Giri Menang, Senin 1 April 2019 – Sekitar dua ribu petani menghadiri acara Temu Tani dan Panen Raya di Kantor Dinas Pertanian Lombok Barat (Lobar), Senin (1/4). Kegiatan yang digelar tiap tahunnya ini sebagai ajang memupuk silaturrahmi bersama petani sekaligus memotivasi para petani melaksanakan kegiatan dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan produksi seoptimal mugkin dalam rangka memupuk ketahanan pangan nasional.

“Kabupaten Lombok Barat memiliki luas areal 17.326 hektar sawah. Tahun 2018 kita surplus padi lebih kurang 58 ribu ton untuk penduduk Lombok Barat, dan ini adalah berkat kerja para petani. Jadi para petani ini adalah para pejuang-pejuang pangan. Berkat kerja keras petani ini, kita masih bisa mencukupi kebutuhan pangan khususnya beras,” terang Kepala Dinas Pertanian, H. Muhur Zuhri dalam laporannya.

Tahun ini, pemerintah akan mulai membangun Bendungan Meninting sebagai salah satu proyek strategis nasional. Rencananya peletakkan batu pertama akan dilakukan dalam waktu dekat. Hal itu dikatakan Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam sambutannya.

“Tahun ini merupakan sejarah bagi Kabupaten Lombok Barat karena Insya Allah sekitar minggu kedua April saya akan secara simbolis meletakkan batu pertama pembangunan bendungan pertama di Lombok Barat, yaitu Bendungan Meninting,” ungkapnya.

Bendungan yang akan dibangun di Kecamatan Gunungsari yang membutuhkan 115,6 hektar lahan ini nantinya dapat menjadi sumber air, baik untuk irigasi maupun sumber air bersih yang layak konsumsi. Dijadwalkan pembangunan bendungan senilai Rp. 1,4 triliun ini akan berlangsung selama empat tahun. Diperkirakan bendungan ini dapat menampung air, total 9,91 juta m3 untuk air irigasi di Kabupaten Lombok Barat, Mataram dan suplai ke Lombok Tengah.

“Saya suka bicara perbandingan kita lihat Bendungan Batujai luasnya sekitar 400 hektar dengan kedalaman sekitar 5 meter. Kedalaman bendungan kita 100 meter, daya tampungnya luar biasa karena posisinya itu kiri kanan bukit jadi dataran tinggi dan itu yang dibendung,” ujarnya.

Dalam kegiatan itu juga dilakukan penyerahan bantuan kepada para petani berupa alat pendukung trasportasi untuk mengangkut pupuk, mengangkut hasil-hasil pertanian. Kemudian ada 63 unit kendaraan roda tiga untuk mengangkut limbah-limbah ternak ditambah 63 unit kendaraan roda dua. Selain itu juga akan dibangun dukungan infrastruktur seperti jaringan irigasi di tingkat usaha tani di 37 titik lokasi, dan embung sebanyak 16 unit di 16 lokasi di daerah-daeah rawan kering. ( Humas dan Protokol Lombok Barat )