Kota Palembang Belajar Benchmarking Ke Lobar

Giri Menang, Selasa 24 April 2018 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat kembali menerima kunjungan dari daerah lain. Kali ini sebanyak 40 orang dari Pemerintah Kota Palembang terdiri dari peserta dan pendamping melakukan kunjungan kerja ke Lombok Barat. Rombongan diterima langsung oleh Sekda Lobar, H. Moh Taufiq di Ruang Rapat Jayengrane Kantor Bupati Lobar, Selasa (24/4/2018).

Sekda Pemkot Palembang, H. Halawin Mastofa selaku ketua rombongan mengatakan, maksud dan tujuannya untuk melakukan kajian benchmarking ke dua dinas dan satu desa yang ada di Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, yakni Dinas PPKAD, Dinas Pariwisata dan Desa Lingsar.

“Benchmarking adalah suatu proses membandingkan dan mengukur suatu organisasi terhadap proses operasi yang terbaik sebagai inspirasi dalam meningkatkan kinerja yang nantinya dapat diterapkan di masing-masing organisasi peserta yang mengikuti diklat PIM IV Kota Palembang,” katanya.

Kegiatan ini kemudian dilakukan dengan metode diskusi terhadap masing-masing dinas yang telah dipilih oleh BKD Kota Palembang kepada dinas-dinas yang ada di Kabupaten Lombok Barat.

“Sebagai objek benchmarking, nantinya hasil yang didapat akan dijadikan sebagai referensi meningkatkan kinerja organisasi yang ada di Kota Palembang,” tambahnya.

Sementara itu, Sekda Lobar, H. Moh Taufiq saat menyambut kedatangan rombongan mengaku sangat senang dan berterima kasih atas dipilihnya Kabupaten Lombok Barat sebagai objek diskusi benchmarking oleh peserta diklat PIM IV Pemerintah Kota Palembang.

“Mudah-mudahan dapat memberikan jawaban yang memuaskan kepada para peserta diklat PIM IV Kota Palembang,” katanya.

Taufiq juga berharap, nantinya hasil diskusi yang dilakukan para peserta diklat PIM IV dapat menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang baik dan tentunya juga dapat menjadi referensi di Kota Palembang.

Usai acara diskusi dilanjutkan dengan penyerahan pelakat yang diawali dengan penyerahan pelakat dari Kabupaten Lobar Kepada Kota Palembang dan dilanjutkan pemasangan topi khas Palembang kepada Sekda Lobar H.Moh Taufiq dan yang terakhir penyerahan lukisan jembatan ampera kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. (emtom/humas)

PAKEM MERARIK DIKOLABORASI DENGAN GAMAK

Giri Menang, Selasa 24 April 2018 – Angka pernikahan dini di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan negara-negara yang ada. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) menyebutkan agama, budaya, hingga hak manusia menjadi beberapa faktor tingginya pernikahan di bawah 18 tahun atau usia sekolah setara jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.

Tidak terkecuali di Lombok Barat, merariq kodeq (kawin dini) sudah menjadi salah satu tren sebagian masyarakat.

Padahal filosofi merariq atau menikah dalam adat Sasak, tujuannya untuk melindungi, menghormati dan menjunjung tinggi hak-hak perempuan dan anak.

Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) sendiri melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Lobar telah mencanangkan program Gerakan Anti Merariq Kodeq (Gamak). Program ini diperkuat dengan Surat Edaran (SE) Gubernur NTB, Nomor SE/150/1138/KUM, tentang Pendewasaan Usia Perkawinan. Tujuannya untuk merespon isu perkawinan anak yang sangat tinggi, tidak saja di Lobar, tapi hampir di seluruh wilayah NTB.

Antara Gamak dan Pakem Merariq memiliki keterkaitan yang sangat erat. Hal tersebut yang kemudian menjadi titik tekan dalam kegiatan workshop Pakem Merariq sebagai upaya memaksimalkan program Gamak.

Untuk itu, kegiatan yang berlangsung di Aula Utama Kantor Bupati Lobar itu menghadirkan tokoh budayawan Sasak, akademisi, LSM, wakil rakyat, tokoh agama dan masyarakat serta pejabat terkait. Kegiatan dibuka langsung oleh Pjs Bupati Lobar, H Lalu Saswadi, Selasa (24/4/2018).

Dalam sambutannya, Saswadi mengatakan pernikahan dini menjadi tantangan bagi seluruh masyarakat untuk segera diantisipasi. Sebagai awal antisipasi Merariq Kodeq, pihaknya sudah menerbitkan surat edaran yang isinya aga warga Lobar melakukan pernikahan pada usia 21 tahun bagi wanita. “Tujuan kita, agar mereka lebih dewasa mengarungi bahtera rumah tangga,” harapnya.

Kegiatan workshop kemudian dilanjutkan dengan paparan materi dari sejumlah narasumber.

Kepala BKKBN Perwakilan NTB, Drs.Lalu Mahrifudin. memaparkan, di tahun 2015 angka perceraian akibat perkawinan dini di NTB berada di peringkat 19 dari 34 provinsi.

Mahrifudin juga memaparkan materi dengan judul Aspek Kependudukan Perkawinan di NTB. Secara panjang dia juga menyinggung peningkatan IPM Lobar yang kini berada pada posisi 4 se-NTB.

“Trend keberhasilan Lobar semakin hari semakin bagus,” pujinya yang disambut aplaus meriah seluruh peserta.

Materi juga disampaikan oleh budayawan Sasak, H.Lalu Rais. Budayawan kondang yang akrab disapa Pak Raden ini, memaparkan tateri terkait pakem merarik berdasarkan hukum adat Sasak. Demikian pula materi lain dipaparkan oleh pemateri dari Yes I Do dan lainnya. (LPA/humas)

DUKUNG MUNAS FORSEDASI, PEMKAB LOBAR GELAR BERSIH-BERSIH

Giri Menang, Selasa 24 April 2018 – Dalam rangka mensukseskan Munas III Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Forsesdasi) yang akan berlangsung di wilayah Senggigi, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menggelar kegiatan gotong royong bersih-bersih di sepanjang jalan Senggigi. Seluruh OPD se-Lobar sejak pagi tadi (24/4/2018) sudah mulai membersihkan jalan sesuaibdengan titik lokasi yang sudah ditentukan. Mulai dari Jembatan Meninting sampai Hotel Santosa yang menjadi pusat acara.

Kegiatan munas yang mengusung tema “Mendorong Berkembangnya Birokrasi yang Inovatif” ini rencananya akan berlangsung selama tiga hari dari tanggal 25-27 April 2018. Acara ini rencnanya akan dihadiri sekitar 2.000 peserta.

“Ini momen langka sehingga akan membawa nama baik daerah. Untuk itu kita harus bisa membuat suasana yang asri, bersih sehingga membawa kesan baik,” kata Sekretaris Daerah Lobar, H. Moh. Taufiq saat rapat persiapan beberapa waktu lalu. (dedy/humas)

DUA DESA DI LOBAR JADI LAHAN BELAJAR PEMKAB ACEH BESAR

Giri Menang, Senin 23 April 2018 – Desa Selat dan Desa Sembung di Kecamatan Narmada mendapat kehormatan ditunjuk sebagai lokasi kunjungan kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Rombongan yang juga terdiri dari unsur kecamatan, kepala desa dan kelompok tani itu secara khusus mengunjungi Kelompok Ternak Patuh Angen dan Patuh Karya yang ada di Kecamatan Narmada Lombok Barat, Senin (23/4/2018).

Rombongan diterima Staf Ahli Bupati Bidang SDM dan Aparatur, H. Mahyudin bersama Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Sakri, Kepala Dinas Pertanian H. Muhur Zohri, Sekretaris Dinas Pariwisata Baiq Yeni S. Ekawati dan jajaran Dinas Pertanian di Kantor Dinas Pertanian Lombok Barat.

“Selain silaturrahmi secara khusus kami bermaksud untuk menggali dan belajar tentang pertanian dan beternak yang baik serta bagaimana menjalankan manajemen kelompok ternak yang ada di Desa Sembung. Karena di Aceh Besar peternakan masih menggunakan pola peternak tradisonal,” jelas Munawir selaku ketua rombongan.

Munawir menambahkan, kunjungan ke Lombok Barat sebelumnya merupakan hasil hasil koordinasi Pemerintah Aceh ke Kementrian Pertanian RI beberapa waktu lalu.

“Karena Lombok Barat merupakan kabupaten yang masuk 10 besar penyumbang ketahanan pangan nasional,” katanya.

Diketahui, Kabupaten Lombok Barat memiliki lahan pertanian seluas 17.340 hektar yang sebagian besar berada di tiga kecamatan di Lombok Barat. Selain perairan yang baik kondisi tanah juga sangat mendukung, untuk lahan kering sebagian besar di wilayah selatan Lombok Barat dengan luas lahan 22.000 hektar. Lombok Barat juga memiliki 1.495 kelompok tani yang tersebar di semua kecamatan yang terdiri dari kelompok tani pangan, holtikultura, ternak dan perkebunan.

Dari Kantor Dinas Pertanian, rombongan kemudian menuju Desa Sembung untuk meninjau lokasi peternak patuh angen. Di sana, rombongan disambut oleh Kepala Desa Sembung dan Ketua Kelompok Peternak Patuh Angen.

Ketua Kelompok Patuh Angen, Ali Sahid dalam kesempatan itu memaparkan profil dan program kelompoknya.

“Kelompok ternak sapi Patuh Angen ini sudah berdiri sejak tahun 2005, bahkan sebelum Pemerintah Provinsi NTB membuat program yang disebut sejuta sapi. Awalnya kami beranggotakan 20 orang dengan modal awal 300 juta yang diberikan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Dengan antusias masyarakat yang tinggi, kini anggota kelompok kami menjadi 80 orang dengan populasi sapi 240 ekor sapi,” ungkapnya mengawali pemaparan.

Dijelaskannya, kelompok ternak Patuh Angen menerapkan pengelolaan sistem “1-1-4” yang berarti satu induk satu anak selama setahun dan itu berjalan selama 4 tahun.

“Sistem pengelolaan ini dianggap berhasil karena sebagian besar anggota kelompok yang nol pendidikan itu ekonominya meningkat. Dari berternak ini masyarakat banyak anaknya bisa sekolah hingga kuliah dan sebagian besar anggota kelompok bisa menaikkan ekonomi keluarga,” tambah Ali.

Setelah mendapat banyak pelajaran, rombongan kemudian melanjutkan kunjungannya ke Dusun Montong Daye di Desa Selat. Di sana rombongan menuju kelompok tani Patuh Karya yang menerapkan pola tanam padi tiga kali setahun. Hasilnya, kelompok ini termasuk sebagai salah satu penyumbang surplus beras di Kabupaten Lombok Barat.

Usai kunjungan, ketua rombongan Munawir mengaku sangat bangga dengan sistem yang diterapkan kedua kelompok. Munawir semakin bangga saat mengetahui Kabupaten Lombok Barat memiliki ribuan kelompok tani.

“Apa yang kami pelajari di Lombok Barat ini akan kami coba di Aceh,” katanya. (dedy/humas)

DIANGGAP BERHASIL, PESERTA DIKLATPIM SE-JAWA TENGAH KUNJUNGI LOBAR

Giri Menang, Kamis 19 April 2018 – Kabupaten Lombok Barat (Lobar) kembali menerima kunjungan dari daerah lain. Pagi tadi, sebanyak 46 orang yang tergabung dari kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah tiba di Kantor Bupati Lobar. Rencananya rombongan akan melakukan kunjungan selama tiga hari dengan saasaran objek pada Dinas Pariwisata, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) dan Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus).

Rombongan yang merupakan peserta Diklatpim tingkat III angkatan II tahun 2018 itu diterima oleh Sekda Lobar H. Moh. Taufiq didampingi Kepala Dinas Pariwisata Ispan Junaidi, Kepala Dinas Arpus H. M. Yamil, Sekretaris Dinas Dukcapil Fathurrahman dan pejabat lainnya di Ruang Jayengrane Kantor Bupati Lobar, Kamis (19/4/2018).

“Diklatpim menilai Pemerintah Kabupaten Lombok Barat telah sukses dan berhasil berinovasi dalam membangun daerahnya. Untuk itu peserta diklat sebelum memutuskan untuk melakukan kunjungan ke Lombok Barat, para peserta telah mempelajari beberapa perkembangan tentang Lombok Barat sehingga tertarik dengan keberhasilan Lombok Barat. Selain itu kami ingin menemukan rahasia sukses Lombok Barat dalam melakukan perubahan termasuk pelayanannya,” kata Andy Suryanto selaku pimpinan rombongan.

Andy berharap, usai melakukan kunjungan ini para peserta dapat mengadopsi dan mengimplementasikannya di lingkungan masing-masing dengan data dan dokumen yang sudah dipelajari.

Sementara itu Sekda Lobar H. Moh. Taufiq mengapresiasi peserta Diklatpim yang telah menjadikan Pemkab Lobar sebagai lokasi belajarnya. Usai memaparkan kondisi dan prestasi Pemkab Lobar, Taufiq kemudian meminta para kepala dinas untuk menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan peserta Diklatpim. (dedy/humas)

TINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG, DINAS ARPUS LAUNCHING APLIKASI “KUNANG-KUNANG”

Giri Menang, Kamis 19 April 2018 – Dalam rangka memperingati HUT Lombok Barat ke-60, Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) Lombok Barat (Lobar) meluncurkan aplikasi “kunang-kunang”.

“Dengan aplikasi ini kita bisa mengakses ratusan perpustakaan yang ada di kabupaten/kota se-Indonesia,” kata Kepala Dinas Arpus, M. Yamil di hadapan Pjs Bupati, Sekda Lobar dan tamu undangan lainnya, Kamis (19/4/2018).

Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi pengunjung yang mengakses internet perpustakaan. Baik yang mengakses via handphone, laptop, atau apa saja, secara otomatis akan terdeteksi kapanpun dan dimanapun selama ada akses internet.

Sejalan dengan perkembangan teknologi saat ini agar kunjungan masyarakat lebih meningkat, Dinas Arpus terus berkreasi dan berinovasi serta memfasilitasi layanan baru yang bervariasi.

“Dari kreasi dan inovasi yang sudah dilaksanakan hasilnya menunjukkan peningkatan yang signifikan. Terbukti dengan meningkatnya jumlah kunjungan mencapai 44.275 pemustaka,” kata Yamil.

Hadirnya aplikasi “kunang-kunang” di Lobar sangat diapresiasi Pjs Bupati Lobar, H. Lalu Saswadi. Baginya, keberadaan perpustakaan sangat penting sehingga harus dapat dengan mudah diakses masyarakat.

“Karena perpustakaan adalah tempat kita Iqra’ (membaca). Perpustakaan juga tempat belajar agar anak-anak menjadi berprestasi, menjadi orang cerdas dan berkualitas terbang menembus batas. Semoga Aplikasi kunang-kunang layanan perpustakaan ini menjadi kado HUT Lombok Barat Ke-60, Untukmu Lombok Barat,” ungkap Saswadi.

Acara kemudian ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada pemustaka teraktif serta hadiah berupa piala dan piagam kepada juara I, II, dan III bagi para pemenang lomba dalam rangka memeriahkan HUT Kab.Lobar yg ke-60.

Ada 10 mata lomba dari tingkat TK, RA, PAUD, SD/MI, SMP/MTS dan SMA/SMK/MA yang digelar, di antaranya lomba menggambar, lomba bercerita, lomba baca puisi, lomba menulis cerita rakyat sasak, lomba terune dedare, lomba senam berirama dan kreasi artistik, lomba majalah dinding serta lomba perpustakaan desa. (ning/humas)

ROAD SHOW PKK PROVINSI NTB DI LOBAR

Giri Menang, Kamis 19 April 2018 – Wakil Ketua I Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Hj. Eksanti Kumala Rimbun dan rombongan melakukan roadshow di kantor Bupati Lombok Barat (Lobar), Kamis (19/4/2018). Rombongan diterima langsung oleh Pjs Bupati Lobar H. Lalu Saswadi didampingi Pelaksana Tugas Ketua TP-PKK Lobar Hj. Baiq Nusasih, Wakil Ketua I TP-PKK Lobar Hj Sukerniati M. Taufiq di Aula Kantor Bupati Lobar, Kamis (19/4/2018).

Selain untuk memperingati Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK KB Kesehatan ke-46, roadshow digelar untuk membina dan meningkatkan kegiatan kelompok-kelompok swadaya masyarakat dan institusi KB-Kesehatan melalui peran kader sebagai ujung tombak di lapangan.

Kegiatan rutin setiap tahun yang diadakan TP-PKK Provinsi NTB ini juga dilakukan untuk membantu keberhasilan pemerintah baik di tingkat pusat, di kabupaten dan kota dalam menyukseskan program-program yang ada.

“Tim TP-PKK Provinsi sudah membuat terobosan baru dengan melaksanakan kelas khusus untuk mencetak generasi emas. Sasarannya sudah mencapai 5.000 anak remaja di Kota Mataram. Hal ini harus ditiru di tingkat Kabupaten,” kata Hj. Eksanti Kumala Rimbun.

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Ketua TP-PKK Lobar Hj. Baiq Nusasih menyampaikan beberapa program kegiatan yang akan dilaksanakan PKK Lobar di tahun 2018 ini. Di antaranya, kegiatan pembinaan lomba-lomba dalam rangka HKG tingkat provinsi, lomba penyuluh pola asuh anak dan remaja, lomba paduan suara, lomba bunda dan balita mengaji, lomba cerdas cermat kader PKK, lomba cipta menu, kegiatan sosialisasi pemanfaatan tanaman obat keluarga dan sosialisasi 1000 hari pertama kehidupan. Kemudian ada kegiatan koordinasi penguatan pengelolaan UP2K PKK, pembinaan kelompok BKB, pembinaan program kegiatan dan administrasi pokja II, lomba masak serba ikan, kunjungan dan pembinaan sosialisasi tentang pendewasaan usia pernikahan dan sosialisasi Perpres no 99/2017 tentang gerakan PKK.
“Terkait pelaksanaan pelayanan KB di Lobar Nusasih, pelayanan disesuaikan dengan momentum kegiatan ada dan dilaksanakan secara terpadu dengan mengoptimalkan pelayanan rutin di klinik-klinik KB,” jelasnya.

Sementara itu Pjs Bupati Lobar H. Lalu Saswadi dalam kesempatan itu berharap roadshow PKK dapar memberi informasi yang bermanfaat untuk disampaikan ke masyarakat.

“Tugas yang diemban ibu-ibu PKK ini adalah tugas yang mulia. Mereka bekerja tanpa mengharapkan pamrih. Ini yang patut di apresiasi,” katanya.

Ttidak lupa Saswadi mengajak para ibu-ibu PKK ini agar sama-sama menjaga kondusifitas keamanan ketertiban selama gelaran Pilkada yang akan digelar. (budi/humas)

PASLON BUPATI LOBAR HADIRI PERINGATAN HUT LOBAR

Giri Menang, Selasa 17 April 2018 – Upacara peringatan hari jadi Kabupaten Lombok Barat (Lobar) ke-60 berlangsung sederhana. Tidak ada hiburan mewah layaknya perayaan milad daerah lain. Namun yang terlihat menarik adalah hadirnya ketiga pasangan calon (paslon) Bupati Lobar 2018.

Menjawab pertanyaan wartawan, Penjabat sementara (Pjs) Bupati Lobar, H. L. Saswadi mengatakan, hari jadi Lobar ke 60 ini dirayakan sederhana saja. Alasannya masih terfokus pada pilkada Lobar 2018 agar bejalan damai.

“Tidak ada hiburan, kecuali kegiatan-kegiatan fisik seperti olahraga dan kegiatan sosial,” katanya.

Namun dia menambahkan, semua paslon diundang dan semua hadir. Selain hadirnya ketiga paslon Pilkada Lobar 2018, tampak juga sesepuh Lobar sekaligus mantan Bupati Lobar H. L. Mujitahid, mantan Ketua DPRD Lobar H. L. Takdir Mahdi, Sekda NTB, Forkopimda NTB dan Lobar, ketua dan anggota DPRD Lobar dan Sekda Lombok Tengah. Sementara wakil dari Kota Mataram, Kab.Sumbawa dan Bima hanya diwakili oleh asisten setempat. Sementara wakil Dompu diwakili staf ahli. Demikian pula dengan penjabat setingkat eselon dari pemprov NTB dan Lobar juga hadir, termasuk dari Persit, Bayangkari, GOW, DWP semua hadir.

Seusai apel, agenda berikutnya diisi dengan penyerahan sertifikat penghargaan kepada pemkab Lobar dalam rangka kepesertaan tenaga Kerja Non ASN. Berikut penyerahan santunan jaminan kecelakaan kerja kepada Bapak Samirah serta penyerahan santunan jaminan kematian aparatur desa atas nama M.Saja’i.

Pada kesempatan itu, BPJS Ketenagakerjaan Cabang NTB, juga menyerahkan piagam penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, atas peran aktif dan kepeduliannya terhadap perlindungan pegawai pemerintah bukan aparatur sipil negara dalam program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. (LPA/humas)

IDRUS TAKJUB SAKSIKAN SEMANGAT ANAK-ANAK PANTI SOSIAL

Giri Menang, Minggu 15 April 2018 – Menteri Sosial (Mensos) RI Idrus Marham berkunjung ke PSMP Paramita Mataram, di Kabupaten Lombok Barat, NTB, Minggu (15/4/2018). Kunjungannya ke Panti Sosial tersebut dalam rangka melihat proses penyaluran bantuan sosial non-tunai program keluarga harapan (PKH) dan bantuan sosial beras sejahtera (rastra).

Tiba sekitar pukul 10.00 Wita, Idrus bersama rombongan Kemensos beserta Pjs Bupati Lombok Barat H. L. Saswadi, Ketua DPRD Lombok Barat Imam Kafali, Kepala Dinas Lombok Barat Hj. Ambaryati, Ketua DPRD Provinsi NTB Isvie Rupaedah, Kepala Dinas Sosial NTB dan Wakapolda NTB Tajudin terlebih dahulu melakukan peninjauan lapangan ke Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) yang berada di lingkungan PSMP Paramita. Di sana Idrus juga berdialog dengan penerima manfaat yang merupakan anak-anak korban kekerasan seksual dan para pekerja sosial di sana.

Saat berdialog, pria kelahiran Sulawesi Selatan tidak dapat menutupi kesedihannya. Mensos Idrus terus memberikan semangat dengan mengajak anak-anak untuk menguatkan tekad dan fokus menatap masa depan. Dirinya kemudian merasa takjub dengan tekad anak-anak yang sangat bersemangat untuk melanjutkan pendidikannya. Saat ditanyai apakah masih ingin sekolah atau tidak, ke sembilan belas anak korban kekerasan seksual tersebut sontak mengacungkan tangannya sambal berseru “saya pak!”.

Melihat hal tersebut Idrus langsung mengajak para pejabat pemerintah daerah untuk memfasilitasi keinginan anak-anak tersebut. “Kita akan fasilitasi. Nanti akan kita biayai!” seru Idrus disambut tawa ceria anak-anak.

Untuk para pekerja sosial, pihaknya sudah menyiapkan semacam asuransi sebagai jaminan keselamtan bari para pekerja sosial selama bertugas. Seperti yang diceritakan salah satu petugas, tidak jarang mereka mendapat intimidasi maupun ancaman dari kerabat pelaku. Selain itu pemda juga akan memfasilitasi para pekerja dengan mobil operasional untuk menunjang mobilitas di lapangan. Termasuk saat mengangkut anak-anak ke pengadilan. Bahkan, Ketua DPRD NTB Isvie Rupaedah pasang badan untuk membantu para petugas. “Kalau tidak bisa dianggarkan melalui APBD, saya bisa siapkan mobil operasional melalui dana aspirasi saya,” katanya.

Usai dari RPSA, kunjungan kemudian dilanjutkan ke lembaga rehabilitasi di PSMP Paramita. Idrus bersama rombongan berkesempatan mengunjungi anak-anak yang sedang menjalani rehabilitasi dan tengah mendapatkan pelatihan keterampilan seperti keterampilan pertukangan, otomotif atau perbengkelan. Tidak ragu-ragu, Idrus bahkan ikut memamerkan aksinya di bengkel pertukangan.

Diketahui, ada sekitar 115 anak yang berhadapan dengan hukum dan sekarang sedang menjalani pelatihan dan pendidikan di tempat tersebut.

“Siapapun dari kita yang pernh berbuat salah, Allah SWT pasti membukakan pintu taubat sebesar-besarnya. Yang penting janji tidak mengulanginya lagi dan berusaha berubah untuk ambil langkah yang lebih baik,” pesannya.

Sesuai dengan sistem hukum yang dianut di Republik Indonesia, yang disebut sistem peradilan anak yang pada intinya di Undang-Undang tersebut mengamantkan bahwa anak-anak yang berhadapan dengan hukum, tetapi di tuntut kurang dari tujuh tahun maka seyoganya mereka tidak dimasukkan kedalam Rumah Tahanan Anak, akan tetapi lebih baik untuk direhabilitasi atau di lakukan difersi.

Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Golkar ini mengaku ada satu hal yang menjadi kebanggan dirinya sebagai Menteri Sosial yang tidak dimiliki oleh menteri lainnya. Baginya, Menteri Sosial memiliki pejuang-pejuang kemanusian yang memiliki militansi yang sangat diperjuangkan.

Dikatakannya, hanya ada satu hal yang bisa membuat para pekerja sosial betah berada disini, tidak lain karena adanya panggilan pengabdian untuk menangani anak-anak kita yang bermasalah.

“Sekali lagi ini hanya bisa ditangani oleh orang-orang yang memiliki panggilan kemanusiaan. Dan di situlah kebanggan Kementerian Sosial yang tidak dimiliki oleh kementerian lainnya,” ujarnya. (ardi/humas)

MENSOS SALURKAN BANSOS PKH DI NTB

Giri Menang, Minggu 15 April 2018 – Menteri Sosial RI Idrus Marham menyalurkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sosial Pangan Beras Sejahtera (Rastra) di NTB. Secara Seremonial, penyaluran dilakukan di Gedung PSPM Mataram, Lombok Barat, NTB, Minggu (15/4/2018). Secara bergiliran bantuan diberikan oleh Kementerian Sosial RI, Pjs Bupati Lombok Barat H. L. Saswadi, Ketua DPRD Lombok Barat Imam Kafali, Kepala Dinas Lombok Barat Hj. Ambaryati, Ketua DPRD Provinsi NTB Isvie Rupaedah, Kepala Dinas Sosial NTB dan Wakapolda NTB Tajudin, Bupati Bima, perwakilan Bulog dan pihak BRI. Dalam kesempatan itu juga diberikan penghargaan bagi 10 siswa berprestasi dari keluarga penerima manfaat (KPM) PKH berupa tabungan.

Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial RI, Andi ZA Dulung mengatakan total anggaran bantuan sosial yang disalurkan ke NTB mencapai 1,239 triliun rupiah. Di mana semuanya langsung diterima penerima bantuan di rekening masing-masing.

“Kita juga menjamin semua PKH mendapat rastra. Dan yang istimewa lagi, kalau rastra tahun lalu sebanyak 5 kg masih bayar, tahun ini 10 kg tanpa potongan alias gratis,” jelas Andi.

Berdasarkan data Kemensos, terdapat 325.320 keluarga penerima PKH dengan nominal bantuan Rp. 615.250.030.000 pada tahun 2018. Terdiri dari 321.727 keluarga PKH Reguler dengan nominal bantuan Rp. 608.064.030.000, kemudian sebanyak 1.985 keluarga PKH Disabilitas dengan nominal bantuan Rp. 3.970.000.000, dan 1.608 keluarga PKH Lanjut Usia dengan nominal bantuan Rp. 3.216.000.000. Sementara untuk rastra ada 473.049 keluarga dengan nominal Rp. 624.424.680.000.

PKH sendiri merupakan program pemerintah yang dilaksanakan sejak tahun 2007 sebagai langkah percepatan penanggulangan kemiskinan sekaligus pengembangan kebijakan di bidang perlindungan sosial. Dengan demikian, diharapkan penerima manfaat dapat memiliki akses yang lebih baik untuk memanfaatkan pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi termasuk menghilangkan kesenjangan sosial, keterberdayaan dan keterasingan sosial yang selama ini melekat pada diri warga miskin.

Idrus berharap, bantuan yang diberikan Kemensos juga dapat memotivasi keluarga untuk dapat berkembang.

“Kalau bantuan dari Kemensos ada 1.2 triliun setiap tahun, masih ada juga program-program yang kita berikan. Kita harapakan bahwa bantuan yang diberikan ini juga ada bagian-bagian yang dapat memotivasi keluarga supaya mereka bisa mengembangkan usaha-usaha kecil. Yang paling penting karena bantuan itu untuk pendidikan anak-anak, kita harapkan benar-benar digunakan untuk pendidikan anak-anak sehingga bisa tamat sekolah, nanti bisa membantu membiayai keluarga. Jadi dengan demikian mereka bisa naik kelas. Dari yang tadinya tidak mampu menjadi mampu dan mandiri,” ujar Idrus. (romi/humas)

1 91 92 93 94 95 242