LOMBOK BARAT SURPLUS 58 RIBU TON PADI

Giri Menang, Senin 1 April 2019 – Sekitar dua ribu petani menghadiri acara Temu Tani dan Panen Raya di Kantor Dinas Pertanian Lombok Barat (Lobar), Senin (1/4). Kegiatan yang digelar tiap tahunnya ini sebagai ajang memupuk silaturrahmi bersama petani sekaligus memotivasi para petani melaksanakan kegiatan dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan produksi seoptimal mugkin dalam rangka memupuk ketahanan pangan nasional.

“Kabupaten Lombok Barat memiliki luas areal 17.326 hektar sawah. Tahun 2018 kita surplus padi lebih kurang 58 ribu ton untuk penduduk Lombok Barat, dan ini adalah berkat kerja para petani. Jadi para petani ini adalah para pejuang-pejuang pangan. Berkat kerja keras petani ini, kita masih bisa mencukupi kebutuhan pangan khususnya beras,” terang Kepala Dinas Pertanian, H. Muhur Zuhri dalam laporannya.

Tahun ini, pemerintah akan mulai membangun Bendungan Meninting sebagai salah satu proyek strategis nasional. Rencananya peletakkan batu pertama akan dilakukan dalam waktu dekat. Hal itu dikatakan Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam sambutannya.

“Tahun ini merupakan sejarah bagi Kabupaten Lombok Barat karena Insya Allah sekitar minggu kedua April saya akan secara simbolis meletakkan batu pertama pembangunan bendungan pertama di Lombok Barat, yaitu Bendungan Meninting,” ungkapnya.

Bendungan yang akan dibangun di Kecamatan Gunungsari yang membutuhkan 115,6 hektar lahan ini nantinya dapat menjadi sumber air, baik untuk irigasi maupun sumber air bersih yang layak konsumsi. Dijadwalkan pembangunan bendungan senilai Rp. 1,4 triliun ini akan berlangsung selama empat tahun. Diperkirakan bendungan ini dapat menampung air, total 9,91 juta m3 untuk air irigasi di Kabupaten Lombok Barat, Mataram dan suplai ke Lombok Tengah.

“Saya suka bicara perbandingan kita lihat Bendungan Batujai luasnya sekitar 400 hektar dengan kedalaman sekitar 5 meter. Kedalaman bendungan kita 100 meter, daya tampungnya luar biasa karena posisinya itu kiri kanan bukit jadi dataran tinggi dan itu yang dibendung,” ujarnya.

Dalam kegiatan itu juga dilakukan penyerahan bantuan kepada para petani berupa alat pendukung trasportasi untuk mengangkut pupuk, mengangkut hasil-hasil pertanian. Kemudian ada 63 unit kendaraan roda tiga untuk mengangkut limbah-limbah ternak ditambah 63 unit kendaraan roda dua. Selain itu juga akan dibangun dukungan infrastruktur seperti jaringan irigasi di tingkat usaha tani di 37 titik lokasi, dan embung sebanyak 16 unit di 16 lokasi di daerah-daeah rawan kering. ( Humas dan Protokol Lombok Barat )

552 paket Proyek 2018 secara diresmikan Bupati Fauzan Khalid Secara Simbolis

Giri Menang, Senin 1 April 2019 – Sebanyak 552 paket secara simbolis diresmikan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid. Secara rinci disebutkan ada 357 paket dengan jumlah anggaran Rp. 25 miliar pada bidang Pendidikan dan Pemuda Olahraga. Pada bidang Pekerjaan Umum ada 131 paket yang meliputi gedung pemerintahan, pembangunan dan rehab irigasi, peningkatan serta pemeliharaan jalan senilai Rp. 172 miliar sedangkan banyak anggaran untuk membiayai berbagai infrastruktur fisik tersebut berjumlah Rp. 229 miliar. Untuk bidang kesehatan sebanyak 51 paket dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 19 miliar, sedangkan pada bidang Perindustrian dan Perdagangan terdiri 13 paket dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 6 miliar.

Tahun 2018 menjadi tahun yang cukup berat bagi Pemkab Lombok Barat. Gempa bumi yang melanda Lombok berpengaruh besar pada keuangan pemda. Kerugian yang besar mengharuskan pemda melakukan berbagai rasionalisasi. Sektor pariwisata yang menjadi andalan PAD Lombok Barat hingga saat ini masih terus berjuang untuk bangkit setelah sebelumnya mati suri akibat gempa.

Terlepas dari hal tersebut, kemantapan jalan di Lombok Barat cukup baik. Namun bupati berharap agar pembangunan di seluruh bidang dapat lebih ditingkatkan lagi.

“Jika membicarakan perbandingan, di luar kota se-NTB, Lombok Barat yang paling tinggi persentase tingkat kemantapan jalannya,” terang bupati saat membuka acara Peresmian hasil Pembangunan Kabupaten Lombok Barat di Bencingah Agung Kantor Bupati, Senin (1/4).

Kegiatan yang juga merupakan salah satu Core Event peringatan HUT Lombok Barat ke-61 ini dirangkai dengan penandatangan kerjasama antara Pemkab Lombok Barat dengan Kanwil Kemenhumham NTB tentang fasilitasi peendampingan dan harmonisasi produk hukum daerah, kemudian MoU dengan Ombudsman NTB tentang pelayanan publik. Terakhir, MoU Pemkab Llombok Barat dengan Lembaga Kantor tingkat nasional Antara tentang media layanan informasi publik dan PKS yakni antara Dinas Kominfotik Lobar dengan Antara Digital Media tentang pengevaluasian layanan informasi publik. ( Humas dan Protokol Lombok Barat )

Proyek Senilai 229 Miliar Diresmikan Bupati Lobar

Giri Menang, Lombok Barat  – Proyek pembangunan Kabupaten Lombok Barat (Lobar) yang dikerjakan Tahun Anggaran (TA) 2018 diresmikan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid di Bencingah Agung, Komplek Pemerintahan kantor Bupati Lombok Barat – Giri Menang Gerung, Senin (1/4/2019).

Peresmian hasil-hasil pembangunan 2018 itu menyerap anggaran sebesar 229 miliar rupiah. Anggaran sebanyak itu terbagi untuk 552 paket dibidang pendidikan, kesehatan, pariwidata, perhubungan, pemuda dan Olahraga, Perindag, PUTR, Otonomi Desa dan lainnya.

Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan empat buah MoU antara Pemda Lobar dengan Kanwil Kemenhumkam NTB tentang fasilitasi Pendampingan Harmonisasi Produk Hukum Daerah, MoU Pemda dengan Ombudsmen NTB tentang pelayanan publik dan MoU Pemda Lobar dengan Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara tentang Media Layanan Informasi Publik dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Diskominfotik Kabupaten Lobar dengan Antara Digital Media tentang Penyebaran Informasi Publik.

Bupati Lobar Fauzan Khalid mengakui, berbagai cobaan dan bencana seperti terjadinya gempa bumi tektonik yang mengguncang NTB termasuk Kabupaten Lobar telah banyak menimbulkan kerusakan pasilitas perumahan dan fasilitas umum milik warga. Karena itu terdampak pada defisitnya anggaran Pemerintah Daerah untuk mengesekusi pembangunan.

Dampak lainnya, sebut Bupati yakni dunia pariwisata yang seakan mati suri karena dampak gempa secara langsung mengurangi minat para wisatawan datang berkunjung ke Lobar. Padahal sesungguhnya sektor pariwisata merupakan sektor unggulan Kabupaten Lobar dalam menyumbang PAD dengan prosentase hingga 65 persen.

Namun begitui berkat kerjasama semua pemangku kepentingan termasuk masyarakat sebagai subyek pembangunan, rintangan-rintangan tersebut bisa dilalui dengan membuahkan hasil yangh menggembirakan.

Bupati yang akan menjabat dua periode ini menunjukkan buktinya dengan menyebut terjadinya dongkrakan pertumbuhan ekonomi makro Kabupaten Lombok Barat dari tahun 2017 yang pencapaiannya hanya 5,9 menjadi 6,2 pada tahun 2018. Demikian juga tingkat inflasi juga sangat terkendali di angka kurang lebih sekitar 3 persen.

“Demikian juga tingkat penurunan kemiskinan 2018 kita sudah melewati sekitar 2 persen dari target rencana pembangunan jangka menengah 2018 turun menjadi 1,60 persen. Apa yang saya sampaikan ini mudah-mudahan di tahun berikutnya akan lebih baik,” kata Bupati.

Bupati juga mengingatkan, bahwa pembangunan fhisik yang dilakukan di Lobar disesuaikan dengan kondisi fiskal daerah, dimana terdapat scala-scala prioritas. Dalam hal ini Pemda tidak menutup mata atas protes masyarakat. Seperti jalan yang jelek lalu ditanami pisang.

“Tapi ketahuilah tidak ada pemerintah seperti itu, karena keterbatasan fiskal daerah, maka kita tentukan scala prioritas. Kaitan dengan itu, jika dibandingkan dengan kabupaten lain di luar kota Mataram dan Kota Bima, Kabupaten Lobar termasuk tingkat kemantapan jalannya masih lebih baik 68 persen. Kabupatern lain kurang dari itu,” ujarnya lagi.

Dikatakan Bupati, Lombok Barat memiliki sumber pendanaan selain dari APBD juga dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat. Karena itu pihaknya mendorong seluruh OPD untuk menjemput bola mencari dana pembangunan dari pemerintah pusat.
Bupati juga tidak menutup mata atas pelayanan publik Kabupaten Lombok Barat oleh Ombusment NTB yang dinilai rendah dibandingkan dengan kabupaten lainnya. Adanya penilaian seperti itu, bukan berati jajaran pemda Lobar mengeluh, meratapi penilaian tidak sedap seperti itu.

“Justru kami langsung menyikapinya dengan mengundang Ombustmen NTB untuk bisa bekerjasama dengan Pemda Lombok Barat dengan melakukan pendampingan bersama OPD yang ada, agar capainnya tidak lagi berada pada zona hitam, merah atau kuning. Kita bahkan langsung melaksanakan MoU dengan Ombusment. Dengan ini kami optimis dalam rentang waktu kurang dari setahun Lobar tidak akan mengalami penilaian buruk terkait pelayanan publik. Bahkan Lobar nantinya akan mampu mengejar dan bahkan lebih tinggi dari daerah lain,” ujarnya.

Kebanggan daerah lainnya juga disebutkan Bupati. Diantaranya Lobar merupakan satu-satunya kabupaten/kota di NTB bahkan melebihi propinsi NTB dari sisi meminimalisir celah-celah atau kemungkinan terjadinya korupsi bagi aparatur Lobar.

“Dari sisi pelaksanaan tata kelola pemerintahan, Lobar juga sukses dengan penghargaan terbaik dalam pelaksanaan Lakip, Sakip. Ini menunjukkan kinerja Inpektortat Kabupaten Lobar yang menerapkan audit sistem sebelum proyek pembangunan tersebut dilaksdanakan. Cara ini ternyata memberi apresiasi dari segenap kabupaten/kota se NTB dan dijadikan contoh pelaksanaan yang layak diterapkan di daerah masing-masing. Karena itu Inspektorat Lobar merupakan inspektorat pertama di NTB yg menyandang level III,” ujarnya.

Bagaimana menghadapi event internasional MotoGP 2021 di Lombok Tengah? Bupati tidak ingin Lobar menjadi penonton tak berdampak bagi masyarakatnya. Ia justru telah merancang berbagai persiapan dengan berbagai potensi Lobar yang ada saat ini.

“Seperti kerajinan, home industri, aneka makanan olahan dan lainnya yang dibutuhkan para wisatawan. Kita harus berada di moment seperti itu dengan kemampuan potensi daerah yang kita miliki agar membeirkan dampak ekonomi kepada masyarakat,” ujarnya.

Soal Pilpres dan Pemilu Legislatif mendatanng, Bupati juga mengingatkan untuk menghadapi pesta demokrasi itu dengan nuansa kedamaian, tidak harus menghadapi pesta demokrasi tersebut dengan permusuhan meski pilihan berbeda. Bupati Fauzan mengajak untuk menjaga kondusifitas daerah, menjadikan idiologi Pancasila dan tetap tegaknya NKRI merupakan harga mati.

Hadir dalam peresmian itu, selain dihadiri Bupati Lobar H Fauzan Khalid, juga dihadiri anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Wakil Bupati Lobar terpilih Hj. Sumiatun, Sekda Lobar, para Asisten, seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah, Camat dan para Kepala Desa dan Lurah se Lombok Barat. Diskominfo/her/rasidibragi

ANTISIPASI BAHAYA AIR, LOMBOK BARAT SIAP RESTORASI SUNGAI

Giri Menang, 31 Maret 2019 – Salah satu materi yang terungkap dalam perayaan Hari Air Sedunia (World Water Day) ke-27 Tingkat Provinsi NTB yang dipusatkan di Kabupaten Lombok Barat adalah masalah daya rusak air.

“Bila perlu kita kampanyekan dari pintu ke pintu akan resiko air itu,” ujar Ketua Panitia Penyelenggara I Gde Swardiari yang mengaku ingin melibatkan kaum millenial.

Hal itu juga diungkap oleh Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid saat menghadiri puncak peringatan di Bencingah Agung Kantor Bupati Lombok Barat di Giri Menang Gerung Lombok Barat, Ahad (31/3).

“Kita harus mengelolanya (air, red) dengan baik. Apalagi tidak mempersiapkannya, efek rusaknya jauh lebih hebat. Maka menjaga alam juga penting. Air itu ibarat pisau bermata dua. Ketika banyak menjadi musibah. Tergantung pada cara kita mensikapinya,” kata H. Fauzan.

Untuk itu seusai puncak perayaan, Fauzan menyelenggarakan rapat khusus yang melibatkan Dandim 1606 Lombok Barat, Letnan Kolonel Djoko Rahmanto, Asisten III Haji Fathurrahim, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang I Made Arthadana, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara Satu Hendra Ahyani, dan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup H. Suhaili di ruang kerjanya.

Fauzan meminta agar penanganan resiko karena daya rusak air bisa segera dikerjakan, terutama dengan melakukan restorasi sungai yang ada di kawasan Lombok Barat.

“Restorasi Sungai Bengok kemaren itu saya nilai efektif. Tidak hanya untuk kebersihan sungai dari sampah, namun mengurangi sedimen sehingga membuat air menjadi lancar,” terang Fauzan.

Restorasi yang dituturkan Fauzan adalah acara bersih dan restorasi sungai yang diselenggarakan oleh Aparatur Sipil Negara lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dalam rangka kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun ke 61 dan Hari Air Se-Dunia yang ke-27 dan tepat jatuh di tanggal 22 Maret 2019 lalu.

Dalam rapatnya, Fauzan meminta agar kegiatan restorasi sungai bisa menjadi salah satu acara amal bhakti di lingkungan Kodim 1606 Lombok Barat.

Fauzan meminta agar sungai yang menjadi sasaran restorasi adalah sungai yang aksesnya kepada irigasi pertanian lebih terbuka.

Menimpali hal tersebut, Kepala Dinas PUTR berpendapat agar sasaran prioritas adalah sungai yang sering menimbulkan banjir ketika musim hujan tiba.

“Misalnya Sungai Meninting yang ada di kawasan Senggigi agar mampu menopang penataan kawasan tersebut,” pinta Made.

Di samping untuk menopang, kata Made, sungai yang direstorasi adalah sungai yang juga sering menjadi TPS (Tempat Pembuangan Sampah, red) oleh warga.

“Harus ada aspek pemberdayaannya. Bila perlu, bentuk dulu kelompok masyarakat peduli sungai. Jika sudah berjalan, nanti mereka sendiri yang akan menjaga kebersihan sungai,” pungkas Made.

Di Kabupaten Lombok Barat sendiri terdapat sedikitnya 33 sungai yang mengaliri puluhan ribu hektar persawahan. Beberapa di antatanya, bahkan menjadi sumber baku untuk kebutuhan air baku yang bersih dan berbasis jaringan. ( Humas dan Protokol Lombok Barat )

“JANGAN ADA YANG TIDAK TERAKSES AIR BERSIH”

Giri Menang, 31 Maret 2019 – Masih minimnya akses untuk sebanyak-banyaknya warga terhadap air bersih, menjadi tema utama dalam Peringatan Hari Air Sedunia (Water World Day) yang ke-27 di Tahun 2019. Dengan mengambil tema “Leaving No One Behind”, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengingatkan semua umat manusia untuk mencintai air agar siapapun yang belum mendapat akses air bersih bisa memperolehnya dengan mudah.

“Paling tidak, masih ada 40% populasi dunia belum mempunyai akses air bersih. Terutama mereka dari masyarakat marginal, masyarakat adat, pengungsi, dan kaum urban, mereka belum mendapat akses air bersih,” tegas I Gde Swardiari, selaku Ketua Panitia saat menyelenggarakan aneka lomba untuk Memeriahkan peringatan hari Air itu di Bencingah Agung Kantor Bupati Lombok Barat di Gerung, Ahad (31/3).

Itu mengapa, terang Gde, PBB sengaja mengambil tema tersebut agar tidak ada siapapun tertinggal dalam mengakses air bersih. Karena dalam skema Sustainable Development Goals, imbuh Gde, cakupan akses untuk air bersih di tahun 2030 sudah harus mencapai seratus persen penduduk dunia.

Secara nasional, seperti dilansir banyak media, akses warga terhadap air bersih baru mencapai sekitar 72% dan menuju 77% di tahun 2019 ini.

“Di Kabupaten Lombok Barat sendiri, akses untuk air bersih layak konsumsi baru mencapai 59%. Masih jauh dari capaian nasional yang 72%,” aku Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Lombok Barat, I Made Arthadana saat ditemui sebelum pelaksanaan acara.

Made mengaku, bersama PDAM Giri Menang, pihaknya terus memfasilitasi pembangunan air bersih berbasis jaringan sambil terus menggerakkan program konservasi dan restorasi sungai.

“Tahun 1980-an, kita masih punya 357 titik lokasi mata air. Penelitian kita di tahun 2015 lalu, tinggal 72 yang tersisa,” terang Made.

Mengelola air itu, tambah Made, harus lengkap mulai dari hulu, tengah, hilirnya. Masalah hulunya adalah mempertahankan sumber air, tengahnya itu masalah penataan, dan hilirnya itu masalah pemanfaatan air.

Terkait dengan sumber mata air, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid saat membuka acara memastikan bahwa Lombok Barat akan memiliki sumber baku air.

“Tahun ini kita akan membangun Bendungan Meninting sebagai salah satu proyek strategis nasional,” terang Fauzan.

Melihat rencana pembangunannya, bendungan ini bisa menjadi sumber air, baik untuk irigasi maupun sumber air bersih yang layak konsumsi.

“Melihat daya tampung bendungan tersebut, wilayah Kecamatan Lembar ke utara akan aman. Kita akan masih punya PR itu Lembar ke selatan,” papar Fauzan di hadapan ribuan peserta aneka lomba.

Mengingat pentingnya air bagi kehidupan, pihak Panitia Hari Air Sedunia Tingkat Provinsi NTB, aku I Gde Swerdiari, memanfaatkan dunia pendidikan untuk mengkampanyekan, agar semua warga tidak hanya menyadari haknya atas air, tapi juga berkewajiban memelihara sumbernya.

“Agar kesadaran akan pentingnya air itu tertanam sejak usia dini,” pungkas Gde.  ( Humas dan Protokol Lombok Barat )

LOMBOK BARAT JADI PUSAT PERINGATAN HARI AIR SEDUNIA

Giri Menang, 31 Maret 2019 – Lebih dari sepuluh ribuan orang memenuhi area Bencingah Kantor Bupati Lombok Barat, Ahad (31/3). Mereka terdiri dari anak-anak usia sekolah seluruh tingkat pendidikan.

Dengan didampingi oleh orang tua yang setia mendampingi, mereka mengikuti aneka lomba dalam rangka Peringatan Hari Air Sedunia ke-27.

Bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Lombok Barat, Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara Satu (BWS NT 1) sengaja memilih Kabupaten Lombok Barat sebagai pusat kegiatan peringatan.

“Dirangkai dengan Hari Ulang Tahun Kabupaten Lombok Barat yang ke-61, Hari Air Sedunia kita pusatkan di sini. Ada tiga rangkaian kegiatan utamanya, yaitu Seminar Restorasi Sungai di tanggal 21 Maret, dan Bersih Sungai Bengok di tanggal 22 Maret lalu. Hari ini puncaknya. Kita selenggarakan banyak lomba dengan melibatkan anak-anak sekolah,” terang Ketua Panitia, I Gde Swardiari yang sehari-harinya adalah Kepala Seksi Operasional dan Pemeliharaan di Kantor BWS NT 1.

Panitia penyelenggara mengadakan beberapa mata lomba yang diikuti oleh lebih dari 6000-an anak, dari TK sampai SLTA. Aneka lomba itu adalah Lomba Mewarnai yang diikuti oleh 4021 siswa Taman Kanak-Kanak, Lomba Kolase yang diikuti oleh 750 anak-anak seusia Kelas 1-3 SD, Lomba Motase yang diikuti oleh 750 siswa SD, Lomba Cepat Tepat yang diramaikan oleh 428 siswa, Lomba Maket Sarana Prasarana Air yang diikuti oleh 8 orang, dan Lomba Mengajar Kreatif khusus untuk para guru.

“Total peserta lomba hari ini adalah lebih dari 6000 orang. Terbanyak dalam penyelenggaraan Hari Air selama ini,” aku I Gde Swardiari.

Selain aneka lomba, kemeriahan Hari Air Sedunia yang mengambil tema “Leaving No One Behind” itu juga dimeriagkan oleh senam anak-anak SD dan beberapa tarian permainan yang dipentaskan oleh beberapa siswa SD di Kecamatan Gerung.

Di kesempatan terpisah, Kepala Dinas PUTR Kabupaten Lombok Barat I Made Arthadana mengaku gembira dengan antusiasme peserta, terutama keterlibatan anak-anak sekolah.

“Sengaja perayaan ini kita gandeng dengan dunia pendidikan, agar kesadaran terhadap arti penting air bagi kehidupan bisa dimulai dari anak-anak usia dini,” pungkas Made.

Senada dengan Made, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid memberi apresiasi atas kemeriahan acara tersebut.

“Saya kira hanya akan diikuti oleh paling banyak seribu orang,” aku Fauzan sambil menunjuk keramaian di arena.

Dalam sambutannya, Bupati yang akan mengakhiri perriode kepemimpinannya yang pertama di tanggal 23 April nanti itu memiliki harapan.

“Kegiatan ini insya Allah bisa menginspirasi semua untuk bisa menghargai air dan memelihara sumber mata air,” harap Fauzan.

Penetapan Kabupaten Lombok Barat sebagai pusat peringatan Hari Air Sedunia tingkat Provinsi NTB, harap Fauzan lagi, akan menjadikan Lombok Barat sebagai pelopor dan motivator dalam menjaga sumber air.

“Bagaimanapun, air itu kebutuhan utama makhluk hidup. Bahkan oleh Bangsa Yunani Kuno disebut eidos, atau hakikat kehidupan dan alam semesta,” pungkas Fauzan menyitir juga sebuah kutipan ayat suci Al-Qur’an. ( Humas dan Protokol Lombok Barat )

RIBUAN PESERTA FOREST TRACKING LINTASI KAWASAN WISATA BUWUN SEJATI

Giri Menang, Sabtu 30 Maret 2019 -Seperti tahun-tahun sebelumnya, dalam rangka mengisi agenda HUT Kabupaten Lombok Barat ke-61, Dinas Lingkungan Hidup menggelar Forest Tracking atau lintas alam. Kali ini hutan Desa Buwun Sejati yang berada di Kecamatan Narmada dijadikan lokasi lintas alam.

Desa Buwun Sejati sengaja dipilih karena desa ini merupakan salah satu dari tiga desa selain Desa Sesaot dan Desa Pakuan yang telah ditetapkan pemerintah pusat dan terdaftar di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai kawasan Sustainable Tourism Observatory (STO) atau Destinasi Pengamatan Pariwisata Berkelanjutan sejak 2016 lalu. Di Indonesia hanya ada tiga daerah yang ditetapkan sebagai kawasan STO oleh Kementerian Pariwisata RI yaitu Lombok Barat, Sleman dan Pangandaran.

“Melalui kegiatan ini kita ingin memupuk rasa cinta dan memiliki kita terhadap hutan dan alam. Kemudian untuk nanti mudahan bisa menggugah rasa mencintai dan memelihata alam itu sendiri,” kata Bupati H. Fauzan Khalid sebelum melepas ribuan peserta di lapangan Desa Buwun Sejati, Sabtu (30/3).

Ribuan peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, ASN, Polisi/ABRI, LSM, Komunitas dan masyarakat umum se-Pulau Lombok ini melintasi rute sejauh 8 kilometer. Di rute ini para peserta melintasi hutan, persawahan, tegalan, bukit, dan sungai yang sarat dengan suguhan nuansa alam yang indah. Sebagai pengurang rasa lelah, para peserta juga dapat menikmati suguhan alam berupa air terjun ’Tibu Atas’.

Di akhir acara, panitia membagikan doorprize dengan berbagai hadiah menarik seperti sepeda gunung, dan lainnya. Momen ini menjadi yang paling ditunggu kebanyakan peserta.

“Capek tapi seru. Apalagi banyak hadiahnya. Jadi tambah semangat,” ungkap Jani, siswa kelas 5 dari SDN 1 Sesaot.

Tidak sedikit juga peserta yang kembali ke garis finish membawa karung plastik berisi sampah sebagai kampanye Zero Waste.

Kegiatan forest tracking juga dirangkai dengan penanaman pohon di sekitar lapangan yang diawali bupati kemudian diikuti sekda, para pimpinan OPD lingkup Pemkab Lobar dan peserta. (Humas dan Protokol Lombok Barat)

LHP LIMA PARPOL DI LOMBOK BARAT BERMASALAH

Giri Menang, Jum’at 29 Maret 2019 – Dari 125 Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI Perwakilan NTB atas Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Dana Parpol se-NTB yang bersumber dari APBD 2018, hanya 37 LHP yang sesuai dengan kriteria dan sisanya sesuai dengan pengecualian.

Di Kabupaten Lombok Barat sendiri, dari 12 parpol yang diperiksa hanya 7 yang sesuai. Bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lain, Lombok Barat masih jauh lebih baik.

“Kalau dibandingkan dengan Lombok Timur dan Sumbawa Barat, kita di Lombok Barat sekitar sudah 60% yang sesuai. Tetapi kita jangan berpuas dulu. Tahun 2019 nanti kita harapkan jangan terulang lagi seperti 2018 ini. Kita harap bisa 100% selesai dan sesuai ketentuan yg ada. Khusus untuk lima parpol sisanya itu harus segera menindaklanjutinya sebagai persyaratan untuk penerimaan bantuan tahun 2019,” tegas Kepala Inspektorat Lombok Barat, H. Rachmat Agus Hidayat saat diwawancarai usai acara penyerahan LHP di Aula Kantor BPK RI NTB di Mataram, Jum’at (29/3).

LHP ini sendiri bertujuan agar bantuan yang diberikan pemerintah semakin tepat sasaran, tertib, disiplin, transparan serta tidak ada lagi indikasi bantuan hanya digunakan untuk kepentingan ketua maupun pengurus parpol.

LHP menjadi salah satu persyaratan yang harus diajukan masing-masing parpol ketika mengajukan bantuan keuangan untuk tahun berikutnya.

“Ada empat hal penting yang dinilai dalam laporan yakni, tepat rekening yang artinya rekening yang digunakan harus sesuai dengan rekening yang didaftarkan. Kemudian tepat jumlah, APBD yang dianggarkan kepala daerah itulah yang ditetapkan. Tepat bukti dan tepat penggunaan, ini yang masih ada perbaikan. Kami berharap LHP BPK ini kedepannya dapat dipertanggungjawabkan lebih baik lagi,” terang Kepala BPK RI Perwakilan NTB, Herry Purwanto.

Menanggapi masih banyaknya LHP Parpol yang belum sesuai, Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah meminta agar masing-masing parpol menunjuk satu orang ahli akuntansi untuk membantu menyelesaikan pertanggungjawaban keuangan yang sudah diterima masing-masing parpol supaya tepat waktu dan memadai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.(Humas dan Protokol Lombok Barat)

RAME PEMINAT, BUPATI MINTA KUALITAS TURNAMEN DITINGKATKAN

Giri Menang, Jum’at 29 Maret 2019 – Tingginya antusias masyarakat mengikuti ajang turnamen Invitasi Bola Voli Bupati Cup 2019, mengharuskan kualitas turnamen di tahun berikutnya lebih ditingkatkan. Termasuk dengan melibatkan lebih banyak sponsor sehingga jumlah hadiahpun akan lebih besar, dengan begitu, turnamen Invitasi Bola Voli Bupati Cup akan lebih bergengsi.

Hal itu dikatakan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid saat membuka pertandingan final turnamen Invitasi Bola Voli Bupati Cup 2019 yang digelar di GOR Mini Gerung, Kamis (28/3).

“Dari sarana prasarana Gedung Gor Mini Gerung telah memenuhi standar nasional dan layak digunakan untuk pertandingan yang lebih besar. Turnamen juga berjalan dengan baik dan tertib. Itu bisa kita lihat dari para atlit bermain dengan sportif. Tetapi kita ingin ada peningkatan kualitas,” kata bupati.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang I Made Artadhana selaku ketua panitia mengatakan pihaknya akan segera melakukan rapat internal untuk membahas intruksi bupati tersebut. Selain akan menambah sponsor, pihaknya juga akan memperluas cakupan peserta hingga luar Lombok dengan mengundang tim-tim berkualitas se-NTB.

“Bola voli sudah banyak diminati di Lombok Barat. Klub-klub juga mulai tumbuh dengan kualitas yang baik,“ ujarnya.

Pertandingan final mempertemukan Club Vila Ombak Lombok Utara melawan Club Ubung dari Lombok Tengah. Di set pertama Vila Ombak berhasil unggul dengan skor 25-18. Namun pada set kedua Club Ubung membalas dengan skor 17-25. Pertarungan pada set 3 cukup menarik dengan saling membalas smash yang akhirnya dimenangkan oleh Vila Ombak. Set terakhir dimenangkan oleh Vila Ombak sekaligus keluar sebagai Juara 1 Invitasi Bola Voli Bupati Cup 2019.

Sebagai juara I, Vila Ombak berhak meraih hadiah uang pembinaan sebesar Rp. 6 juta. Juara dua diraih Ubung Loteng dengan hadiah Rp. 4 juta. (Humas dan Protokol Lombok Barat)

SUKSESKAN PEMILU, KNPI DAN WARGA LINGSAR GELAR ZIKIR DAN DOA BERSAMA

Giri Menang, Jum’at 29 Maret 2019 – Menjelang bergulirnya pesta demokrasi Pemilu 2019, KNPI bersama Masyarakat Kecamatan Lingsar menggelar Zikir dan Do’a bersama. Kegiatan yang digelar untuk menyukseskan Pemilu tahun 2019 ini digelar di halaman Kantor Camat Lingsar dengan mengangkat tema “Menyongsong Pemilu 2019 Yang Aman, Damai dan Bersuka Cita”.

Ketua KNPI Kecamatan Lingsar menuturkan, kegiatan ini sengaja digelar lantaran ia melihat banyaknya berita bihong atau Hoax serta propaganda yang beredar di tengah masyarakat. Melalui kegiatan ini ia berharap ajang Pemilu tahun ini berjalan lancar, aman dan kondusif.

“Selain itu juga untuk meningkatkan kesadaran dalam menggunakan hak politik dan hak pilih dengan benar untuk menentukan wakil yang duduk di DPRRI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten serta dapat pemimpin bangsa dan negara yang baik,” jelasnya.

Komisioner KPU Lombok Barat Mashur menilai Pemilu tahun 2019 merupakan Pemilu terumit. Diketahui, dalam Pemilu tahun ini masyarakat nantinya akan dihadapkan pada lima kertas suara yang akan dicoblos, antara lain surat suara untuk Presiden, kemudian untuk DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi NTB, dan DPRD Kabupaten Lombok Barat.

“Apalagi tahun ini, pemerintah bebankan KPU untuk mendulang partisipasi masyarakat sampai 77, 5 persen,” katanya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lombok Barat, Rusditah mewakili bupati dalam kesempatan itu meminta kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Lingsar untuk bersama-sama menciptakan Pemilu yang aman jujur dan adil.

“Saya melihat dari pengalaman yang sudah ada, kedewasaan masyarakat sudah terlihat untuk menentukan pilihannya,” ujarnya optimis.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut di antranya Camat Narmada Lingsar Jamalauddin, Kapolsek Lingsar IPTU Gede Sukarta, Ketua FKUB Lombok Barat TGH. Subki Sasaki, tokoh agama, tokoh masyarakat dan Kepala Desa se-Kecamatan Lingsar. (Humas dan Protokol Lombok Barat)

1 35 36 37 38 39 47