Motivasi Kafilah MTQ 28 Lobar dan Bonus Khusus dari Wabup

Gerung, Kominfotik – Kontingen MTQ ke 28 asal Lombok Barat makin memantapkan tekadnya untuk mempertahankan juara umum pada helatan seminggu kemudian yang akan digelar mulai 3-9  Oktober 2019 mendatang yang dipusatkan di Bencinga Agung, Kantor Bupati Lombok Barat, Jalan Soekarno Hatta Giri Menang.

Keyakinan kafilah MTQ 28 Lombok Barat tersebut disamping sebelumnya dilakukan pemusatan latihan (TC) dan uji public selama tiga tahap juga yang semakin menambah motivasi dan keyakinan kafilah Lobar tersebut. Terlebih adanya semangat dari Wakil Bupati Lombok Barat Hj Sumiatun yang melepas kontingen kafilah Lobar pada Jumat (27/9-19) di Masjid Patut Patuh Patju Pemkab Lombok Barat.

“Apa yang menjadi harapan kalian semua untuk bisa mempertahankan juara umum Insya Alloh akan dapat kita raih bersama kembali. Tentu ibu (Waklil Bupati, red) akan memberikan bonus khusus bagi kafilah Lobar yang berhasil meraih prestasi dan mempertahankan juara umum pada pelaksanaan MTQ ke 28 Provinsi NTB mendatang. Jaga kesehatan dengan baik termasuk mental bertanding dan mental juara harus tetap menjadi motivasi dari sekarang,” tukasnya.

Wabup juga mengingatkan agar para kafilah asal Lombok Barat tetap menjaga kesehatan dan disiplin sebaik-baiknya sesuai arahan pelatih ataupun tim lainnya. “Hal ini penting dilakukan agar apa yang menjadi kenginan bersama untuk meraih juara umum bisa kita raih dan menjadi kebanggan bersama masyarakat Lombok Barat,” ujarnya.

Kepala Kementerian Agama Kabupaten Lombok Barat H. Jaelani Ibrahim, S.Pdi M.Pd melaporkan, secara keseluruhan jumlah kontingen asal Lobar pada MTQ 2019 ini sebanyak 56 orang yang terdiri dari 28 putra dan 28 putri yang akan mengikuti 8 mata lomba.

“Para pelatih, ofisiel dan para kafilah sebelumnya sudah berbuat maksimal sebelum tibanyanya pelaksanaan MTQ mendatang. Pemusatan latihan yang sudah dilakukan selama tiga tahapan dan uji publik kapasitas di sejumlah pondok pesantren terkenal di Lobar juga sudah dilakukan. Hal ini kita lakukan untuk mengevaluasi sejauk mana kualitas kafilah Lombok Barat yang akan diturunkan pada MTQ mendatang,” ujar Jaelani.

Jaelani juga menyatakan, masukan-masukan dari para pelatih, ofisiel bahkan dari para kafilah akan menjadi catatan berharga bagi kontingen Lombok Barat untuk lebih menyempurnakan temuan-temuan kekurangan yang terjadi selama masa TC.

“Interval waktu yang tersisa sebelum hari H kita tetap memanfaatkannya untuk berlatih di penginapan Lombok Barat di Ponpes Zainul Hafizin Aik Ampat Gerung pimpinan TGH Ilham,” ujar Jailani. (her)

Lobar Optimis Pertahankan Predikat Juara Umum MTQ Tingkat Provinsi NTB

Giri Menang, Jum’at 27 September 2019 – Tahun ini Lombok Barat ditunjuk sebagai tuan rumah perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 28 tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini tentunya menambah rasa optimis semua pihak bahwa Lombok Barat mampu bersaing dan meraih juara umum kembali. Keoptimisan ini disampaikan Kepala Kemenag Lombok Barat H. Jaelani Salam pada pelepasan kontingen Lombok Barat untuk MTQ XXVIII, Jum’at (27/9/2019) di Masjid Tripat Kantor Bupati Lombok Barat.

“Terlihat sekarang wajah adik-adik kita ini cerah ceria, berarti ada harapan besar untuk kembali meraih juara umum tahun ini,” harap Jaelani.

Seperti kita ketahui, dalam gelaran MTQ sebelumnya di Bima, Kabupaten Lombok Barat berhasil keluar sebagai juara umum dengan mengoleksi 70 medali dari seluruh cabang lomba yang ada.

Pada gelaran MTQ tingkat provinsi tahun ini, Lombok Barat mengutus 56 orang peserta yang terdiri dari 28 peserta putra, dan 28 peserta putri untuk mengikuti 8 cabang mata lomba.

Faqih Muzaddid (12) merupakan peserta termuda yang akan mengikuti cabang tilawah kategori anak-anak mengaku sudah mempersiapkan diri untuk MTQ ini.

“Selain di tempat latihan, saya juga tetap latihan tilawah di rumah, sama olahraga,” tuturnya.

Siswa kelas 6 Sekolah Dasar asal Dusun Pelowok, Desa Kediri Lombok Barat ini juga merupakan peraih juara 1 pada Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) tingkat Kabupaten kategori anak-anak yang diselenggarakan tahun kemarin di Kecamatan Kuripan.

Persiapan maksimal tentunya sudah dipersiapkan oleh semua pihak terkait, terutama dari para peserta dan pelatih yang telah mengadakan training centre (TC) dari sejak 2 Agustus lalu. Evaluasi sampai uji publik di dua pondok pesantren di Lombok Barat pun telah dilalui para calon peserta MTQ kali ini.

Di tempat yang sam, Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Sumiatun memberikan semangat dan nasihat kepada para calon peserta. Sumiatun berpesan agar semua peserta tetap menjaga kesehatan dan kekompakan.

“Ini tidak kalah penting, kalian juga harus jaga kesehatan, jaga kekompakan dan terus berlatih sekeras-kerasnya sampai nanti bisa tampil maksimal saat lomba”, pesannya.

Di akhir acara wakil bupati juga menjanjikan bonus bagi peserta yang berprestasi pada ajang MTQ ke 28 tingkat provinsi ini.

Lobar Siap Gelar MTQ ke 28 Tingkat Provinsi NTB

Giri Menang, Diskominfotik – Kabupaten Lombok Barat telah ditetapkan sebagai tuan rumah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat yang ke-28. Berbagai persiapan telah dilaksanakan oleh Juara Umum MTQ ke-27 saat diselenggarakan di Bima dua tahun lalu.

Di antaranya, lapangan yang berada di kompleks Kantor Bupati Giri Menang sudah disulap untuk menjadi arena utama pembukaan yang rencananya akan dibuka langsung oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat Zoelkifliemansyah pada Kamis malam tiga Oktober mendatang.

Demikian pula beberapa ruas jalan menuju lokasi arena utama, mulai dari Bundaran Giri Menang sudah nampak kemeriahan umbul-umbul, spanduk, baliho, dan bahkan lampion warna merah dengan tulisan aksara tionghoa.

Hasil pantauan lapangan,  persiapan juga nampak dilakukan oleh masyarakat dan beberapa masjid yang ditetapkan sebagai lokasi lomba.

“Masih tersisa dua hari untuk persiapan acara MTQ. Mari sama-sama kita sukseskan, terutama kebersihan di jalur utama dan ke arena majelis,” terang Ketua Panitia Pelaksana Daerah yang sekaligus merupakan Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat, H. Moh. Taufiq di Bencingah, Minggu (29/9/2019).

Selain di Kompleks Kantor Bupati, lokasi lomba atau arena majelis juga ditetapkan di beberapa titik lokasi. Di antaranya adalah Masjid Baital Atiq Gerung, Masjid Al-Haya’ Perumda, SMAN 1 dan SMAN 2 Gerung, MAN Lombok Barat, Pondok Pesantren Nurul Hakim dan Pondok Pesantren Al-Islahuddiny Kediri, dan SKB Gunung Sari.

Taufiq berharap seluruh masyarakat bisa terlibat memeriahkan MTQ tersebut.

“Untuk kita di Lombok Barat, sukses yang ingin kita raih itu ada dua, yaitu sukses sebagai tuan rumah dan sukses mempertahankan predikat Juara Umum,” terang Taufiq.

Taufiq pun meminta agar masyarakat Lombok Barat ikut memeriahkan MTQ ini.

“Untuk masyarakat, datang berbondong-bondong ke semua majlis. Jaga kebersihan dan jaga kenyamanan untuk kita semua karena kita ingin menjadi tuan rumah yang bauk untuk menerima kehadiran semua kafilah,” pinta Taufiq.

Ada yang unik dalam rencana pawai ta’aruf yang rencananya digelar Kamis pagi (3/10/2019).

“Kita akan menonjolkan toleransi dan saling menghargai perbedaan saat pawai. Insya Allah saudara kita umat agama lain akan ikut memeriahkan. Lampion yang ada menghias ruas jalan dan arena, itu sumbangsih dari saudara kita yang dari Tionghoa. Ini bukti Islam itu rahmatan lilaalamien,” ujar Taufiq bangga.

Dalam MTQ, seluruh Kabupaten/ Kota se Provinsi Nusa Tenggara Barat mengirimkan kafilah pesertanya. Mereka akan tinggal secara terpencar di berbagai tempat. Untuk kafilah Lombok Barat ditetapkan di Gedung Zainul Hafidz Aik Ampat, Kota Mataram dan KLU di Hotel Lombok Garden, Kota Bima di Hotel Pratama, KSB di Hotel Widyawisata Gomong, Kabupaten Bima di Rumah H. Zainuri Dasan Geres, Kabupaten Lotim dan Sumbawa di Hotel Puri Indah Gebang, Lombok Tengah di BTN Perumda Gerung, dan Dompu di Hotel Arum Jaya. Tercatat paling sedikit 1100 orang kafilah dan kontingen akan memeriahkan gelaran dua tahun sekali itu. Mereka akan beradu dalam 48 mata lomba.

Tingkatkan Profesionalitas, Kemendikbud RI Gelar Bimtek PKG dan Gugus PAUD se Pulau Lombok

Giri Menang, Kamis 26 September 2019 – Dalam rangka memantapkan Gerakan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) dan Pendidik Masyarakat (Dikmas) yang berkualitas, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lombok Barat bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Paud Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI menggelar Bimbingan Teknis Pusat Kegiatan Gugus (PKG) dan Gugus Paud Profesional se-Pulau Lombok, di Auditorium Hotel Puri Saron, Senggigi, Kamis (26/9/2019).

Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mengingatkan kembali fungsi dan tugas PKG sesungghunya. Selama ini masih banyak ditemukan data yang tidak sinkron dengan data pokok pendidikan (dapodik). Hal ini disebabkan karena ketidaktahuan pengelola Paud tentang Dapodik itu sendiri, selain itu juga karena mereka tidak memiliki operator sehingga kesulitan untuk menginput data.

Hal tersebut diungkapkan Erni Isisaisya Amini, perwakilan Balai Pengembangan Paud dan Dikmas NTB pada saat memberikan pemaparan.

“PKG inilah yang menjadi wadah bagi gugus-gugus yang ada di kecamatan tersebut supaya bisa saling berkoordinasi,” jelas Erni.

Lebih jauh Erni mengatakan, sesungguhnya yang dimaksud dengan PKG itu adalah Pusat Kegiatan Gugus, bukan Pusat Kegiatan Guru seperti pemahaman sebagain PKG yang ada. Dimana kepengurusan maupun anggota dari PKG ini berasal dari gugus-gugus yang berada di wilayah kecamatan tempat PKG tersebut berada.

“Karena masih ada bias pemahaman diantara PKG, tentang apa yang dimaksud dengan PKG sesungguhnya,” jelasnya lagi.

Sementara itu ditempat terpisah, Kepala Bidang Paud Dikbud Lombok Barat, Hj. Rosdiana mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat khususnya Kemendikbud RI kepada Pemkab Lombok Barat karena dinilai berhasil dalam melaksanakan setiap upaya yang dilakukan Dikbud Lombok Barat.

Untuk bimtek ini sendiri yang menjadi penekanannya adalah bagaimana operator Paud dan operator PKG yang akan menginput data peserta didik ke dapodik agar bisa tercover dengan baik. Karena setiap bantuan yang diterima oleh Paud yang formal maupun non formal harus memiliki data dapodik yang valid.

“Alhamdulillah kita di Lombok Barat ini progressnya bagus, termasuk juga di akreditasinya lembaga kita. Sampai saat ini sudah 200 an lebih yang terakreditasi,” jelas Hj. Rosdiana.

Harapan Gubernur NTB pada MTQ 28 Provinsi NTB di Lombok Barat

Mataram, Kominfotik-Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah menyatakan, Rasulullah SAW telah mewariskan Al-Qur’an dan Al-Sunnah serta menjadi contoh hidup dan pengamalan Al-Qur’an.

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat,saya menyampaikan terima kasih yang sangat mendalam kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat yang telah mempersiapkan pelaksanaan kegiatan Musabaqah Tilawal Qur’an (MTQ) XXVIII Tingkat Provinsi NTB Tahun 2019 dengan baik,” kata Gubernur.

Gubernur berharap, agar segenap anggota ka?lah dari seluruh Kabupaten/Kota se Nusa Tenggara Barat menjadikan kegiatan MTQ ini sebagai momentum untuk lebih memantapkan persatuan dan kesatuan, serta komitmen umat islam NTB untuk secara konsisten mendalami kitab suci Al-Qur’an yang merupakan sumber motivasi,penuntun, dan rahmat bagi seluruh alam serta bersama-sama mensukseskan program unggulan Pemerintah Provinsi NTB.

“Untuk tahap awal melalui program Zero Waste(Bebas Sampah) diawali dari lingkungan sendiri. Selamat mengiku Musabaqah Tilawal Qur’an (MTQ) XXVIII Tingkat Provinsi NTB Tahun 2019. Serta memperoleh prestasi terbaik yang membanggakan daerah masing-masing. Semoga Allah SWT,” kata  Zulkie?imansyah. (her)

Fauzan Khalid : Selamat Datang Kafilah MTQ ke-XXVIII Tingkat Provinsi NTB

Gerung, Kominfotik- Bupati Lombk Barat H Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si dipilihnya Lombok Barat sebagai tuan rumah Musabaqah Tilawal Qur’an (MTQ) XXVIII Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019, merupakan suatu kebanggaan dan kebahagiaan.

“Untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang dak terhingga atas penunjukan ini. Secara formal, MTQ merupakan ajang lomba berbagai cabang yang diperlombakan. Namun secara substansial MTQ memiliki makna mendalam sebagaimana tersurat dalam makna unsur dan warna LPTQ. Bunga kapas merekah segi lima, misalnya, merepresentasikan kesejahteraan jasmani-rohani berlandaskan Pancasila; dan warna putih untuk kapas mere?eksikan keikhlasan dan kesucian hati,” kata Bupati Lombok Barat dalam pernyataan menyambut gelar MTQ ke XXVIII Provinsi NTB yang dipusatkan di Lombok Barat

Orang nomor satu diGumi Patut Patuh Patju ini juga menyatakan, Musabaqah Tilawal Qur’an bukan hanya sekedar lomba tetapi yang lebih penting adalah aplikasi al-Qur’an dalam kehidupan nyata. “Professor M. Quraisy Shihab mengislahkannya dengan ‘membumikan al-Qur’an’. Hal ini bermakna bahwa al-Qur’an bukan hanya disakralkan dalam bentuk dan diyakini kebenaran isinya tetapi juga bagi seorang Muslim harus bisa menjadi akhlak berbuat dan berngkah laku dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Ia menambahkan, dalam tataran ilmiah, al-Qur’an bisa menjadi inspirasi penelitian mengungkap sejumlah kebenaran ilmiah yang tersirat di dalamnya sebagaimana yang banyak dilakukan ilmuwan akhir-akhir ini. Bagi para peserta MTQ, khususnya generasi muda, MTQ merupakan ‘kendaraan’ movasi untuk lebih mencintai dan mempelajari kitab sucinya. Diharapkan, spirit al-Qur’an akan melekat di hati para generasi muda dan diaplikasikan dalam kehidupan yang nyata, sebagaimana dicontohkan Rasulallah bahwa akhlak beliau adalah al Qur’an.

Kepada seluruh peserta MTQ Tingkat Provinsi NTB XXVIII Tahun 2019, para ka?lah, dewan hakim, media, tokoh agama, seluruh kepala daerah se-Nusa Tenggara Barat, serta seluruh pihak yang terlibat, atas nama Pemerintah dan masyarakat Gumi Patut Patuh Patju Lombok Barat, saya ucapkan selamat datang di Lombok Barat. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada pengurus LPTQ dan  pania penyelenggara yang telah bekerja ekstra keras menyiapkan tempat dan berbagai fasilitasnya, sehingga MTQ Tingkat Provinsi NTB XXVIII Tahun 2019 bisa berjalan sesuai yang diharapkan. (her)

Destinasi Desa Sesaot Masuk 16 Besar Lomba ISTA 2019

Gerung Lombok Barat, Diskominfo – Malam ini, Kamis 26 September 2019 bertempat di The Ritz Carlton Sudirman Central Business District ( SCBD ) Jln Sudirman Kav. 52 – 53 Jakarta adalah malam penganugerahan pemenang lomba ISTA ( Indonesia Sustainable Tourism Awards ) 2019. Ini adalah lomba tahun ke tiga yang dilaksanakan oleh Kementrian Pariwisata RI. Desa Sesaot yang sudah 3 tahun terakhir ini dijadikan sebagai pilot project pengembangan pariwisata berkelanjutan bahkan menjadi STO baru pertama kali mengikuti lomba ISTA. Dan ISTA tahun 2019 diikuti oleh 300 an destinasi wisata se Indonesia dan kompetisi akan memperebutkan award pada 4 kategori yakni Aspek Lingkungan,Aspek Ekonomi, Aspek Sosial Budaya dan Aspek Tata Kelola. Prinsip nya adalah semakin destinasi itu di lestarikan semakin mensejahterakan masyarakatnya.

Optmisme Dinas Pariwisata Lobar mendapat kan award karena saat ini sekitar 400 orang bekerja di desa Sekawan Sejati ( Sesaot, Pakuan dan Buwun Sejati ). Dan dari 300 peserta, destinasi sesaot masuk 16 besar dan malam ini di umumkan juara juara dari 16 besar ini untuk masing masing kategori. Hadir dalam malam penganugerahaan Award ISTA 2019 adalah Bupati Lombok Barat, Kadis Pariwisata Lombok Barat, Camat Narmada, Kepala Desa Sesaot dan Ketua Pengelola Destinasi Sesaot serta Tim dari MCSTO Pujita Unram DR Saufi dan DR Diswandi.

Penghargaan di bidang pariwisata atau ISTA 2019 kembali digelar. Penghargaan ini diharapkan mampu mendorong pariwisata Indonesia berkelanjutan kelas dunia. Ajang Indonesia Sustainable Tourism Awards ( ISTA ) 2019 kembali diadakan. Di tahun ketiganya diharapkan kegiatan ini mampu mempercepat terwujudnya Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan kelas dunia.
” Tahun ini adalah tahun ketiga ISTA diadakan. Setiap tahunnya peserta semakin meningkat dan di tahun ini berjumlah 263 dimana di tahun 2018 hanya 176 peserta ” ujar ketua panitia Dadang Rizki Ratman sekaligus Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata di Ballroom the Ritz-Carlton Jakarta, Kamis (26/9/2019).
Dadang juga menyebutkan bahwa kegiatan ini tidak sekedar memberi penghargaan saja, namun juga ajang untuk mempromosikan destinasi pariwisata juga. ” Ini tidak sekedar memberi penghargaan bagi yang sudah menerapkan konsep pariwisata berkelanjutan. Namun juga ajang promosi wisata,”tambahnya.
Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya pun mengutarakan bahwa untuk pengembangan industri dan usaha pariwisata dapat diukur bukan dengan 3 aspek. Melainkan sudah ditingkatkan menjadi 3P yaitu people, planet, profit menjadi prosperity, peace, dan patnership.
Selain itu Menteri Pariwisata juga menegaskan betapa pentingnya pengembangan pariwisata berkelanjutan. Tak hanya properti namun juga untuk warga dan lingkungan. ” Peran CEO Commitmen atau keberpihakan pemimpin daerah untuk sektor pariwisata sangat penting. Sebelum bangun usaha bangun dulu masyarakat dan alamnya, jadi semakin lestari dan memakmurkan juga. Makanya sustainable touris mustahil terwujud bila tidak ada CEO commitment ini,” ujar Arief.
Terdapat perbedaan ISTA 2019 dengan tahun sebelumnya. Dalam pelaksanaanya dibagi menjadi 3 rangkaian yaitu ISTA Forum, ISTA Mart, dan ISTA Awards.
Terdapat 4 kategori yang dilihat di ISTA 2019 yaitu dari segi kelola, ekonomi, sosial budaya dan lingkungan. Penghargaan juga diberikan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan penghargaan pada Green Hotel Award.
Khusus hotel, ada 10 hotel yang terbaik mewakili di ajang internasional di Brunei Darussalam. Selanjutnya juga diberikan penghargaan kepada perguruan tinggi yang telah melaksanakan Program Pembangunan Desa Wisata melalui pendampingan sebagai tindak lanjut dari MoU antara Kementerian Pariwisata dengan perguruan tinggi. (sumber WA Plt. Kadis Kominfo Lobar/Ali Asar

 

Dinas Perpus Lobar akan Merujuk ke Aplikasi Aksara Maya

Giri Menang, Rabu 25 September 2019 – Selangkah lebih maju, demikian cita-cita dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Lombok Barat. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini, ke depan akan merujuk dunia digitalisasi sebagai perangkat vital dalam melayani dunia perpustakaan. Salah satu perangkat yang akan diterapkan adalah aplikasi Aksaramaya.

Penemu aplikasi Aksaramaya perpustakaan digital, Sulasmo Sudharno mendefinisikan, Aksaramaya merupakan perusahaan rintisan Indonesia yang bergerak di bidang penyediaan aplikasi membaca buku digital (eReader). Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur media sosial.

“Aksaramaya merupakan pelopor pembuat aplikasi sosial reading di Indonesia. Aksaramaya lahir pada tanggal tanggal 4 Februari 2013 oleh lima pemuda asal Indonesia,” papar Sulasmo pada acara presentase Aksaramaya di Kantor Bupati Lombok Barat di Giri Menang, Selasa (24/9/2019).

Ke lima pemuda yang dimaksud Sulasmo adalah, Panya M. Siregar, Sulasmo Sudharno, Gani Rudolf, Ardiansyah, dan Eka Tresna Irawan. Aplikasi ini telah menghasilkan beberapa layanan berbasis eBook seperti ePustaka, eBookstore, Book Convension, dan digital publishing.

Di Kabupaten Lombok Barat, Sulasmo menawarkan konten buku digital (eBook) dengan koleksi penerbit besar seperti Gramedia, Penebar, Kanisus, LKIS, dan Republika. Menurut Sulasmo, secara khusus Kabupaten Lombok Barat akan diberi identitas iLombok Barat.

“Namanya bisa diganti pak bupati, ini sekedar contoh usulan saja. Tapi banyak orang bertanya, kenapa harus memakai huruf i ? ya supaya kelihatan Indonesianya,” paparnya di hadapan Bupati Lombok Barat, Kadis Arpus Lombok Barat, Kepala OPD, dan sejumlah camat.

Menurut Sulasmo, perkembangan dunia digitalisasi saat ini sudah merambah hingga ke pelosok daerah. Dan tujuannya adalah menawarkan perangkat aplikasi ini untuk diterapkan di perpustakaan daerah Lombok Barat. Dengan adanya aplikasi ini, diawali dengan sistem pengarsipan koleksi buku, sampai kegiatan OPD bisa diakses melalui Aksaramaya ini.

Menanggapi hal ini, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menyatakan, dalam waktu dekat akan menindaklanjutinya. Namun harus melalui pertemuan khusus bersama asisten dan kepala OPD terkait dan tertarik serta strategis. Karena hal ini kata bupati, pasti membutuhkan SDM.

“Tujuan kami memanggil, ingin mengidentifikai SDM yang ada, kemudian diarahkan supaya mereka bekerja secara khusus. Ini luar biasa dan saya harap Kadis Perpus sebagai mediasinya,” pinta bupati.

Pesona Senggigi Festival 2019 Gubernur : Rusa, Harimau dan Gempa Bumi

Giri Menang, Jum’at 20 September 2019 – Event tahunan Festival Senggigi tahun ini cukup berbeda. Event yang kini bernama Pesona Senggigi Festival
2019 mengambil tema singkat namun unik : Coffee and Art. Bertempat di Pantai Senggigi (19/9), Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Zulkiflimansyah dalam sambutannya menyambut hangat para wisatawan dengan menggunakan Bahasa Inggris yang fasih. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menceritakan tentang kisah seekor rusa dan harimau (deer and tiger) di Asia. Setiap hari tuturnya, seekor rusa bangun dan sadar bahwa dia harus berlari lebih cepat dari harimau atau dia akan terbunuh. Pada saat yang sama,lanjutnya, sang harimau bangun dan sadar bahwa dia harus mampu berlari lebih kencang dari seekor rusa paling lambat atau dia akan kelaparan.

“Tidak masalah apakah Anda harimau atau rusa, saat matahari muncul, kita lebih baik berlari”, ujarnya menggambarkan ajakan untuk hidup yang bersemangat apapun masalah yang menimpa.

Kisah rusa dan harimau tersebut merupakan pembuka cerita gubernur tentang masyarakat NTB yang bangkit setelah gempa melanda setahun yang lalu, 2018. Gubernur lalu mengutip satu kata bijak bahwa mereka yang benar-benar kuat adalah mereka yang meskipun terjatuh tujuh kali namun mampu bangkit delapan kali.
“Kami di Lombok, dihantam gempa tidak hanya tujuh atau delapan kali, tapi dua ribu bahkan tiga ribu kali, tapi kami mampu menghadapinya dengan lebih kuat,” ujar Gubernur berbahasa Inggris.

Hal itu terjadi, lanjut gubernur, karena berperannya modal sosial berupa kebersamaan, persatuan, dan perasaan senasib sepenanggungan. Gubernur berharap, kedatangan para wisatawan akan membawa kegembiraan bagi masyarakat.

“Semoga kami bisa menjadi tuan rumah yang baik dalam menyambut Anda semua di Lombok dan di Nusa Tenggara Barat,” harap Gubernur.

Pada bagian lain sambutannya, Gubernur Dr. Zul merasa bersyukur dengan menggeliatnya wisata Senggigi. Dari data yang dipegangnya, sejak dibukanya direct flight Perth, Australia ke Lombok tanggal 9 Juni yang lalu, jumlah turis Australia melonjak lebih 400 persen yang datang ke Lombok. Bisa dibayangkan,lanjutnya, kalau ada direct flight Sydney-Lombok, Melbourne-Lombok, maka Senggigi dan Lombok Barat akan makin banyak dikunjungi.

“Kami bergembira dengan menggeliatnya banyak tamu yg hadir di tempat kita. Mudah-mudahan kita memastikan tempat kita menjadi tempat yg aman ramah menyenangkan penuh kekeluargaan hingga semua orang bakalan mencintai untuk mengunjungi tempat yg kita cintai ini,” harapnya.

Sementara itu, Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid dalam sambutannya menyambut baik kegiatan Pesona Senggigi Festival 2019 ini, terlebih dengan kehadiran gubernur.

“Event ini berlangsung tepat setelah satu tahun Bapak (Gubernur) dilantik menjadi gubernur. Selamat Pak Gubernur, semoga terus bisa memberikan yg terbaik bagi Nusa Tenggara Barat,lebih-lebih bagi Lombok Barat,” ujar mantan Ketua Komisi Pemilihan (KPU) NTB 2008-2013 ini.

Selain Festival Senggigi, bupati menyebut beberapa event wisata yang akan berlangsung di Lobar. Yaitu Senggigi Sunset Jazz tanggal 3 November dan Perang Topat pada 6 Desember. Dalam event Senggigi Sunset Jazz, bupati menyebut akan ada kejutan siapa saja yang akan hadir, tanpa menyebutkan siapa.
“Event penutup pariwisata adalah Perang Topat di Pura Lingsar. Ini merupakan potret kebhinekaan yg ada di Lombok Barat, Lombok, dan Nusa Tenggara Barat. Bisa menjadi contoh bagi daerah lain bahwa pluralisme itu adalah sunnatullah,hukum alam yang harus kita jaga bahkan kembangkan” ujarnya.

Bupati juga menyebut salah satu event yang akan berlangsung di Sekotong tahun 2020 yaitu International Sekotong Marathon. Pada kesempatan itu, bupati mengharapkan gubernur mengadakan event lari dari Pantai Senggigi ke Pantai Nipah, Kabupaten Lombok Utara.

“Pemandangannya luar biasa, saya yakin akan menarik banyak wisatawan,kita sebut saja misalnya Senggigi-Nipah Run”, usul bupati.

Tema Pesona Festival Senggigi “Coffee and Art” mengandung makna bahwa hampir semua orang suka kopi, demikian juga kesenian. Hal ini terlihat dari serangkaian acara yang berlangsung dari tanggal 19 hingga 22 September melibatkan kopi dan seni. Beberapa di antaranya : latte art competition, melage Pembayun Sasak, Gendang Beleq, Tari Oncer Manok Belage, Tari Nandak Betawi, talkshow tentang coffee and lifestyle bersama Gilang Ramadhana dan Prawoto Indarto, peresean, dan lain-lain.

Kepala Dinas Pariwisata Lobar, H. Ispan Junaidi, dalam laporannya menyebutkan kata Pesona di depan Festival Senggigi kali ini merupakan singkatan dari pesan, eksibisi, olahraga, dan atraksi yang merepresentasikan berbagai kegiatan yang dilakukan.

“Kopi adalah teman saat sendiri atau ramai-ramai. Kopi tidak punya perasaan, karena kalau punya dia punya perasaan, akan memilih orang yg meminumnya,” ujar Ispan mengutip seorang penulis.

Pembukaan Pesona Senggigi Festival 2019 secara resmi dibuka ditandai dengan pemukulan Gendang Beleq oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, Wakil Bupati Lobar Hj. Sumiatun, Ketua DRPD Lobar Hj. Nurhidayah, dan Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani.

       

Apel Paripurna Jadi Ajang Refleksi Evaluasi Kinerja

Giri Menang, Selasa, 17 September 2019 – Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid menegaskan, apel paripurna yang digelar tiap tanggal 17 setiap bulan, dijadikan sebagai ajang reflekasi evaluasi perjalanan kinerja Aparat Sipil Negara (ASN). Hal tersebut dikemukakan Fauzan saat memberikan arahan pada Apel Paripurna Kabupaten Lombok Barat, Selasa (17/9/2019). Menurut Fauzan, apel paripurna, tidak saja sebagai refleksi kinerja ASN, tapi juga kinerja organisasi. Mereka diharapkan berusaha meningkatkan kualitas dan efektifits dalam berinovasi.

“Saya tekankan untuk meningkatkan kinerja dengan hal-hal praktis. Saling dukung antar person, antar bidang, bahkan antar satu perangkat dengan perangkat daerah lainnya,” tegas Fauzan.

Ditegaskan pula, banyak agenda kegiatan yang harus melibatkan banyak pihak, tapi tidak banyak diikuti oleh jajaran ASN terutama oleh kalangan eselon III dan IV. Pada apel pripurna yang digelar di Lapangan Komplek Kantor Bupati ini, ia mengingatkan agar ASN mulai selalu berempati dengan tugas rekan kerja, dengan tugas dan fungsi bidang lainnya serta berempati dengan tugas instansi lain.

“Empati dan simpati dengan orang lain, akan menumbuhkan solidaritas. Solidaritas yang terwujud dalam kerja bersama, akan berakibat pada soliditas. Soliditas yang kuat akan memudahkan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan,” tegas mantan Ketua KPU NTB ini.

Memang tidak ada acara seremoni lain dalam apel ini. Namun disinggung, secara internal, banyak event dan kegiatan berskala regional dan nasional yang harus sukses. Belum lama lagi, Pesona Senggigi Festival akan menjadi ujian awal. Berikutnya, ajang MTQ tingkat Provinsi NTB, Lombok Barat didampuk menjadi tuan rumah. Usai MTQ, akan ada lagi event sebagai ujian citra daerah di bidang pariwisata yang harus semua terlibat secara maksimal.

“Even dan kegiatan ini harus jadi milik kita semua, karena baik buruknya hasil, akan berdampak bukan bagi Dinas Pariwisata atau LPTQ, tapi bermanfaat buat kita semua,” tegs bupati.

Kata bupati, proses dan hasil yang buruk akan mencoreng wajah pemerintah daerah. Karena itu, bupati mengajak semua untuk mensukseskan agenda daerah. Caranya, dengan dedikasi diri melalui kontribusi nyata, baik personal maupun instansional di OPD masing-masing.

Pesan utama lain yang disampaikan bupati adalah masalah disiplin. Menurut bupati, saat ini sedang disiapkan sistem absensi kehadiran yang terintegrasi. Sistem ini sebagai kesejahteraan award, dan sistem pemberian sangsi sebagai punishment.

“Saya meminta kehadiran dengan sidik jari (finger print) dan tetap diikuti oleh absensi manual. Gunanya sebagai media monitoring kinerja secara berjenjang di semua Perangkat Daerah,” pinta bupati dihadapan Sekda Lombok Barat, Asisten, Staf ahli, Kepala OPD, Camat Gerung dan seluruh peserta apel.

Sistem ini harus terintegrasi dalam aplikasi. Terkoneksi dengan sistem pembayaran Kesra, karena bisa diperhitungkan secara langsung, berapa Kesra yang dibayarkan. Diminta, sistem bisa dipraktikkan di tahun anggaran 2020. Namun segala yang terkait dengan sistema, mulai sekarang dikordinasikan, merumuskan serta mendesainnya.

1 18 19 20 21 22 47