20 orang rombongan Pemkab. Banjarnegara, Kalimantan Selatan, Rabu, (7/10) berkunjung ke kabupaten Lombok Barat dipimpin Plt. Bupati Banjar, Dr. Ir. Rahmadi Kurdi, M.Si, Sekda Kabupaten Banjar Ir. H. Nasrunsyah, MT diterima Plt. Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si, para Asisten Setdakab. Lombok Barat dan para Kepala SKPD dan Kepala Bagian lingkup Pemkab. Lobar di Ruang Rapat Jayengrana, Kantor Bupati Lobar.
Sekda kabupaten Banjar H. Nasrunsyah menyatakan, maksud kedatangannya ke Lombok Barat yakni untuk belajar lebih banyak terkait dengan potensi-potensi penerimaan PAD yang bersumber dari sector pariwisata. Karena berdasarkan informasi yang diperoleh pihaknya, Kab. Lombok Barat bisa mendongkrak PAD terbesarnya dari sector pariwisata melalui retribusi hotel dan restoran serta pendukung lainnya pada sector pariwisata. Terkait dengan wilayah kabupaten Banjar tak jauh beda dengan Kabupaten Lombok Barat yang merupakan daerah pertanian yang juga sebagai kontribusi utama pendapatan ekonomi masyarakat kabupaten Banjar.
Selain itu Banjar juga dikenal sebagai daerah perdagangan dan jasa yang juga cukup berperan dalam kontribusi ekonomi masyarakat Banjar. “Karena sector pariwisata di Lombok Barat cukup besar perkembangannya sehingga bisa memberikan kontribusi ekonomi dan pendapatan bagi Pemkab. Lobar itulah yang mendorong kami untuk belajar banyak di Kabupaten Lombok Barat,” tegas Sekda Banjar.
Plt. Bupati Banjar H. Rachman Kurdi mengharapkan agar studi lapangan jajaran Pemerintah Kabupaten Banjar ke Lombok Barat ini setidaknya bisa mendapatkan masukan berharga dan belajar dari pengalaman yang selama ini dikembangkan oleh Pemkab. Lombok Barat terutama dalam upaya meningkatan PAD melalui retribusi pada sector pariwisata.
Plt. Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si dalam kata penerimaannya berharap agar kunjungan Pemkab. Banjar ini nantinya bisa meninggalkan kesan yang baik bagi Lombok Barat yg kemudian nanti bisa membuat hubungan antara kabupaten Lombok Barat dan Banjar lebih kuat lagi lagi. “Dan mudah-mudahan bisa membalas kunjungan kabupaten. Banjar ini, Lombok Barat bisa berbalas kunjungan ke Kabupaten Banjar,” kata Fauzan Khalid.
Ditambahkan, jika kabupaten Banjar dengan luas 5000 km2, maka Lombok Barat hanya memiliki luas seperlimanya dari kabupaten Banjar yakni 1.092 km2.. Namun yang membedakannya justru Kabupaten Lombok Barat memiliki jumlah penduudk yang lebih luas dibandingkan Kabupaten banjar yang hanya kurang lebih 400 ribu jiwa. Sementara kabupaten Lombok Barat memiliki jumlah penduduk hamper 700 ribu jiwa. Selain itu administrasi pemerintahan Lobar terbagi menjadi 10 kecamatan, 119 desa dan dusun mencapai 900 dusun.
Sementara sector andalan Lombok Barat mendongkrak PAD berasal dari sector pariwisata dibenarkan Plt. Bupati Lobar ini. Sektor pariwisata mampu menyumbang kontribusi PAD kurang lebih 60%. Setelah pariwisata barulah pertanian. “Ke depan kami punya misi dan visi agar sektor pariwisata terus dikembangkan.
Pada kesempatan itu pula Plt. Bupati Lobar ini menyinggung tentang pengembangan wilayah selatan kabupaten Lobar sebagai destinasi wisata baru akan terus diupayakan untuk mengimbangi perkembangan wisata di Senggigi yang merupakan wilayah utara Lobar. Wilayah selatan dikenal menyuguhkan keindahan alam yang cukup pantastik, dengan hamparan pantainya yang dikenal eksotik dan dipenuhi oleh 23 buah gili (Pulau Kecil). “Potensi inilah yang harus kita jual dan tetap kita promosikan,” tekad Fauzan Khalid.
Fauzan kembali menegaskan, jika potensi Lombok Barat di bagian selatan utk dikembangkan menjadi kawasan wisata amatlah besar dan cukup menjanjikan. Karen kalau di senggigi hanya satu pantai yang memanjang ke tengah laut. Beda dengan di Sekotong yang banyak titik pantainya yang bisa dikembangkan dengan ciri khasnya tersendiri.
Meski rombongan Kab. Banjar ke wilayah selatan Lombok Barat (Sekotong), kata Fauzan, maka akan mampu meninggalkan kenangan yang sulit terlupakan sepanjang masa. Karena potensi disana sangatlah luar biasa. Infrastruktur jalan sudah hotmik walaupun masih kurang lebar, namun pasilitas wisata seperti hotel sudah tersedia di sekotong.
Berbkicara tentang komposisi PAD Lombok Barat yang 60 % dari pariwisata, Fauzan Khalid menjelaskan, jika APBD Lombok Barat di tahun 2015 sebesar 1,34 T. Tahun 2016 diproyeksikan sebesar 1,39 T. Dari APBN sebanyak itu ditargetkan penerimaan PAD dari sector pariwisata sebesar Rp. 192 M. Dan untuk APBD 2016 dengan proyeksi 1,39 T, ditargetkan proyeksi PSD yang bisa diraih diperkirakan senilai Rp. 224 M.
Selain pariwisata, setor kedua yang dikembangkan yakni sector pertanian. Antara pengembangan sector pariwisata, pertanian dan sector ekonomi lainnya Plt BUpati Lobar mengaku terkendala pada problem tata ruang wilayah. Di satu sisi Lombok Barat menjadi incaran tertinggi para investor dibanding kab/kota lainnya di NTB baik untuk pembangunan hotel, perumahan dan lainnya. “Tapi kami masih terhambat oleh persoalan tata ruang. Jika kita langgar tata ruang ancamannya justru pidana. Disisi lain kita butuh apalagi dengan adanya program pemerintah pusat satu juta rumah. Di NTB jatahnya kurang lebih 4000 rumah dan dari sebanyak itu 2000 rumah murah yg akan dibangun di Lobar,” jelasnya mengakhir kata penerimaannya. (her-LPA/humas)