, Kolonel Czi. Efrijon Scroll, beserta tim masing-masing, sidak dimulai dengan mendatangi Hotel Aruna Senggigi. Untuk sidak di hotel maupun pusat-pusat oleh-oleh, tim gabungan sidak ingin memastikan ketersediaan hand sanitizer, alat infra red pengukur suhu tubuh, masker, serta tempat mencuci tangan bagi pelanggan dan karyawannya. Untuk Hotel Aruna dan Toko Oleh-Oleh Sasaku, tim mendapatkan kedua tempat tersebut menyediakan peralatan dan fasilitas walaupun tidak seluruh pegawai menggunakan masker sebagai Alat Pelindung Diri (ADP).

Selain menyasar Hotel dan Toko Oleh-Oleh tersebut, tim kemudian bergerak menuju Hotel Green Leaf yang juga menyediakan fasilitas SPA.
“Kami tidak menerima tamu,” ujar seorang pegawai yang mengaku sebagai supervisor meyakinkan tim dengan cukup ramah. Meski demikian, Kapolres Bagus mengingatkan agar SPA tersebut mengikuti maklumat Kepolisian dan Edaran Pemerintah Daerah agar benar-benar tutup sementara waktu selama masa pencegahan virus Corona itu.
“Tampilannya juga harus menggambarkan bahwa tempat ini ditutup, lampu dimatikan, jendela ditutup bahkan bila perlu disegel,” tegas Kapolres Lobar, Bagus Satriyo Wibowo.

Suasana berbeda ditemui tim saat menyidak Ratu SPA. Di lokasi ini, tim menemukan pemilik jasa SPA ini masih menjalankan usahanya. Bahkan wanita yang kemudian diketahui sebagai istri pemilik SPA dengan sengit seperti menolak kehadiran tim.
“Saya tidak mau (SPA) saya saja sementara yang lain juga (tetap) buka,” ujar perempuan itu setengah berteriak.

Diperlakukan demikian, Kapolres Bagus yang awalnya berbicara lembut spontan berubah keras.
“Sudah ada edaran yang membijaksanai untuk tempat hiburan kayak gini untuk ditutup. Kita datang ke sini untuk memastikan itu. Tidak ada yang lain dan tidak ada diskriminasi,” tegas Kapolres keras namun sesekali masih disambut bantahan dari si perempuan pemilik jasa SPA itu.

Bagus menegaskan bahwa tim melakukan pengecekan ke semua jasa hiburan dan akan menindak bila tetap “ngeyel” membuka usahanya.

Di tempat yang sama, Bupati Fauzan Khalid menyampaikan kekecewaan dengan sambutan pemilik Ratu SPA.
“Terus terang kita kecewa dengan sambutan teman-teman di sini. Padahal ini yang ketiga yang kita datangi. Ada sambutan yang luar biasa baik, kecuali di tempat ini,” kata bupati kecewa.

Senada dengan Kapolres, dilanjutkan bupati, sidak yang dilakukan untuk memastikan apakah surat edaran dalam bentuk perintah untuk menutup tempa-tempat keramaian itu ditaati. Tujuannya tidak lain dalam konteks bagaimana mengantisipasi penyebaran corona demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat.

Menurut Fauzan, kebijakan Pemerintah jangankan untuk tempat hiburan, bahkan masjid pun mendapat perlakuan serupa agar menghindarkan masyarakat dari kegiatan berkumpul yang akan mempermudah penyebaran virus Corona.
“Kalau misalnya ada nanti ketidaktaatan sesuai dengan surat kawat dari Pak Kapolri, itu bisa dipidanakan,” ujar bupati tidak kalah tegas namun dengan suara yang tetap datar.

Sebelum mengakhiri
sidaknya, Bupati Lombok Barat menegaskan tidak boleh lagi ada satu tempat hiburan pun yang buka.

Sumber : Humas Lombok Barat

SIDAK SENGGIGI, BUPATI DAN TIM DILAWAN Giri Menang – 24 Maret 2020 – Hingga hari ini, Selasa (24/3/2020), Pandemik…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Selasa, 24 Maret 2020

PULUHAN PONPES DI LOMBOK BARAT DISEMPROT DISINFEKTAN

Giri Menang, 23 Maret 2020 – Setelah melakukan bimbingan teknis (Bimtek) Sabtu lalu (21/3), Tim Penyemprot Disinfektan Lombok Barat (Lobar) mulai turun untuk melakukan penyemprotan hari ini, Senin (23/3).
Setelah melakukan briefing di Bencingah Agung, tim yang terdiri dari 30 anggota TNI, 40 angota Kepolisian, 4 perwakilan staff setiap Perangkat Daerah dan sekitar 20 orang dari kelompok tani yang ada di Lombok Barat ini menyasar 95 pondok pesantren (Ponpes) yang ada di Lombok Barat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lobar, Mahnan selaku Kepala Pelaksana menyebutkan jika Ponpes merupakan salah satu titik prioritas penyemprotan di Lobar.

“Ini sasarannya tempat, bukan orang. Di Ponpes aktivitas pembelajaran itu kan standby, apalagi santri-santri ini belajar dan langsung tinggal di sana, makanya kita prioritaskan ponpes ini juga,” jelasnya.

Keterlibatan kelompok tani dalam tim penyemprotan juga disebutkan Mahnan merupakan hal yang sangat penting. Dijelaskannya jika para petani itu justru yang menjadi petugas penyemprotan, dan mereka juga yang menyiapkan 100 hand sprayer yang digunakan dalam kegiatan ini.

“Kita libatkan kelompok tani itu karena secara teknis mereka (petani) yang lebih paham bagaimana menggunakan hand sprayer (alat penyemprotan, red) ini, nanti tekanan itu juga akan mempengaruhi keefektivitasan penyemprotan,” papar mantan Kasat POL PP Lobar ini.

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Lobar H. Baehaqi menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam kegiatan ini.

“Saya menyampaikan apresiasi dan terimakasih yang setinggi-tingginya atas keikhlasan kita semua dalam rangka memberikan pelayanan, perlindungan dan keamanan kepada masyarakat,” ucap Baehaqi
Baehaqi juga menyebutkan jika kegiatan ini merupakan bentuk kekompakan dari semua pihak, dari pemerintah serta masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan bersama.
Saef (45), salah satu anggota kelompok tani asal Kecamatan Gerung menyatakan antusiasmenya bisa ikut membantu proses penyemprotan.

“Kami diminta ikut serta sama pak KCD, tentu kami iyakan, ini kan membantu masyarakat yang lain juga,” tuturnya.

Saat ditanya tentang kekhawatiran dan bahaya wabah virus corona, Saef tidak terlalu khawatir.
“Yang penting kita sudah jaga kebersihan sesuai arahan dan pakai pelindung saat penyemprotan seperti ini, apalagi ini kan buat orang lain juga, Insya Allah tidak apa-apa,” terang Saef.

Sumber : Humas Lombok Barat

PULUHAN PONPES DI LOMBOK BARAT DISEMPROT DISINFEKTAN Giri Menang, 23 Maret 2020 – Setelah melakukan bimbingan teknis…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Senin, 23 Maret 2020

1 43 44 45 46 47 242